Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratusan Spesies Hewan Laut di Kepulauan Togean Terjaga Lestari

Reporter

image-gnews
Kepulauan Togean merupakan satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki tiga lingkungan karang yang berbeda yaitu karang atol, karang barier dan karang pantai. Tempo/Ratih Purnama
Kepulauan Togean merupakan satu-satunya tempat di Indonesia yang memiliki tiga lingkungan karang yang berbeda yaitu karang atol, karang barier dan karang pantai. Tempo/Ratih Purnama
Iklan

TEMPO.CO, Palu - Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT) mencatat ada ratusan jenis binatang laut yang dilindungi hidup di perairan Togean, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah. "Spesies-spesies yang dilindungi itu masih tetap terjaga," kata Kepala Balai TNKT Sulteng Bustang yang dihubungi melalui telepon dari Palu, Senin, 19/11

Bustang tidak tahu persis jumlah spesies yang dilindungi tersebut. Binatang laut yang hidup dan berkembang biak di perairan itu, antara lain, penyu, biawak togean, kepiting kenari, kima, ikan dugong-dugong, lumba-lumba, kuda laut, ikan napoleon, karang batu (coral), ketam tapak kuda, ikan naga termasuk buaya muara dan masih banyak spesies lainnya.

Kepulauan Togean terbentuk dari aktivitas vulkanis serta dikelilingi bukit karang. Batu karang dan pantai itulah yang menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut tinggal dan berkembang biak. Kawasan ini kemudian dimanfaatkan menjadi objek wisata.Siswa sekolah dasar Suku Bajo berjalan pulang dari sekolahnya di Pulau Papan, Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Agustus 2016. Sebagian besar anak-anak Suku Bajo tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi akibat kurangnya akses pendidikan. TEMPO/Fahmi Ali

Saat ini kepulauan Togean telah ditetapkan sebagai objek wisata prioritas Sulteng, bahkan menjadi kasawan wisata srategis nasional oleh Kementerian Pariwisata. "Kami sebagai lembaga yang memiliki kewenangan berupaya menjaga kelestarian laut maupun hutan, apalagi didalamnya sudah dikelola utuk sektor pariwisata. Saat ini sudah banyak wisatawan mengeksplor keindahan bawah laut Togean," kata Bustang.

Selain menjaga binatang laut, kata dia, TNKT juga gencar melakukan budidaya terumbu karang untuk rumah ikan. "Kami sudah melakukan transplantasi di 22 titik yang mengalami kerusakan,” kata dia.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kawasan Togean memiliki luas terumbu karang 13.909 hektare, namun 50 persen  lebih atau 8.354 hektare karang berstatus rusak. “Dan sisanya 5.564 hektare berstatus sehat," tutur Bustang.

TNKT melibatkan masyarakat setempat untuk ikut menjaga kelangsungan ekosistem alam. Untuk itu TNKT memberikan 15 unit perahu kepada kelompok masyarakat pengawas (Pokmawas).

"Kami mengimbau masyarakat agat tidak melakukan perburuan satwa atau hewan dilindungi untuk menjaga kelestariannya  agar anak cucu kelak bisa menikmatinya," kata dia.

ANTARA

Iklan


Artikel Terkait


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ayo Traveling ke Togean

15 November 2018

Dua kakak beradik suku bajo berjalan pulang dari sekolahnya melintasi jembatan penghubung antar pulau di Pulau Papan, Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Agustus 2016. TEMPO/Fahmi Ali
Ayo Traveling ke Togean

Tiga hal menarik tentang Togean, yaitu alamnya cantik, (namun) aksesnya susah, (juga) sinyalnya jelek.