TEMPO.CO, Jakarta - Siang itu akhirnya bus dari Praha berhenti juga Terminal Nadrazi, Cesky Krumlov yang supersepi. Perjalanan dari ibukota Republik Cek sekitar 3 jam. Saya sengaja memilih bus pas berangkat karena akan menjajal kereta api saat beranjak dari kota tua ini. Stasiun kereta ada di kota eské Budjovice, yang merupakan ibukota dari Bohemia Selatan.
Hanya beberapa meter melangkah ke kawasan kota tua ini, mata saya menangkap kumpulan bangunan tua berlatar belakang sebuah istana lengkap dengan menaranya yang menjulang. Di kelilingi sungai, dengan latar belakang bukit hijau. Saya terkesima, hingga langkah sontak berhenti. Duduk di sebuah bangku panjang, mata pun tak berkedip.
Kawasan hunian yang dikelilingi oleh Sungai Vltava itu dihadirkan di sekitar Istana Cesky Krumlov oleh Lords of Krumlov atau keluarga Vitkovci pada 1253. Bangunan muncul dalam campuran arsitektur Gothic, Renaissance, dan Baroque. Bangunan yang rata-rata didirikan pada abad ke-12 dan ke-17 itu menjadi ciri kota kecil di wilayah Bohemian Selatan, Republik Cek. Saya memutuskan segera mendekat, mencari jalan untuk menyeberang.
Mulailah kaki menjejaki jalan berbatu yang mengkilat karena telah dilintasi dalam kurun waktu yang lama. Baru beberapa langkah, sebuah museum langsung mengundang keingintahuan. Namun lonceng gereja tiba-tiba berdentang, saya melihat sepasang pria-wanita berbusana khas Rosenberg, nama keluarga yang pernah menguasai kawasan ini, melintas.
Pasangan dalam balutan busana khas Rosenberg, nama keluarga yang pernah menguasai kawasan Cesky Krumlov di masa lalu. Cesky Krumlov bisa dicapai dalam 3 jam dengan kendaraan roda empat dari Praha, Republik Cek. Tempo/Rita Nariswari
Dalam bahasa lokal, busana itu disebut Rozmberske kostymy, yang ternyata disewakan juga kepada turis yang ingin berfoto ala bangsawan Krumlov di masa silam. Kaki tak tahan untuk mengejar mereka, mencermati pakaian sekaligus mengambil gambarnya. Pakaian tradisional tersebut rupanya masih dikenakan masyarakat pada acara-acara tertentu.