TEMPO.CO, Yogyakarta - Kemudahan berwisata maupun berbisnis ke Daerah Istimewa Yogyakarta semakin lebar karena akan dioperasikannya bandar udara baru di Kulon Progo, New Yogyakarta International Airport atau Bandara NYIA
Baca juga: 3 Akses ke Bandara NYIA, New Yogyakarta International Airport
Rencananya Bandara NYIA akan diresmikan pada 7 April 2019. Untuk mencapai NYIA, pemerintah telah mempermudah akses masyarakat menuju bandara NYIA dengan membangun underpass Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS).
“Basic design pembangunannya sepanjang 1.100 meter telah selesai, sementara pembangunan konstruksi sudah dimulai sejak November 2018” kata Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo akhir pekan lalu.
Rencana New Yogyakarta International Airport (Antara)
Bandara NYIA akan menjadi salah satu Bandara terbesar di Indonesia. Kapasitas penumpangnya 14 juta orang per tahun, 8 kali lipat lebih banyak dibanding kapasitas bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang sebesar 1,7 juta penumpang per tahun. Panjang landasannya mencapai 3.250 meter. Runway ini mampu melayani hingga jenis pesawat komersil terbesar di dunia sekali pun, seperti Airbus A-380 ataupun Boeing 747 dan 777.
Pembangunan underpass dilakukan oleh PT. WIKA (Persero) sebagai kontraktor pelaksana pekerjaan yang ditunjuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Target pekerjaan underpass JJLS hingga April 2019 adalah interface 1 akses barat, interface akses gedung terminal, dan interface 3 akses timur.
Selain underpass, secara paralel pemerintah juga menyiapkan beberapa infrastruktur pendukung lain seperti Kereta Api Bandara rute Yogyakarta-NYIA, mobile tower Airnav, ketersediaan air dan listrik.
Pada tahap operasional sebagian, proyek bandara bagian airside telah tuntas 100 persen. Sedangkan penyelesaian area landslide, khususnya fasilitas pendukung seperti lahan parkir, dilakukan secara paralel sampai Bandara NYIA ini dapat beroperasi secara penuh.
Baca: Bandara NYIA Segera Beroperasi, Ada 9 Penerbangan yang Pindah