Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Segarnya Es Krim Batok Kelapa di Street Food Festival Jakarta

image-gnews
Seporsi es batok kelapa di Jakarta Street Food Festival, Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Seporsi es batok kelapa di Jakarta Street Food Festival, Kelapa Gading, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah es krim bercampur kopi alias affogato, kini dunia kuliner tengah diramaikan dengan kehadiran es krim batok kelapa. Es krim batok kelapa ini mulanya legendaris di Kota Khatulistiwa, Pontianak. Namun belakangan telah merambah sejumlah kota besar.

Di Jakarta, es krim batok kelapa mudah dijumpai. Salah satu penjajanya adalah Renaldi, 21 tahun. Renaldi membuka tenan es berwadah kelapa muda itu dari bazaar ke bazaar. Baru-baru ini, ia menjajakan es krim kekinian tersebut di Jakarta Street Food Festival di La Piazza, Summarecon Kelapa Gading.

Baca Juga:

Tempo menjajal es krim ini pada Senin, 12 November 2018. Renaldi, sang tangan kanan bos pemilik tenan, langsung menawari berbagai rasa es krim. "Ada rasa cokelat, vanila, green tea," kata dia.

Berbagai varian rasa es krim ini memang sedikit membikin bingung. Namun Renaldi menyarankan untuk mencoba es krim rasa cokelat. Katanya, rasa ini paling banyak diburu tamu.

Tak lama setelah memesan, ia langsung meraciknya. Seperti namanya, yakni es batok kelapa, mula-mula yang disiapkan oleh Renaldi adalah wadah es krim tersebut: sebongkah kelapa muda. Kelapa yang tak dikuliti dulu itu dibelah menjadi dua bagian seketika.

Baca Juga:

Kelapa yang digunakan ialah yang benar-benar masih muda. Airnya dibuang dan tinggal kulit serta dadingnya. Daging kelapa di dalamnya pun masih terlihat sangat empuk untuk dikuliti menggunakan sendok. Setelah itu, ia menuangkan dua scoop es krim cokelat. Menurut Renaldi, es krim yang digunakan ini adalah hasil buatan tangan sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengklaim es krimnya tak pakai pengawet. Benar saja, tak dibiarkan lama, es krim itu meleleh bersama air kelapa muda yang masih tersisa. Di atas es krim itu, Renaldi menuangkan sejumlah topping. Di antaranya nangka, kacang merah, dan jeli.

Ketika disesap, rasa es krim cokelat ini lain dari biasanya. Manisnya tak membikin enek, sedangkan rasa susu pada es krimnya tak terlalu mencolok. Lantaran sudah tercampur dengan kelapa, ada sengatan rasa segar dari air kelapa tersebut.

Es krim ini cocok dinikmati berdua lantaran porsinya cukup jumbo. Tanpa makan berat, menu yang seharusnya untuk santapan penutup itu sudah membikin kenyang bila disantap sendiri.

Bila tak terlalu doyan dengan rasa cokelat, pengunjung bisa memilih rasa vanila atau greentea yang memiliki rasa lebih netral. Meski beda rasa, harga yang dibanderol tetap sama. Seporsi batok es krim ini dibanderol Rp 36 ribu. Harga itu sudah termasuk pajak.

Untuk bertransaksi, tamu harus menggunakan kartu khusus. Kartu ini bisa dibeli di gerbang festival dengan harga Rp 25 ribu. Sedangkan Jakarta Street Food Festival ini akan buka saban hari mulai pukul 16.00 WIB hingga petang pukul 22.00. Saat libur akhir pekan, festival ini buka mulai pukul 11.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada