Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ke Yogyakarta, Mendengarkan Kotak Musik Lawas Buatan 1890

image-gnews
Salah satu audio lawas berupa kotak musik merek Paracute buatan 1890 yang dipamerkan di Pameran Audio Lawasan
Salah satu audio lawas berupa kotak musik merek Paracute buatan 1890 yang dipamerkan di Pameran Audio Lawasan "Slompret Jogja" di Bentara Budaya Yogyakarta, Kamis, 15 November 2018. Tempo/Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Suara dentingan pelan dari alat musik serupa piano mengelus telinga. Nadanya mengalunkan musik instrumental klasik yang mengantar suasana kembali ke masa lalu. Kekhasan nada dentingannya mengingatkan pada kotak musik. Yang berbunyi ketika penutup kotak dibuka. Lalu disambut boneka ballerina mungil yang berputar-putar di atasnya.

“Ini namanya juga music box. Tapi lebih besar dan klasik,” kata Iwan Ganjar Indrawan, kolektor alat-alat audio lawasan dari Yogyakarta saat ditemui Tempo di ruang pamer Bentara Budaya Yogyakarta, Kamis, 15 November 2018. Pameran berlangsung hingga 23 November.

Kotak musik yang dipamerkan ini berukuran besar. Panjang mesin pemutar musiknya nyaris satu meter. Kotak penyimpannya dari kayu berpenopang besi bekas kaki meja mesin jahit. “Kalau masih lengkap, juga ada boneka yang menari di sini,” kata Iwan sambil menunjuk papan di sisi mesin pemutar musiknya.

Kalau masih lengkap? Ya, kotak musik yang dipamerkan di Pameran Audio Lawasan bertema Slompret Jogja sejak 13-23 November 2018 itu memang tergolong barang kuno. Koleksi Iwan bermerek Paracute itu buatan 1890. Berdasarkan sejarah yang diketahui Iwan, kotak musik adalah alat penyimpan musik pertama sebelum phonograf dan gramofon. Kotak muskc dibuat sekitar awalan 1860-1870. Sedangkan phonograf ditemukan Thomas Alfa Edison pada akhir 1890-an. “Masa itu belum ada alat penyimpan musik selain kotak musik,” kata Iwan.

Dalam pameran itu, mesin pemutar musiknya dikeluarkan dari kotak. Berupa besi kuningan berbentuk silinder yang memanjang. Pada penampang besi tampak ujung-ujung besi lancip seperti jarum yang menonjol halus seperti parutan. Silinder berparut itulah berfungsi serupa vinil alias piringan hitam atau pun pita kaset. Di dalamnya tersimpan suara yang bisa memuat sembilan lagu. “Jadi kalau mau ganti album lain, ya ganti silindernya. Cuma sudah sulit didapatkan,” kata Iwan.

Cara kerja kotak musik itu dimulai dengan memutar engkol. Silinder pun berputar seperti roda. Sebuah sol baja yang berada di tepi mesin akan menyentuh parut-parut besi. Itulah yang membuat nada berdenting.

Baca Juga: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pameran Audio Lawa Yogyakarta, Ada Gramofon Edison

PT KAI Luncurkan Kereta Komuter Jateng-DIY, Berwisata Kian Mudah

Iwan mulaai mengoleksinya sekitar lima tahun lalu. Usai perjalanan memburu audio antik di Ponorogo, Iwan mampir ke Klaten. Di sana ada informasi tentang kotak musik klasik itu. Sebelumnya, Iwan telah mempunyai dua kotak musik kuno lain, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. “Tapi saya lebih suka yang ini. Lebih klasik karena lebih besar. Dan kenangannya itu,” kata Iwan yang menebusnya seharga satu sepeda motor yakni Rp 10 juta lebih.

Soal kenangan, Iwan mengaku tak mengetahui asal muasal benda itu. Namun dari tahun pembuatannya, Iwan membayangkan bagaimana benda sebesar itu dibawa dengan kapal besar menyusuri lautan dari Eropa ke Hindia Belanda. Kemudian setiba di negeri yang kini bernama Indonesia, benda itu dibunyikan di rumah-rumah orang Belanda atau Cina. Kecil kemungkinannya menurut Iwan, benda itu berada di rumah-rumah pribumi masa itu. 

“Tapi melihat kotak musik ini berlayar, selamat sampai sini, dan masih bisa ditemukan hari ini, itu nilai historis yang saya bayangkan,” kata Iwan menerawang.

PITO AGUSTIN RUDIANA  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

1 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

1 hari lalu

Tempat khusus parkir Ngabean Yogyakarta yang menjadi lokasi parkir bus untuk wisatawan Malioboro pada Kamis, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.


Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

5 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Yogya, Ini Alasan Gunungan Tak Lagi Diperebutkan Tapi Dibagikan

Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Grebeg Syawal dalam memperingati Idul Fitri 2024 ini, Kamis 11 April 2024.


Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

7 hari lalu

Spotify. cbc.ca
Playlist AI ala Spotify, Bisa Menyuguhkan Lagu Sedih Hingga Musik Pengiring Pertarungan

Spotify mengembangkan fitur pembuatan playlist lagu berbasis kecerdasan buatan. Pengguna bisa memakai keyword unik untuk mencari musik favorit.


Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

12 hari lalu

Lizzo. (Instagram/@lizzobeating)
Mengenal Lizzo, Sempat Dianggap Pensiun sebagai Penyanyi dan Klarifikasi Ungkapannya

Penyanyi Lizzo sempat menyatakan di Instagram dia ingin mengakhiri kariernya dalam industri musik


Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

19 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Mudik ke Yogyakarta, Ketahui Jalur Utama dan Alternatif untuk Antisipasi Kemacetan

Yogyakarta memiliki empat jalur yang utama sedangkan jalur alternatif ada tujuh, bisa digunakan pemudik saat libur Lebaran.


Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

24 hari lalu

Sepotong Yogya di Belantara Jakarta

Sejumlah restoran serta kedai kopi di Jakarta dan sekitarnya menyuguhkan tema ala Yogyakarta untuk nostalgia. Menu mirip kuliner di Yogyakarta.


Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

26 hari lalu

Cuplikan video Naruto dalam rangka perayaan ulang tahun ke-20 pada Senin, 3 Oktober 2022. Foto: YouTube Studio Pierrot.
Nostalgia Lewat Pameran Naruto di Singapura Mulai 28 Maret, Ada Apa Saja?

Dari tanggal 28 Maret hingga 30 Juni 2024, pengunjung dapat menyaksikan memoar perjalanan Naruto, salah satu serial manga terlaris sepanjang masa


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

30 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

30 hari lalu

Ruko-ruko yang menampilkan produk di sektor bangunan, elektronik, kebutuhan rumah tangga dan furniture. Pameran berada di JIExpo, Jakarta sejak 13 Maret 2024, berakhir pada Sabtu, 16 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Pameran China Homelife Berakhir, Sejumlah Perusahaan Tiongkok Diklaim Akan Berinvestasi

Sebanyak 400 produsen dari Tiongkok serta lokal mengikuti China Homelife. Sejumlah perusahaan Tiongkok diklaim akan berinvestasi di Indonesia.