TEMPO.CO, Tangerang - Berkunjung ke Serang ibukota Provinsi Banten tak lengkap rasanya jika tak menginjakkan kaki ke Banten Lama. Di kawasan situs sejarah di Kecamatan Kasemen ini terdapat destinasi wisata sejarah dan ziarah yang menarik untuk disusuri di akhir pekan.
Bahkan untuk mendukung gagasan Gubernur Banten Wahidin Halim yang akan menjadikan Banten Lama sebagai ikon Provinsi Banten, Dinas Pariwisata akan melakukan pengembangan destinasi dan atraksi penunjang di sekitar Kawasan Keraton Kesultanan Banten (KKB). Saat ini yang tengah dilakukan adalah penataan kembali.
"Revitalisasi melalui pembangunan fisik masih berlangsung, belum selesai. Setelah kegiatan hari ulang tahun Banten dan Hari Santri banyak pengunjung yang ingin melihat proses perubahan yang sedang dilaksanakan," kata Kepala Dinas Pariwisata Banten Eneng Nur Cahyati, Sabtu, 10 November 2018. Rampung revitalisasi, ia yakin kunjungan wisatawan pun akan berlipat. Ayo, intip ada objek wisata apa saja di Banten Lama.
1. Keraton Sorosowan
Pada masa jayanya Banten disebut pula Kota Intan. Bukti itu ditunjukan di Keraton Sorosowan yang dibangun mirip sebuah benteng Belanda yang kokoh dengan bastion (sudut benteng berbentuk intan) pada empat sudut bangunannya.
Di atas lahan 3 hektar, keraton ini dibangun sekitar 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Saat ini, bangunan di dalam dinding keraton tak ada lagi yang utuh. Namun, masih ada sisa reruntuhan dinding dan pondasi kokoh.
2. Istana Kaibon
Keraton Kaibon dibangun untuk Ratu Aisyah. Sang ratu merupakan ibunda Sultan Syaifudin. Kaibon artinya keibuan. Kala itu Sang Sultan ke-21 itu masih belia, umurnya baru 5 tahun sehingga belum bisa memegang tampuk pemerintahan.
Arsitektur Keraton Kaibon ini unik karena dikelilingi saluran air. Keraton Kaibon ini dihancurkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan keraton Surosowan. Kini, yang masih tersisa hanya lah gerbang dan pintu-pintu besar yang dikenal dengan nama Pintu Paduraksa yang modelnya khas Bugis.
3. Benteng Speelwijk
Benteng Speelwijk terletak di sisi utara Kesultanan Surosowan. Arsitek yang membangun adalah kepercayaan Sultan Ageng Tirtayasa, seorang keturunan Tionghoa yang kelak bergelar Pangeran Cakradana. Bangunan inilah yang menjadi salah satu alasan Kesultanan Banten memiliki pertahanan yang sulit ditembus dari laut oleh para penjajah dari Eropa yang hendak memasuki nusantara.
Berdasarkan situs Kemendikbud, arsitek Belanda Hendrik Lucaszoon Cardeel juga berperan dalam pembangunan Speelwijk. Lucaszoon membangun Speelwijk pada 1682, lalu dipugar pada 1685 dan 1731. Ia melakukan perubahan atas bangunan yang dirancang arstitek Tionghoa tersebut.