Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Arabika Wine, Suguhan Kopi dengan Rasa Pear di Bengkulu

Reporter

image-gnews
Kopi arabika wine Bengkulu. antarabengkulu.com
Kopi arabika wine Bengkulu. antarabengkulu.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sore apalagi di tengah hujan, secangkir kopi menjadi teman yang menarik. Nah bila berada di Bengkulu jangan lewatkan untuk mencicipi kopi arabika wine. Kopi yang tumbuh di Bukit Kaba, Kabuten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu ini memiliki cita rasa buah pear yang tentunya memikat lidah para pencinta kopi.

"Arabika Bukit Kaba kini menjadi tren dan dicari para penikmat kopi dari berbagai daerah, karena memiliki cita rasa wine  dengan after taste buah pear," kata pemilik Kedai Kopi Anak Tu, Julius Samsu di Bengkulu.

Kedai Kopi Anak Tu yang berdiri sejak beberapa tahun lalu ini memang menawarkan pilihan arabika wine Bukit Kaba sebagai suguhan andalan disamping espresso dan berbagai varian seduhan kopi lainnya. "Cita rasa buah pear itulah yang menjadi incaran orang-orang penyuka kopi saat berkunjung ke sini," ujar Julius yang sebelumnya berprofesi sebagai barista itu.

Dia menjelaskan, kopi wine diproses menggunakan teknik fermentasi dengan memasukan ceri kopi ke dalam kantung-kantung plastik. Petani mendiamkan ceri selama 3-6 bulan. Semakin lama penyimpanan, maka hasil fermentasinya akan semakin sempurna.

Ketika proses fermentasi berlangsung, rasa manis dan aroma wangi kulit ceri merah secara perlahan meresap ke dalam biji kopi. DNA biji kopi akan mengikat rasa dan aroma tersebut, lalu kemudian kopi dijemur hingga kering.

"Setelah mengering, kopi akan digiling untuk melepaskan kulit ceri yang mengeras dan selanjutnya menuju proses roasting. Proses panjang itulah yang membuat kopi memiliki cita rasa wine dan buah pir," jelasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, sensasi wine dan pir akan semakin kuat apabila kopi diseduh menggunakan teknik cold brew, cold drip, maupun aeropress. "Dengan teknik penyeduhan itu akan mengeluarkan semua unsur kimia kopi, sehingga rasanya menjadi lebih kaya," ujar Julius.

Salah seorang penikmat kopi, Ahmad Apan mengatakan, kopi arabika wine Bukit Kaba yang bercitarasa buah pear ini terkesan lembut saat melewati pangkal lidah, terutama ketika disajikan dingin dengan es batu. "Betul-betul unik. Kopi arabika yang identik dengan asam justru terasa lembut seperti meminum sari buah pear, namun tetap dengan aroma khas kopi," ungkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Akan Ada Kapal Wisata yang Nyaman Menuju Pulau Tikus Bengkulu

Pulau Baai di Bengkulu Akan Jadi KEK Pariwisata

Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan, kontur tanah dan geografis Bengkulu telah menciptakan rasa unik biji kopi. "Banyak orang menyampaikan kepada saya jika kopi dari Bengkulu terasa nikmat. Pohon-pohon kopi yang ditanam di dataran tinggi itu berdampingan dengan laut, sehingga menjadikan kopi Bengkulu perpaduan rasa antara pesisir dan pegunungan," tuturnya.

Rohidin menyampaikan, pemerintah saat ini tengah berupaya mengembangkan potensi kopi dari berbagai daerah di Provinsi Bengkulu, baik itu dari sektor hilir maupun hulu guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah di antaranya peningkatan nilai produksi biji kopi, pembangunan industri pengolahan hingga memperluas kran ekspor ke berbagai negara.

ANTARA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

18 hari lalu

Ilustrasi pria  minum kopi. fadquip.com
Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.


Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

24 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli


Gempa Magnitudo 5,6 Menggoyang Bengkulu dan Sumsel Malam Ini

26 hari lalu

Peta gempa di Bengkulu. Foto : Bmkg
Gempa Magnitudo 5,6 Menggoyang Bengkulu dan Sumsel Malam Ini

Gempa terkini dari Gempa Bawean bisa dirasakan di Bawean dan Surabaya malam ini.


Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

27 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.


Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

32 hari lalu

Ilustrasi kopi. Foto: Pixabay/Clayton Majona
Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.


Rapat Pleno KPU: Ada Keberatan dari Saksi Anies dan Ganjar soal Dugaan Cawe-cawe Pemerintah di Bengkulu

35 hari lalu

KPU Provinsi Bengkulu mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional Provinsi Bengkulu di Gedung KPU, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Berdasarkan rekapitulasi nasional mulai Sabtu, 9 Maret hingga Rabu, 13 Maret 2024, KPU telah mengesahkan perolehan suara Pilpres 2024 pada 18 provinsi di tingkat nasional. TEMPO/Subekti.
Rapat Pleno KPU: Ada Keberatan dari Saksi Anies dan Ganjar soal Dugaan Cawe-cawe Pemerintah di Bengkulu

Tuduhan saksi dua kubu pasangan calon tersebut dibacakan Ketua KPU Bengkulu saat membacakan catatan keberatan saat rapat pleno rekapitulasi suara.


Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

37 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Engin Akyurt
Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.


Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

40 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.


Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

42 hari lalu

Tangkapan layar video hasil investigasi PETA di peternakan luwak di Bali. TEMPO/Irsyan
Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

45 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung