TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang tahun 2018 berbagai peristiwa terjadi dan mempengaruhi dunia pariwisata di Indonesia--baik berpengaruh positif maupun negatif. Tempo menurunkannya dalam fomat kaleidoskop 2018 berikut ini
1. Gempa Lombok Pengaruhi Dunia Wisata, Juli-Agustus
Selama hampir sebulan sejak 29 Juli, Pulau Lombok diguncang gempa bumi susul-menyusul. Total terjadi 148 kali gempa bumi—skala besar dan kecil. Bencana ini menimbulkan korban jiwa sebanyak 564 orang dan puluhan ribu rumah penduduk serta hotel restoran di kawasan wisata Lombok Utara luluh-lantak.
Sejumlah destinasi wisata juga terkena dampak sehingga kunjungan pelancong turun drastis. Badan Promosi Pariwisata Daerah menyebutkan sekitar 30 persen infrastruktur pariwisata telah mengalami gangguan. Beberapa destinasi yang terkena adalah tiga gili di Lombok Utara dan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Jalur pendakian Gunung Rinjani yang ditutup karena tertimpa longsoran. Taman Nasional Gunung Rinjani membuka jalur alternatif dari Desa Aik Berik Kecamatan Batu Kliang Utara Lombok Tengah (Loteng), pada November. Namun jalur ini pun hanya dibuka sampai 31 Desember 2018. Sebab, secara reguler pendakian ke Rinjani terhitung 1 Jannuari 2019 hingga berakhirnya musim hujan (April 2019) ditutup seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini, pariwisata Lombok mulai bangkit kembali.
2. Serial Kebakaran Gunung, Juni dan September-Oktober
Dimulai pada bulan Juni (menimpa Gunung Lawu) dan diteruskan sepanjang September hingga Oktober telah terjadi serangkaian kebakaran di beberapa gunung di Indoesia. Sepanjang masa itu gunung-gunung yang hutannya terbakar adalah: Lawu, Slamet, Merbabu, Ciremai, Dempo, Bromo, Sindoro, Guntur (Garut), dan Gunung Bancak (Magetan).
Kebanyakan penyebab kebakaran itu adalah akibat kelalaian manusia. Dampak dari amukan si raja merah adalah jalur pendakian terpaksa ditutup, meski hanya untuk beberapa hari.