TEMPO.CO, Bandung - Gunung Soputan meletus lagi pada Ahad pagi, 16 Desember 2018, otomatis membuat jalur wisatawan dan pendaki ke gunung yang berada di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara itu harus ditutup sementara. Pendaki dan wisatawan yang sempat naik sebelum gunung itu meletus, dilaporkan telah diturunkan semua oleh petugas. "Sekarang jalurnya ditutup sampai berhenti guguran lava," kata Devy Syahbana saat dihubungi Senin, 17 Desember 2018.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi itu mengaku beberapa waktu lalu pernah naik Gunung Soputan bersama wisatawan dan pendaki lain. Ia pun sempat bermalam di area perkemahan di sebuah hutan pinus. "Gunung Soputan lokasi favorit dibandingkan gunung lain di sekitarnya," ujar Devy.
Waktu ramai pengunjung umumnya saat akhir pekan. Kemudian makin semarak pada waktu tertentu seperti musim liburan dan menjelang tahun baru. Beberapa faktor yang membuat banyak pendaki dan wisatawan ke sana seperti tinggi gunung yang berkisar 1.700-an meter dari permukaan laut itu tidak terlalu menguras tenaga di jalur tempuh. Apalagi ada sewa motor trail yang bisa menyingkat waktu perjalanan.
Pengguna kendaraan itu umumnya wisatawan atau pengunjung yang telah berusia sepuh. Sementara para pendaki biasanya memilih berjalan kaki. Beberapa lokasi wisata di gunung itu yang bisa disambangi seperti air terjun, Gua Jepang, dan kawah tua.
Baca Juga: Ada 4 Hal yang Menarik dari Gunung Soputan
Dari gerbang masuk ke tempat kemah, kata Devy, waktunya sekitar tiga jam berjalan kaki. "Dari kemah ke titik tertinggi yang bisa lihat puncak Soputan dari dekat sekitar 2 jam jalan kaki," ujarnya.
Ada dua jalur yang biasa dipakai pendaki dan wisatawan, kata dia, yaitu sisi timur dan barat. Petugas dan komunitas pecinta alam serta warga lokal ikut berperan dalam pendakian atau perjalanan wisata turis di sana. "Ada komunitas yang ikut jaga supaya tidak ada yang naik mendaki," ujarnya.
Berdasarkan rekomendasi PVMBG, pada radius 4 kilometer dari puncak gunung, area harus kosong dari segala aktivitas ketika terjadi erupsi. Dalam keadaan tidak meletus pun, pengunjung dilarang naik puncak Gunung Soputan. "Sebab di sekitar kawahnya ada lava," ujar Devy.
ANWAR SISWADI