TEMPO.CO, Lebak -- Reaktivasi pembangunan kereta api jurusan Rangkasbitung-Labuan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah tersebut. Selain itu diyakni pengoperasian kereta di jalur ini juga bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah selatan Banten.
"Kita sangat mendukung pembangunan jalur KA itu," kata Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Yosep Muhammad Holis di Lebak, Minggu, 2/12. Menurut dia, studi rasi jalur KA Rangkasbitung-Saketi-Labuan sedang berjalan. Bahkan, pembebasan lahan jalur reaktivasi KA sudah rampung.
Selama ini, kata dia, progres pembangunan jalur KA Rangkasbitung-Labuan sangat baik. Namun, reaktivasi pembangunan Saketi-Bayah hingga kini belum terwujud. Padahal, jika dioperasikan kereta api rute Rangkasbitung-Saketi-Bayah akan menacing lebih banyak wisatawan mengunjungi selatan Banten. Sebab, pemandangan alam jalur KA ke selatan Banten sangat bagus sebagai destinasi wisata.
Laman Wikipedia menulis bahwa Labuan adalah adalah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang. Labuan dikenal dengan sebutan kota nelayan, letaknya di pesisir pantai selat Sunda dan berada di ketinggian 3 meter di atas permukaan laut.
Labuan kini telah melaju pesat dan merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak dibanding kecamatan lainnya di Kabupaten Pandeglang. Kota ini terkenal dengan wisata pantai dan kegiatan perikanannya. Labuan ditetapkan sebagai sentra perikanan laut di pesisir barat Banten.
Yosep menyatakan jalur Rangkasbitung-Labuan dapat dilayani moda transportasi angkutan massal dengan harga murah. Jadi, kata dia, pemerintah daerah mendukung reaktivasi jalur Rangkasbitung-Labuan sepanjang 70 Km tersebut.
Pembangunan reaktivasi jalur KA ini, kata dia, bisa membebaskan Kabupaten Lebak dan Pandeglang dari daerah tertinggal. Kehadiran pembangunan jalur KA tentu secara langsung membuka akses ekonomi antara wilayah selatan dengan bagian utara Provinsi Banten yang lebih maju. "Kami minta masyarakat mendukung pembangunan jalur KA itu," kata dia.
ANTARA