Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Libur Akhir Tahun, Mengunjungi Rumah Bundar Museum Perang Tarakan

Reporter

image-gnews
Museum Rumah Bundar di Kalimantan Utara. situsbudaya,id
Museum Rumah Bundar di Kalimantan Utara. situsbudaya,id
Iklan

TEMPO.CO, Tarakan - Jika berkunjung ke Kota Tarakan, Kalimantan Utara, jangan lupa mampir ke Museum Rumah Bundar. Tempat ini juga bisa menjadi pilihan yang berbeda untuk mengisi libur akhir tahun anda, karena menyimpan peninggalan Perang Dunia Kedua.

Seperti yang dilihat Antara saat mengunjungi tempat ini pada, Senin, 26/11, koleksi museum kebanyakan barang sisa perlengkapan tentara Jepang dan Sekutu era Perang Dunia II. Barang-barang itu, antara lain, pedang Samurai, peluru, senjata, baling-baling pesawat tempur, sepatu tentara, dan helm tentara sekutu. Ada juga foto-foto saat terjadinya Perang Dunia ke-2 di Tarakan.

Bangunan bundar Belanda yang dijadikan museum itu juga unik, karena merupakan peninggalan sejak 1930-an. Ini disebut rumah bundar karena atapnya seperti bulatan drum yang dipotong rata di bagian tengah.

Rumah Bundar berada di Jalan Danau Jempang, dan hanya butuh waktu 15 menit dari Bandara Juwata. Rumah seluas 6 x 12 itu menjadi pusat kegiatan tentara Sekutu pada 1945. Fungsinya adalah semacam kantor untuk memperbaiki lingkungan di Tarakan yang rusak berat akibat perang dunia ke-2.

Tarakan menjadi daerah bersejarah karena menjadi tempat tentara Jepang pertama kali mendarat 1947. Tarakan tercatat sebagai daerah palagan Perang Dunia II (World War II).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kekayaan sumber daya alam Tarakan, yakni minyak tanah, menjadi salah satu magnet kekuatan asing untuk menguasai pulau itu. Kekayaan itu juga jadi petaka karena mengobarkan peperangan yang bahkan lebih sengit ketimbang di Peral Harbour. Hal itu sesuai dokumen sejarah.

Donna, adalah satu staf Museum Rumah Bundar, mengatakan jumlah pengunjung dari lokal relative sedikit. “Justru pengunjung secara rombongan banyak datang dari kelompok mahasiswa luar daerah,” kata dia di Tarakan, Senin. Selain itu juga datang  mancanegara, khususnya Australia, Jepang dan Amerika.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

1 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

12 hari lalu

Bubblecar Museum. Instagram.com/@thebubblecarmuseum
6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro


Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

13 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.


Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

13 hari lalu

Museum of The Future Dubai pada 21 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)
Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.


21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

26 hari lalu

Perayaan hari jadi Museum Layang-Layang ke-21 di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 23 Maret 2023.  TEMPO/S. Dian Andryanto
21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.


7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

28 hari lalu

Big Budha, Lantau, Hong Kong. Instagram.com/Nadine Marfurt
7 Destinasi Wisata Gratis di Hong Kong

Kalau merencanakan perjalanan dengan tepat, wisatawan dapat merasakan banyak hal di Hong Kong dengan gratis.


Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

30 hari lalu

Gaya rambut khas Nike Ardilla. Instagram/@billboard_ina
Mengenang 29 Tahun Nike Ardilla Berpulang, Perangko Wajahnya Pernah Diterbitkan di Rusia

Hampir 3 dekade penyanyi Nike Ardilla meninggal, 19 Maret 1995 akibat kecelakaan di Bandung. Penggemarnya masih tersebar sampai hari ini.


Isaac Herzog Hadiri Peresmian Museum Holocaust di Belanda

39 hari lalu

Presiden terpilih Israel, Isaac Herzog dan istrinya, Michal, merayakan keterpilihannya setelah sesi khusus di Knesset pada 2 Juni 2021. Foto: REUTERS/Ronen Zvulun
Isaac Herzog Hadiri Peresmian Museum Holocaust di Belanda

Kehadiran Presiden Israel Isaac Herzog ke Amsterdam disambut unjuk rasa sebagai protes genosida pada warga Palestina.


Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

46 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Mercado Municipal de So Paulo dan Museu de Arte de So Paulo, Brasil, lewat unggahannya di Instagram @smindrawati, Ahad, 3 Maret 2024. (Sumber: Instagram)
Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.


Bunga Bangkai Mekar di California, Pengunjung Antre Mencium Baunya

49 hari lalu

Bunga bangkai mekar di California Academy of Sciences, Amerika Serikat, mulai Selasa, 26 Februari 2024 (tangkapan layar Youtube)
Bunga Bangkai Mekar di California, Pengunjung Antre Mencium Baunya

Bunga bangkai khas Pulau Sumatra itu disumbangkan ke California Academy of Sciences pada 2017, lalu disimpan di ruang pameran hutan hujan sejak 2020.