Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Akhir Tahun, Mengenal Petilasan Majapahit di Kaki Rinjani

Reporter

image-gnews
Dua siswa sekolah berjalan dengan latar semburan erupsi Gunung Barujari di Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, NTB, 6 November 2015. Warga yang tinggal di daerah terdekat dengan Gunung Rinjani tetak beraktivitas sepertia biasa dan tidak terpengaruh dengan letusan gunung Barujari. ANTARA/Ahmad Subaidi
Dua siswa sekolah berjalan dengan latar semburan erupsi Gunung Barujari di Desa Sembalun Lawang, Lombok Timur, NTB, 6 November 2015. Warga yang tinggal di daerah terdekat dengan Gunung Rinjani tetak beraktivitas sepertia biasa dan tidak terpengaruh dengan letusan gunung Barujari. ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO.CO, Lombok Barat - Nama tempatnya Sembalun Lawang. Lokasinya tepat berada di kaki Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mpdl), Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Ada beberapa petilasan di kawasan ini yang diyakini terkait dengan Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa.

Gunung Rinjani dikelilingi bukit yang menjulang tinggi dan punggungan gunung yang hanya ditutupi padang sabana sehingga. Dari sanalah dipercaya awalnya peradaban Pulau Lombok yang terus mengalir ke arah hilir pascaletusan hebat Gunung Samalas pada 1257. Gunung Samalas adalah gunung sebelum Rinjani yang letusannya menghentakkan dunia hingga mengubah iklim secara global pada waktu itu.  

Berdasarkan cerita warga dari leluhurnya secara turun-temurun, beberapa peninggalan yang ada sekarang semuanya terkait dengan letusan gunung Samalas tersebut.Sembalun Akan Menjadi Sentra Terbesar Bawang Putih

Dulu sekelompok warga yang berada di kaki gunung itu mengungsi ke tempat yang aman menuju ke arah timur, yakni hutan Pilin di daerah Sambalia, Labuan Lombok, sampai Selaparang. "Selama ratusan tahun mereka mengungsi akibat trauma letusan itu,” kata Mertawi, Ketua Lembaga Adat Sembalun Lawang yang juga Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur kepada Antara.

Lalu ada inisiatif beberapa orang yang mengajak kembali ke Sembalun untuk mencari leluhurnya. Ringkas kata, dilakukanlah perjalanan-perjalanan sehingga mereka bertemu dengan  Raden Aria Pati dan Raden Aria Mangunjaya yang mengaku dari Kerajaan Majapahit di sebuah bukit. Tempat ini kelak dikenal dengan nama Bukit Majapahit.

Kedua orang itu menawarkan rombongan mencari tempat baru untuk menetap, hingga mereka sampai di satu titik yang paling sempit. Di sana mereka berusaha membuat jembatan sederhana dengan saling pegang tangan.

Peristiwa itu diabadikan jadi nama Loko Sangka Bira atau tempat saling membantu dengan ikhlas. “Atau dikenal dengan gotong royong," kata Mertawi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempat baru itu lalu dihuni dan dinamai Sembalun yang merupakan gabungan dari kata sembah (menyembah) dan wulun (penguasa/raja/pimpinan). Sehingga arti keseluruhan adalah tunduk kepada yang Maha Kuasa.

Sungai itu pun sampai sekarang dikenal oleh masyarakat sebagai Sungai Majapahit. Sedangkan Bukit Majapahit dikenal sebagai tempat tapak kaki para punggawa Kerajaan Majapahit.

Di bawah kaki bukit tersebut saat ini terpampang tulisan, "Selamat Datang di Wisata Budaya Petilasan Majapahit. Petilasan Majapahit konon adalah tempat bersemedi orang-orang sakti dari Majapahit, yang sudah ada sebelum Desa Sembalun berdiri.

Pengaruh Majapahit juga terlihat pada sejumlah kosa kata yang dipakai masyarakat Sembalun. Ada beberpa kata yang memiliki kesamaan dengan bahasa Jawa. Seperti peteng dedet (gelap gulita), kelabi (baju), mangan (makan), tetanduran (tanaman).

Demikian pula dengan penganan ringan yang dikenal masyarakat Sembalun saat ini memiliki kesamaan dengan yang ada di Pulau Jawa,  antara lain, rengginang, cucur, serabi, wajik, gerupuk, tekel, dan gogos.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

20 Desember 2023

Suasana pendakaian ke Gunung Rinjani.(foto dokumentasi Trip Bareng Tab).
Awal 2024, Pendakian ke Gunung Rinjani Ditutup selama Tiga Bulan

Selain karena cuaca, penutupan pendakian Gunung Rinjani dilakukan untuk pemulihan ekosistem.


