TEMPO.CO, Surakarta - Perum Percetakan Negara RI (PNRI) akan menjadikan studio rekaman Lokananta, di Surakarta, sebagai Rumah Musik Indonesia dengan mengembangkan gedung agar lebih mumpuni.
“Kami bekerja sama dengan BUMN properti untuk mengembangkan bangunan Lokananta,” kata kata General Manager Pengembangan Bisnis Perum PNRI Chieko Handayana di sela kunjungan Forum Humas BUMN di Lokananta Solo, Kamis, 29/11. BUMN itu, antara lain, PT Pembangunan Perumahan (PP), Jasa Marga Properti, PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (persero), dan Peruri Properti.
Chieko berpendapat Lokananta adalah aset yang harus dikembangkan dan dioptimalisasi. Selain akan memaksimalkan bangunan Lokananta sebagai destinasi wisata, PNRI juga akan mengisi konten dengan melibatkan pelaku seni. Mereka yang diajak adalah Perum LKBN Antara, Balai Pustaka, dan sejumlah pelaku seni, seperti Glenn Fredly dan manajemennya Bumi Entertainment serta Filosofi Kopi. "Ini semua sudah ada nota kesepahaman.”Seorang pegawai menata tumpukan piringan hitam yang tersimpan di Perusahaan Rekaman Lokananta. Sekitar 40 ribu keping piringan hitam tersimpan di tempat tersebut. TEMPO/Ahmad Rafiq
Chieko mengatakan pengembagan gedung Lokananta akan dikerjakan mulai tahun depan dan diharapkan selesai 3-4 tahun kemudian. Ia berharap Lokananta bisa menjadi ikon yang merupakan tanggung jawab generasi muda lewat BUMN. "Lokananta saat ini masih menjadi referensi negara lain, dari sisi musik dan seni," katanya.
Ia juga memastikan sekitar 30 ribu aset musik yang tersimpan di Lokananta akan tetap dilestarikan melalui aransemen ulang sesuai selera musik masa kini. "Ini kami lakukan agar sejarahnya tidak terputus, misalnya ada lagu Waljinah yang dibawakan dalam bentuk jazz.”
Sekjen FH BUMN Ferry Andrianto mengatakan Lokananta merupakan aset negara yang harus ditingkatkan. "Apalagi Lokananta pernah mengalami masa sulit. Ke depan tidak ada alasan, BUMN harus maju bersama karena kita punya tagline one nation, one vission, one family," katanya.
Siwi Widjayanti, Kepala Biro Komunikasi Perum Peruri, mengaku takjub dengan dokumentasi bersejarah yang tersimpan di Lokananta. Kata dia, banyak tokoh yang dilahirkan dari Lokananta. “Tempat ini membuka wawasan generasi muda bahwa di masa lalu kita punya sejarah yang bagus di bidang rekaman dan itu milik pemerintah," kata dia.
ANTARA