TEMPO.CO, Jakarta - Bandara NYIA atau New Yogyakarta International Airport diperkirakan mulai beroperasi pada April 2019. Bandara dengan luas sekitar 600 hektare ini memiliki kapasitas yang lebih besar dari Bandara Adi Sutjipto yang sudah ada di Yogyakarta.
Baca: Kelebihan Bandara NYIA dari Adi Sutjipto
Bandara NYIA terletak di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kapasitasnya penumpang sebanyak 14 juta orang per tahun, atau delapan kali lipat lebih banyak dibanding bandara Adi Sutjipto yang hanya 1,7 juta penumpang per tahun.
Jutaan penumpang itu tentu membutuhkan akses masuk dan keluar bandara dengan leluasa. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral Yogyakarta, Hananto Hadi Purnomo mengatakan ada tiga trase pendukung untuk akses dari dan ke Bandara NYIA.
PT Angkasa Pura I optomistis pengerjaan landasan pacu Bandar Udara Baru Internasional Yogyakarta atau NYIA di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sepanjang 3.250 meter selesai pada awal Januari 2019.
Tiga akses itu adalah jalan nasional Yogyakarta - Purworejo, Jalur Jalan Lingkar Selatan atau JJLS, dan kereta api dari Stasiun Tugu sampai Stasiun Wojo. "Kami akan mantapkan jalur yang sudah ada, tinggal melakukan rekayasa lalu lintas supaya arus kendaraan dari dan ke Bandara NYIA berjalan lancar," kata Hananto.
Untuk mendukung akses tersebut, pemerintah Yogyakarta melebarkan jalan Yogyakarta - Purworejo sejak dua tahun terakhir dan menyelesaikan pembanguan Jalur Jalan Lingkar Selatan yang menghubungkan bandara di Kulon Progo - Bantul - Gunung Kidul. Jalur Jalan Lingkar Selatan ini melintasi objek wisata sehingga diharapkan mendongkrak pertumbuhan pariwisata Yogyakarta.
Baca juga:
Bandara NYIA Segera Beroperasi, Ada 9 Penerbangan yang Pindah
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengusulkan Stasiun Kedundang sebagai stasiun kereta api pendukung Bandara New Yogyakarta International Airport. Stasiun Kedundang terletak di antara Stasiun Wates dan Wojo. "Kami berharap Kendundang menjadi pusat keramaian baru sebagai imbas bandara," kata Hasto.