TEMPO.CO, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menduga seekor harimau sumatera dewasa yang masuk ke dalam kawasan pasar di Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir sebelumnya pernah memangsa ternak milik warga. "Kami duga seperti itu. Karena dia (harimau dewasa) itu yang sering muncul," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Rabu, 14/11.
Sebuah kejadian langka terjadi saat seekor harimau sumatera dewasa tiba-tiba masuk ke kawasan pasar di Indragiri Hilir, Rabu. Hingga sore, si raja rimba bernama latin Panhtera tigris sumatrae tersebut masih terjebak di kawasan pasar, tepatnya disela-sela dua bangunan rumah toko (Ruko). Namun, satwa itu tampak tenang dan Suharyono memastikan hewan karnivora itu dalam keadaan aman dan selamat.
Haryono menduga harimau dewasa yang belum diketahui jenis kelaminnya tersebut berasal dari kawasan semak belukar tidak jauh dari pasar. Semak belukar seluas empat hektare itu selama ini memang dikenal sebagai tempat persembunyian harimau.
Akan tetapi, kawasan semak belukar itu bukan merupakan tempat yang cukup luas bagi seekor harimau. Hewan ini dikenal memiliki daya jelajah sangat luas.Tim terpadu penyelamat harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) berhasil mengevakuasi seekor harimau betina bernama Bonita dari kawasan perkebunan persuahaan kelapa sawit di Pelangiran, Indragiri Hilir. TEMPO/Riyan Nofitra
Selain itu, Haryono juga menduga harimau itu tersesat ke pasar akibat kekurangan sumber makanan di habitatnya. Apalagi diperkirakan di kawasan semak-belukar itu tidak hanya ada satu ekor harimau. Maka ketika mereka kekurangan makanan akhirnya keluar satu per satu. Harimau yang terjebak di pasar itu diperkirakan pernah menerkam sedikitnya tiga ekor ternak warga.
"Pada saat menerkam ternak warga beberapa waktu lalu dari tapaknya kami perhatikan individu harimaunya lebih dari satu. Satu tapak besar mungkin induk dan tapak lainnya mungkin anakan. Nah, apakah ini induk yang kemarin tapaknya kita lihat atau individu lain belum bisa dipastikan. Tapi dugaan kami sama (dengan yang menerkam ternak warga)," kata Haryono.