Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kitano-cho Distrik di Kobe Jepang, dengan Suasana Eropa

Reporter

image-gnews
Suasana di Yamamoto Street, kawasan Ijikan, Kobe,  dengan deretan rumah-rumah khas Eropa dan rombongan turis di jalur pejalan kaki. (wikipedia.org)
Suasana di Yamamoto Street, kawasan Ijikan, Kobe, dengan deretan rumah-rumah khas Eropa dan rombongan turis di jalur pejalan kaki. (wikipedia.org)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lazimnya, di Jepang ke mana pun akan menemukan suasana yang kental dengan ciri lokal. Di Kobe, Prefektur Hyogo, Jepang, tepatnya di Distrik Kitano-cho ada  kawasan Ijinkan, yang unik dan sama sekali tak menunjukkan elemen budaya Jepang. Maklum, kawasan tersebut didesain pada era Meiji pada sebagai hunian orang asing. Terdiri dari 100 rumah, kini beberapa rumah lawas tersebut masih bisa dikunjungi karena sudah difungsikan sebagai museum. 

Area ini banyak diburu turis karena sejarah dan sederet bangunannya yang unik. Sebagai kota pelabuhan, Kobe memang menjadi persinggahan beragam bangsa. Bangsa dari Eropa dan Amerika Serikat, di antaranya. Kerjasama perdagangan dengan AS telah dimulai sejak 1867 dan pelabuhan Kobe secara resmi dibuka pada 1867. 

Dan mereka mendapat area khusus untuk hunian, diberinama Ijinkan Residendes di atas lahan seluas 27 hektare di Kitano-cho. Sebuah kawasan perbukitan, walhasil harus ada tenaga esktra untuk menyusuri jalan-jalan kecil di area yang kini bangunannya difungsikan sebagai kafe dan museum. Kini di jalan utamanya dikenal sebagai Yamamoto Street, terlihat  turis hilir mudik hampir setiap hari. 

Uroko House, salah satu rumah yang kental dengan arsitektur dan interior Eropa di Ijinkan Area, Distrik Kotano-cho, Kobe, Jepang. (japan.travel)

Ada beberapa rumah yang menarik dicermati. Di antaranya Uroko no le atau House Uroko yang dibangun pada era Meiji. Salah satu ikon dari kawasan tua ini. Cirinya berupa dua menara bundar di kedua sisi bangunan yang bentuknya seperti hong di pelabuhan. Hiasan dinding luarnya berupa lempengan yang disusun menyerupai sisik ikan. Menjadi museum sekaligus galeri. Kursi dan meja serta interior khas Barat dipertahankan seperti aslinya.

Tak jauh dari bangunan ini ada gedung Kitano Foreigners’ Association yang dibangun pada akhir era Meiji. Tamannya model taman di Inggris abad ke-19 dengan kapel kecil, dan sumur. Di sini lah, turis bisa menyewa gaun model Barat dan berfoto ala noni maupun tuan di masa silam.

Setelah memasuki beberapa rumah, saatnya kembali menuruni jalan kecil dan menemukan sekumpulan orang di halte yang berada di Yamamoto Street. Rupanya, mereka menanti City Loop Bus berupa bus retro berwarna hijau. Turis pun bisa keliling kota dengan jenis transportasi ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Makin Banyak Turis Indonesia ke Jepang, Ini yang Paling Banyak Dicari

Mengenang Masa Edo di Kurashiki Bikan Jepang

Mampir sejenak ke England House, yang berada di tepi jalan menjadi salah satu rumah yang tidak boleh dilewatkan selama mengitari Ijinkan.  Dibangun pada 1907 oleh seorang arsitek Inggris. Jangan lewatkan juga Weathercock House yang dibangun 1909 dan juga Moegi House. 

Di sini juga ada Italian House, French House, Dutch Museum and Fragnance House. Tak hanya dari Eropa, ada juga bangunan yang merupakan peninggalan pemerintahan Cina, dikenal sebagai Former Chinese Consulate. Setiap bangunan menerapkan tiket masuk, namun wisatawan bisa juga membelinya paket tiket. Kunjungan 2-8 rumah biayanya antara 600-3.000 yen. Rata-rata jam operasionalya antara pukul 09.30-18.00. 

Kitano-cho, bisa dicapai dengan jalur kereta dengan turun di stasiun Shannomiya dan Shin-Kobe. Dilanjutkan jalan kaki sekitar 15 menit ke kawasan unik ini. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

11 jam lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI


Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

22 jam lalu

Tangkapan layar (kiri) salah satu suplemen kesehatan yang ditarik kembali oleh Kobayashi Pharmaceutical pada 22 Maret 2024. Beberapa produk lainnya, termasuk Mio Sparkling Sake Premium (Rose) (kanan), telah ditarik kembali sehubungan dengan meningkatnya kekhawatiran akan kesehatan.  (Gambar dan foto: situs Kobayashi Pharmaceutical dan Singapore Food Agency
Dua Tewas, Lebih 100 Orang Dirawat di Jepang akibat Suplemen Angkak

Dua orang tewas dan lebih dari 100 lainnya dilarikan ke rumah sakit di Jepang akibat mengonsumsi suplemen makanan angkak dalam waktu lama


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

1 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

1 hari lalu

Wisata Bali (TEMPO/Mila Novita)
PHRI Bali: Libur Lebaran Berpotensi Dongkrak Hunian hingga 80 Persen

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyebutkan libur panjang Lebaran 2024 berpotensi mendongkrak tingkat hunian hotel.


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

1 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

1 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka


Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

2 hari lalu

E-Sports Hotel E-Zone. Instagram.com/@esportshotelezone
Mengintip Hotel Kapsul Khusus Gamer di Jepang, Ada Lantai Khusus Perempuan

Bagi penggemar e-sport hotel ini memungkinkan untuk bermain game sepanjang hari, tersedia juga lantai khusus perempuan


LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

2 hari lalu

Aktivis lingkungan PBHI saat melakukan aksi penyampaian Somasi (Teguran) kepada Pemerintah Jepang terkait dengan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima Daiichi (Air Limbah Nuklir Fukushima)  ke Laut di depan Kedubes Jepang, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Dalam aksinya aktivis mengkhawatirkan kondisi laut Jepang yang sudah dicemari oleh limbah nuklir. Dalam jangka panjang limbah ini berpotensi mencemari perairan Indonesia, khususnya Jakarta. TEMPO/Subekti.
LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.


Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

3 hari lalu

Penandatanganan Kontrak Kerjasama Bantuan Hibah Pemerintah Jepang yang dilakukan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi (kiri) dengan perwakilan dari General Incorporated Association Birdlife International Tokyo (kanan) sebagai organisasi pelaksana proyek pada 25 Maret 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo


Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

3 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Optimis Kerja Sama Bilateral akan Naik di Bawah Pemerintahan Prabowo Subianto

Duta Besar Jepang yakin kerja sama bilateral Jepang dan Indonesia akan semakin kuat di bawah pemerintahan Prabowo Subianto