Lestarikan Seni dan Budaya Lombok, Amphitheater Mahakala Rinjani Hadir di Sembalun Bumbung

3 Desember 2023

Mahakala Rinjani di Sembalun Bumbung, Lombok (Dok. Denny Rj Sembalun)
Lestarikan Seni dan Budaya Lombok, Amphitheater Mahakala Rinjani Hadir di Sembalun Bumbung

Mahakala Rinjani di Sembalun Bumbung adalah salah satu tempat atraksi yang mengusung konsep pertunjukan terbuka yang berbasis kebudayan.


Desa Senaru Juara Desa Wisata Nusantara 2023 untuk Tema Sosial Budaya

26 November 2023

Sejumlah wisatawan mengunjungi Desa Adat Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (Dok. BPPD NTB)
Desa Senaru Juara Desa Wisata Nusantara 2023 untuk Tema Sosial Budaya

Desa Senaru memiliki perpaduan alam dan kearifan budaya lokal yang membuatnya jadi salah satu desa wisata unggulan di Nusa Tenggara Barat.


5 Pemandangan Memesona di Gunung Rinjani, dari Padang Savana hingga Air Terjun

17 November 2023

Danau Segara Anak. Tempo/Aditia Noviansyah
5 Pemandangan Memesona di Gunung Rinjani, dari Padang Savana hingga Air Terjun

Menuju puncak Gunung Rinjani, pendaki akan menikmati banyak pemandangan menarik dan bisa bermalam untuk menikmatinya.


Liburan ke Sembalun Gunung Rinjani, Wisatawan Bisa Menginap di Kamar Kabin ala Camping Ground

7 November 2023

Kamar Kabin Bobocabin Sembalun di kawasan Gunung Rinjani (Dok. Bobocabin)
Liburan ke Sembalun Gunung Rinjani, Wisatawan Bisa Menginap di Kamar Kabin ala Camping Ground

Pengunjung Sembalun di Gunung Rinjani bisa merasakan menginap di kabin yang dibuat ala camping grond.


Peziarah Meninggal Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani

2 November 2023

Suasana pendakaian ke Gunung Rinjani.(foto dokumentasi Trip Bareng Tab).
Peziarah Meninggal Terjepit di Gua Susu Gunung Rinjani

Selasa menjelang dini hari, 31 Oktober 2023 pukul 23.18 WITA, Balai Taman Nasional Gunung Rnjani (TNGR) menerima laporan dari Kepala Resort Torean SPTN Wilayah I TNGR dan Tim Medis EMHC bahwa ada pendaki yang meninggal di lokasi Goa Susu Jalur wisata pendakian Torean Taman Nasional Gunung Rinjani.


Seorang Pendaki Gunung Rinjani Tewas Kelelahan

29 Oktober 2023

Suasana pendakaian ke Gunung Rinjani.(foto dokumentasi Trip Bareng Tab).
Seorang Pendaki Gunung Rinjani Tewas Kelelahan

Menurut keterangan, pendaki Gunung Rinjani tersebut terlihat kelelahan saat berjalan, lalu duduk untuk beristirahat.


Tatjana Saphira Bagikan Momen Pertama Mendaki Gunung: Jadi Pengalaman Berharga Buat Aku

8 Oktober 2023

Tatjana Saphira dalam pendakian Gunung Rinjani. Foto: Instagram.
Tatjana Saphira Bagikan Momen Pertama Mendaki Gunung: Jadi Pengalaman Berharga Buat Aku

Tatjana Saphira membagikan momen pertamanya saat mendaki Gunung Rinjani yang penuh dengan pengalaman berharga.


Pendaki Gunung Rinjani Diimbau Lewat Jalur Resmi dan Patuhi Aturan Ini

13 September 2023

Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani Lombok. Foto: Pegiat Wisata Alam Deradjad Ananto
Pendaki Gunung Rinjani Diimbau Lewat Jalur Resmi dan Patuhi Aturan Ini

Seorang pendaki meninggal karena kelelahan saat mendaki dan menuju segara anak Taman Nasional Gunung Rinjani melalui jalur ilegal.


Bulog Peduli: Cegah Stunting dengan Bantuan Gizi di Desa Kaki Gunung Rinjani

8 September 2023

Bulog Peduli: Cegah Stunting dengan Bantuan Gizi di Desa Kaki Gunung Rinjani

Selain bantuan beras, kegiatan ini juga mencakup pemantauan pertumbuhan dan pemeriksaan kesehatan balita