TEMPO.CO, Jakarta - Perbukitan dengan pulasan warna-warni di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur itu memang memikat. Sudah pasti keren juga sebagai latar berswafoto. Sekilas mirip dengan perbukitan yang bisa ditemukan di Cina. Tepatnya,
Rainbow Mountain alias Gunung Pelangi yang berada di wilayah Zhangye-Danxia Geological Park.
Di Pulau Sabu ini dikenal sebagai Kellaba Maja. Perlu perjalanan panjang untuk mencapainya. Dari Kupang hanya ada Susi Air yang menuju Sabu dengan frekuensinya seminggu dua kali. Pilhan lain dengan kapal feri dari Pelabuhan Bolok dengan lama waktu 14 jam. Jalan menuju lokasinya pun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Kalleba Maja juga merupakan tempat untuk digelar upacara adat. Jajaran batu-batu keseimbangan yang unik itu pun memiliki nilai-nilai kebudayaan dan kepercayaan tradisional masyarakat.
Menjadi salah satu nomine Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018 di Jakarta dengan kategori destinasi Surga Tersembunyi Terpopuler, perbukitan warna-warni pun kian populer. Bahkan Penjabat Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke menyebutkan telah mendapat pemberitahuan Kellaba Maja meraih juara pertama dan pemerintah kabupaten telah mendapat undangan untuk hadir dalam penyerahan penghargaan Kamis, 22 November.
Objek wisata Kelabba Maja di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua yang masuk dalam nominasi Anugerah Pariwisata Indonesia 2018. ANTARA Foto
Saat ini saat jumlah wisatawan terus bertambah, hingga Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu mengatakan kegiatan pengunjung objek wisata Kellaba Maja harus dikontrol, baik oleh pemerintah kabupaten maupun pengelola.
"Kellaba Maja harus dikontrol karena ini wisata bukit bebatuan sehingga sangat rentan bahaya bila dipanjat seenaknya," kata Marius di Kupang, Senin (19/11), berkaitan dengan pengembangan objek wisata bukit warna warni serta batu keseimbangan yang dikenal dengan wisata Kellaba Maja itu.
Marius yakin bahwa dengan raihan juara ini akan berdampak besar bagi peningkatan arus kunjungan wisatawan ke daerah itu di masa mendatang.
Baca Juga:
Ini Daya Tarik Empat Festival Unggulan di Nusa Tenggara Timur
NTT Diusulkan Menggelar Festival Kebangsaan Setiap Juni
Ia mengemukakan, pemerintah setempat sedang mempersiapkan pembangunan jalan menuju objek wisata setempat. Namun, ia berharap tidak berhenti hanya pada pembangunan jalan melainkan aktivitas pengunjung juga dikontrol secara baik."Kami yakin ke depan tentu arus kunjungan akan semakin ramai, karena itu kami harapkan pengunjung jangan naik di bukit berbatuan di sana karena rawan mengancam keselamatan," katanya.
Marius meminta agar pemerintah daerah setempat juga membuat aturan untuk mengontrol aktivitas pengunjung. "Jika perlu dibuatkan pagar alam atau ada imbauan atau tanda larangan sehingga wisatawan tidak memanjat di bukit warna warni itu,” ia menyarankan.
ANTARA