Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini 3 Faktor Mengapa Yogya Hanya Perlu Hotel Bintang 4 dan 5

image-gnews
Suasana kawasan wisata Malioboro saat tanpa Pedagang Kali Lima (PKL), Becak dan Andong di Malioboro, Yogyakarta, 26 September 2017. Pemerintah setempat berencana akan meliburkan aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Suasana kawasan wisata Malioboro saat tanpa Pedagang Kali Lima (PKL), Becak dan Andong di Malioboro, Yogyakarta, 26 September 2017. Pemerintah setempat berencana akan meliburkan aktivitas pedagang kaki lima, seniman jalanan, andong, becak dan pedagang asongan di sepanjang Jalan Malioboro. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta akhirnya mulai tahun 2019 ini kembali membuka perizinan pembangunan hotel di wilayahnya setelah lima tahun terakhir sejak 2013 lalu menutup pintu perizinan pembangunan hotel baru.

Baca juga: 5 Tip Memilih Hotel Bintang 2 untuk Backpacker

“Tahun 2019 ini kami akan membuka perizinan pembangunan hotel baru, hanya sangat terbatas, yakni hanya untuk kelas bintang 4 dan 5 saja,” ujar Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Balaikota Yogyakarta Rabu 2 Januari 2019.

Heroe menyebutkan ada 3 faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah Kota Yogya untuk membatasi hanya hotel bintang 4 dan 5 yang boleh dibangun di kota Gudeg itu.

Pertama, di Yogya saat ini mulai tumbuh pesat penginapan alternatif yang memberdayakan warga lokal berupa guest house dan homestay.

Pemerintah kota menargetkan tahun 2019 ini membuatkan standar layanan minimal dan pemberdayaan agar pengelolaan guest house dan homestay masyarakat ini makin professional dan bisa jadi pilihan wisatawan.
Homestay Balkondes binaan PT TWC di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. (Foto: ANTARA/Anis Efizuddin)
“Jadi biar masyarakat lokal yang mengelola homestay dan guesthouse ini juga mendapat kue dari sektor wisata, nggak cuma pihak hotel terus” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor kedua, hotel bintang 4 dan 5 diperbolehkan karena dari sisi standar butuh lahan lebih luas. Maka secara otomatis keberadaan hotel bintang 4 dan 5 ini akan mengurangi jumlah pihak yang berinventasi. Maksudnya, bangunan tidak perlu banyak namun jumlah kamar bisa memenuhi. Tak seperti hotel bintang 1,2,dan 3 yang jumlah bangunan banyak tapi hanya sedikit kamar tersedia. Hotel jenis ini sangat memakan lahan di perkotaan .

“Dengan dibukanya izin hanya untuk bintang 4 dan 5 maka sangat mengurangi jumlah hotel, bisa memenuhi jumlah kamar,” ujar Heroe.

Faktor ketiga, dengan adanya bandara baru Kulonprogo yang ditarget mulai beroperasi 2019 ini. Maka diprediksi kuat akan memicu kunjungan wisatawan ke Yogya.

Baca juga: Yogyakarta, Tak Lengkap Tanpa Musik di Malioboro

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

19 jam lalu

Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul Yogyakarta Kamis (10/10). Dok.istimewa
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Resmi Dimulai, Ini Sederet Agenda Menarik

Festival Kebudayaan Yogyakarta mempertemukan semua lapisan masyarakat demi memperkuat identitas Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan yang inklusif.


6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelancong saat Menginap di Hotel

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelancong saat Menginap di Hotel

Para pekerja hotel di dunia membagikan hal-hal yang sering dilupakan tamu saat menginap di hotel.


Diiringi Pertunjukan Kembang Api, Hotel Ikonik di Las Vegas Dirubuhkan

1 hari lalu

Hotel Tropicana, Las Vegas, Amerika Serikat. Instagram.com/@troplv
Diiringi Pertunjukan Kembang Api, Hotel Ikonik di Las Vegas Dirubuhkan

Hotel yang pertama kali dibuka pada 4 April 1957 itu akan dibangun kembali menjadi stadion olahraga


Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

2 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Yogyakarta Soroti Potensi Gempa Megathrust, Kampung Padat Jadi Perhatian

Kekuatan maksimum goncangan gempa megathrust Sesar Opak di permukaan, jika terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, berada di Kecamatan Kotagede.


Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

3 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jurus Yogyakarta Tata Kampung Agar Lebih Menarik Lewat Kompetisi Kampung Hijau

Sejumlah kampung di Yogyakarta menawarkan keunikan baik dari segi bangunan maupun peninggalan sejarah yang masih terjaga


Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

3 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Hari Tanpa Bayangan di Yogyakarta Berlangsung Akhir Pekan Ini, Catat Waktunya

Hari tanpa bayangan merupakan istilah merujuk fenomena kulminasi utama atau saat posisi matahari tepat berada di titik paling tinggi.


PHRI: Tingkat Hunian Hotel di Solo Hampir Capai 100 Persen Dampak Peparnas 2024

3 hari lalu

Chef Hotel Lorin Solo mempersiapkan konsumsi untuk para atlet Peparnas XVII 2024 yang menginap di hotel itu mulai Selasa, 1 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
PHRI: Tingkat Hunian Hotel di Solo Hampir Capai 100 Persen Dampak Peparnas 2024

PHRI mengatakan selama dua minggu pertama di bulan Oktober, okupansi hotel-hotel di Solo mencapai 100 persen.


Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

3 hari lalu

Event olahraga mencatut HUT Kota Yogyakarta yang diduga digelar oknum PNS batal digelar di Alun Alun Kidul Minggu (6/10). Dok.istimewa
Kasus Event Palsu Berpotensi Coreng Wisata Yogyakarta, Asosiasi Minta Masyarakat Perhatikan Ini

Asosiasi penyelenggara event yang tergabung dalam Ivendo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti batalnya event senam, jalan sehat, dan sepeda gembira yang mencatut HUT ke-268 Kota Yogyakarta di Alun Alun Kidul atau Alkid, Minggu 6 Oktober 2024.


Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

3 hari lalu

Nasi Goreng Kambing. Shutterstock
Kenangan Pertemuan Megawati-Prabowo Santap Nasi Goreng, Kenali Ragam Varian Menunya dari Berbagai Daerah

Pada pertemuan Megawati-Prabowo 14 Juli 2019 dengan suguhan nasi goreng. Ketahui juga 5 varian nasi goreng dari berbagai daerah.


Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

4 hari lalu

Gelaran Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta Senin petang 7 Oktober 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Usai Wayang Jogja Night Carnival 2024, Belasan Kasus Pencopetan Dilaporkan ke Polisi

Pencopetan dilakukan dengan merobek tas milik korban saat mereka asyik dan fokus menonton Wayang Jogja Night Carnival