TEMPO.CO, Banda Aceh - Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan peringatan 14 tahun gempa dan tsunami Aceh akan di pusatkan di Masjid Tgk Mahraja Gurah Gampong Lam Geu Ue, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Rabu, 26/12. Diperkirakan acara ini akan dihadiri 10 ribu orang.
Kabid Pemasaran Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Rahmadhani menjelaskan tamu yang akan hadir tidak hanya berasal dari Aceh, tapi juga ada dari provinsi lainnya termasuk tamu dari luar negeri seperti Malaysia dan Jepang. Dia berharap semua tamu yang hadir pada peringatan 14 tahun musibah yang melanda provinsi ujung paling barat Indonesia itu dapat menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban bersama.
"Kami berharap peringatan tsunami tahun ini berjalan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya dan kami berharap di sini kita menjaga kebersamaan, kekompakan dan menjaga kebersihan," kata Rahmadhani di Aceh Besar, Selasa, 25/12. Dalam acara ini ustad Abdul Somad akan menyampaikan ceramah.
Menurut Rahmadhani ada empat tujuan yang ingin dicapai di setiap acara peringatan gempa dan Tsunami Aceh. Empat tujuan itu adalah: Refleksi, Apresiasi, Mitigasi dan Promosi. Refleksi berisi pemaknaan atas kejadian gempa dan tsunami masa lalu agar menyadarkan masyarakat betapa kecil dan tidak berdayanya manusia di hadapan kemahakuasaan Allah SWT.”Setiap kejadian bencana tersebut harus menjadi ibrah sebagai introspeksi diri," katanya.
Sedangkan apresiasi adalah sebuah momen untuk mengenang dan berterima kasih kepada masyarakat nasional dan internasional atas dukungan dan solidaritas dalam pembangunan Aceh kembali. Sementara mitigasi, karena Aceh berada di daerah rawan bencana masyarakat harus bersahabat dengan bencana. Ini diwujudkan dengan membangun budaya siaga bencana sebagai langkah antisipasi. Juga sekaligus berbagi pengalaman kebencanaan dengan masyarakat dunia.
Sedang aspk promosi terkait dengan wisata di Tsunami Memory Tourism yang bisa menjadi media efektif dalam memperlihatkan kepada wisatawan tentang kekuatan, ketahanan dan ketabahan masyarakat. “Media berbagi pengalaman bencana dengan wisatawan dan perbaikan ekonomi masyarakat melalui pariwisata," katanya.
Rahmadhani mengatakan tamu yang hadir dari mancanegara tidak hanya untuk mendengarkan tausyiah, tetapi juga melihat langsung bagaimana masyarakat Aceh solidmembangun semangat kebersamaan. Selain tausyiah, acara juga akan diisi dengan kenduri bersama. Rahmadhani mengatakan untuk kepentingan ini akan dipotong enam ekor sapi.
ANTARA