Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jogja Menari Pecahkan Rekor Dunia Penari Jaranan Terbanyak

image-gnews
Jogja Menari yang digelar di Alun Alun Utara Yogyakarta (23/12), berhasil memecahkan rekor nasionall dan dunia untuk kategori Penari Jaranan Terbanyak. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Menari yang digelar di Alun Alun Utara Yogyakarta (23/12), berhasil memecahkan rekor nasionall dan dunia untuk kategori Penari Jaranan Terbanyak. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jogja Color Walk dan Jogja Menari 2018 yang dipusatkan di Alun Alun Utara Yogya diikuti ribuan peserta pada Minggu 23 Desember 2018. Jogja Menari dengan kategori Pagelaran Tari Jaranan dengan penari terbanyak selama 8,5 menit yang diikuti sebanyak 4.279 peserta dari berbagai usia berhasil memecahkan rekor dunia. 

Sebelumnya dari pihak panitia acara itu mencatatkan kepada pihak Museum Rekor Indonesia (MURI) jumlah peserta adalah 3.600 orang namun setelah verifikasi dilakukan jumlahnya lebih banyak. Sedangkan untuk Jogja Color Walk sendiri diikuti 13 ribu peserta.

"Pagelaran Jogja Menari ini tak hanya tercatat sebagai rekor nasional, tapi juga dikukuhkan sekaligus sebagai rekor dunia," ujar Manajer MURI Sri Widayati di sela acara. Penyerahaan rekor itu diserahkan kepada Romahurmuziy, Ketua Panitia Jogja Color Walk dan Jogja Menari 2018 yang juga alumni SMAN 1 Teladan Yogya. Para alumni dari SMA ini memang yang menjadi pihak penyelenggara.

Sri mengatakan rekor Jogja Menari membuat Yogya kembali tercatat sebagai penyumbang rekor di MURI setelah beberapa kali kegiatan digelar. Pada 2003, misalnya Yogya juga menerima penghargaan rekor terbanyak untuk event memasak gudeg terbanyak hingga 1 ton. Lalu pada 2014 Yogya juga menggondol rekor untuk Jogja Membatik di kain terpanjang. Kemudian pada 2016, Yogya Makan Gudeg dengan lauk ikan tuna yang diinisiasi Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mendapatkan rekor MURI.

Baca Juga: Kongko di Boulevard Kotabaru, Spot Anyar di Area Heritage Yogya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua I Panitia Kegiatan Jogja Color Walk dan Jogja Menari Heru Krisna sebelumnya mengatakan kegiatan tersebut diharapkan bisa memberikan sumbangsih besar bagi keberagaman, kemajemukan dan kebhinekaan di Yogya.

Belakangan ini, Yogya mendapat sorotan terkait adanya kasus intoleransi dan kerukunan umat beragama. Gelaran ini, kata Heru, bisa menjadi kegiatan positif untuk mengajak seluruh masyarakat untuk merajut rasa kebhinekaan kembali. Walaupun gelaran tersebut reuni alumni SMA Teladan, namun dalam kegiatannya melibatkan masyarakat.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

3 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

3 hari lalu

Tempat khusus parkir Ngabean Yogyakarta yang menjadi lokasi parkir bus untuk wisatawan Malioboro pada Kamis, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

8 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

10 hari lalu

Peserta Gema Takbir Jogja 2024 tengah menampilkan pertunjukan di depan Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Eiben Heizar
Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.


8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

16 hari lalu

Kota Yogyakarta menawarkan banyak destinasi wisata yang menarik dikunjungi, salah satunya Alun-alun Kidul. Jika datang di malam hari, coba lah menaiki sepeda atau becak yang dihiasi lampu LED. Tempo/Rully kesuma
8 Tempat Ngabuburit Jogja yang Seru dan Banyak Jajanan

Ngabuburit menjadi salah satu aktivitas favorit saat bulan suci Ramadhan. Ketahui rekomendasi tempat ngabuburit di Jogja berikut ini.


Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

21 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.


Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

27 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

39 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

43 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

43 hari lalu

Massa aksi menyuarakan penegakan hak-hak perempuan dan minoritas gender dalam peringatan International Women's Day Jogja 2024 di Bundaran UGM, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day 2024 Jogja Serukan: Cuci Kaki Gosok Gigi Adili Jokowi

Salah satu kelompok peserta International Women's Day Jogja 2024 menyerukan adili Jokowi dan protes kebijakan yang tak berpihak kepada perempuan.