Memang cukup mengerikan. Warnanya hitam pekat dengan wajah seram. Tapi bagaimana rasanya? Hmm…, gurihnya menyerupai daging burung dara. Apalagi setelah dicocol ke sambal kecap. Juara!
Konon, daging codot juga bisa menjadi obat bagi penderita gangguan pernafasan seperti paru-paru dan asma. Entahlah.
Bagaimana dengan daging ekstrim yang lain? Sepertinya layak dicoba lain kali. Sebab melihat penampakan daging itu di dalam freezer sungguh bikin greget.
Ya, Susi memang menyimpan semua daging binatang itu –dalam keadaan terkuliti dan siap diolah— dalam freezer sehingga membeku. Meski sudah tak berkulit, namun sosok-nya masih tetap terlihat utuh.
Kepada setiap pengunjung, Susi akan menunjukkan isi kulkasnya tersebut. “Kalau mau yang masih hidup ada di belakang,” katanya sambil menunjuk bagian belakang warung.
Selama ini Mbak Susi menerima pasokan hewan-hewan itu dari pemburu yang mencari di pekarangan liar. Hewan itu dijual kepada Susi dalam kondisi hidup. Beberapa hewan yang belum diperlukan untuk diolah, dipelihara di kandang. Ia siap untuk memprosesnya, jika konsumen menghendaki.
Bagaimana? Seberapa gregetkah anda untuk berani mencoba menu kuliner ekstrim ini?
HARI TRI WASONO (Kediri)