TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) gencar mempromosikan wisata Indonesia di Sydney, Australia. Kemenpar memanfaatkan bus double decker di Sydney, Australia sebagai media branding logo Wonderful Indonesia. Di sejumlah bus Transportasi publik jurusan City-Mona Vale Sydney tersebut, nantinya akan dipasangi foto sejumlah destinasi populer Tanah Air.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, cara ini efektif karena para penumpang akan melihat langsung promosi tersebut. “Ini bukan yang pertama kita lakukan. Sebelumnya, stiker Wonderful Indonesia sudah kita kenalkan pada masyarakat London, Inggris. Responnya cukup baik, untuk itu kita lanjutkan di Sydney,” kata dia dalam rilis Kementerian Pariwisata yang diterima Tempo, Ahad, 20/11.
Selain di bus double decker, Wonderful Indonesia juga akan muncul di Digital Billboard Entrance Sydney Domestic Airport. Destinasi yang ditampilkan di sana adalah Candi Borobudur dan Pink Beach. “Ini semakin membuat orang-orang Sydney terpukau dan tertarik melihat keindahan alam yang dimiliki Indonesia. Apalagi, bandara menjadi tempat yang cukup strategis untuk promosi wisata,” kata Ni Wayan Giri Andnyani.
Menurut Ni Wayan Giri, Sydney dipilih karena menjadi kota terbesar di Australia. Ia berharap hal ini membuat Wonderful Indonesia menjadi pusat perhatian warga setempat. Terlebih, full wrap yang ditampilkan juga sangat menarik.
Promosi Wonderful Indonesia yang menampilkan destinasi terbaik itu dibuat sangat menarik. Sehingga tidak hanya enak dipandang, juga banyak dijadikan objek berfoto warga yang melihat atau menaiki bus-bus tersebut.
“Pemilihan bus double decker sebagai tempat untuk promosi Wonderful Indonesia juga sangat tepat. Karena banyak warga Sydney yang menggunakan transportasi umum ini untuk berpergian,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, promosi luar negeri menjadi hal penting yang harus ditingkatkan. Ini sejalan dengan target kunjungan wisman tahun 2018 sebanyak 17 juta. Pariwisata Indonesia harus diperkenalkan dengan materi promosi yang menarik dan tampilan maksimal.
Selama ini, kata Arief, Inggris dan Australia adalah dua negara yang mempunyai potensi besar dalam hal kunjungan wisata. Khusus Uni Eropa, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sepanjang tahun 2017 mencapai lebih dari 1 juta orang.
"Inggris tercatat sebagai penyumbang wisatawan terbesar, hampir di angka 400 ribu wisman. Karena itu, kita harus lebih gencar menggarap pasar Inggris melalui berbagai promosi wisata, termasuk Australia,” katanya.