TEMPO.CO, Jakarta - Datang di musim apapun, salah satu dari taman terindah di Jepang ini akan memancarkan keindahan tersendiri. Jadi, saat saya datang di musim panas, tetap bisa menikmati pesonanya. Meski tentunya kecantikannya begitu menonjol di musim gugur. Itulah Korakuen yang saya jejaki suatu siang di bulan Mei. Menjadi salah satu daya tarik dari Okayama, Jepangan, taman ini di musim panas menjadi tempat foto pre-wedding para calon pengantin rupanya.
Taman Korakuen berada di pusat kota Okayama. Hamparan kehijauan tetap terlihat indah di tengah siraman sinar mentari yang belum terlalu panas menjelang siang saat itu. Ada beberapa kolam, tea house dan ketika kaki melangkah ke bagian ujung, ternyata salah satu sisinya adalah sungai dan terlihat Kastil Okayama terlihat di seberang sungai.
Di musim panas di bulan Mei hingga Juli, kehijauan kentara di setiap pojok dari taman yang sudah berusia lebih dari 300 tahun ini. Tapi jangan khawatir untuk menghilang rasa haus ada kedai yang menjajakan es krim, es krim apa lagi kalau es krim teh hijau yang menyegarkan.
Kolam ikon dan tea house yang menghiasi Taman Korakuen di Okayama. (shutter stock.com)
Selain itu wisatawan bisa juga belajar pembuatan matcha di tea house. Mulai dari mengenal adat istiadatnya hingga cara mengaduknya. Tentunya pilihan menarik, di musim panas, daripada lebih banyak berjalan di taman. Bila datang di musim semi tentunya paling asyik justru berjalan-jalan di antara pepohonan untuk menikmati daun-daun yang berubah menjadi menguning atau memerah.
Di taman seluas 13 hektare itu juga ada jembatan, aneka pohon seperti plum, cherry, dan lain-lain. Bukit-bukit kecil hingga kolam ikan pun tersebar di mana-mana. Di bagian tengah ada juga Ryuten Rest House, dengan di bawah bawah aliran air. Jadi, saat musim panas, berada di rumah tersebut tetap terasa udara segar.
Di taman ini juga ada restoran, tentunya dengan menu khas Jepang. Jika datang tepat makan siang tentunya jangan dilewatkan. Sebaik datang pagi atau siang hari karena sore hari sekitar pukul 17.00 waktu setempat, taman akan ditutup. Tiket masuk per orang 400 yen, tapi khusus untuk siswa sekolah dasar dan menengah, tidak dipungut biaya.