Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang dan Pengemis di Kawasan Banten Lama akan Ditertibkan

image-gnews
Foto yang diambil pada Rabu, 7 November 2018 ini menunjukkan pengemis yang masih beroperasi di kawasan Banten Lama meski jumlahnya telah berkurang. Gubernur Banten Wahidin Halim berencana menyekolahkan anak pengemis supaya berdayaguna. TEMPO/AYU CIPTA
Foto yang diambil pada Rabu, 7 November 2018 ini menunjukkan pengemis yang masih beroperasi di kawasan Banten Lama meski jumlahnya telah berkurang. Gubernur Banten Wahidin Halim berencana menyekolahkan anak pengemis supaya berdayaguna. TEMPO/AYU CIPTA
Iklan

TEMPO.CO, Serang - Serang-Pemerintah Provinsi Banten bertekad melakukan penataan kawasan Banten Lama agar kembali menjadi ikon wilayah itu. Tahap pertama penataan adalah meliputi kawasan Masjid Agung, makam Sultan Agung dan Keraton Surosowan.

“Dalam penataan ini, pedagang, pengemis dan tukang parkir akan ditertibkan,” kata Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman M. Yanuar kepada Tempo, Jumat 9 November 2018. "Selain pembangunan fisik, kami juga menyiapkan solusi untuk penanganan masalah sosialnya."

Untuk penataan seluruh kawasan Banten Lama seluas 96 hektar, Pemerintah Provinsi Banten menggelontorkan anggaran hingga Rp 220 milyar. Anggaran itu  untuk revitalisasi kawasan masjid Agung, membangun pedestrian, penataan pedagang kaki lima, parkir hingga terminal.

Yanuar mengingatkan sejak jaman kesultanan, Banten Lama sudah menjadi pusat peradaban di Banten. Kini kejayaan itu akan dibangkitkan kembali.

Saat ini kondisi kawasan Banten Lama memang tidak tertata dengan baik. Tak sedikit yang menilai kawasan itu cenderung semrawut sehingga mengurangi kenyamanan pengunjung. "Untuk itulah kami tata dan kami yakin akan lebih rapi dan nyaman," kata Yanuar.

Sebelumnya Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan alokasi anggaran Rp 220 miliar dilakukan secara bertahap selama tiga tahun anggaran. "Dimulai dari ABBD 2018 ini," ujar Wahidin, Rabu 7 November 2018.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penataan nantinya meliputi pusat-pusat Kesultanan Banten, seperti Keraton Surosowan, Masjid Agung Banten Lama, dan tempat-tempat lain di wilayah tersebut. Tempat-tempat bersejarah seperti pemandian, Watu Gilang akan dihidupkan kembali. “Karena nilai budayanya yang sifatnya sakral,” kata Wahidin Halim.

Nantinya di kawasan pusat kesultanan juga akan ditampilkan beragam seni budaya Banten, seperti debus. “Jadi orang datang ke Banten Lama tidak sekadar berdoa ke masjid Agung Banten Lama.”

Banten Lama banyak menyimpan peninggalan sejarah Kesultanan Islam di Banten. Selain Istana Surosowan dan Masjid Agung Banten, masih ada situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, dan Meriam Ki Amuk. Juga ada Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara dan lain-lain.

Situs Banten Lama sendiri terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Memasuki pintu gerbang situs Banten sepintas terasa terbawa ke cerita masa lalu. Setiap tahun ratusan peziarah dan wisatawan datang untuk menikmati keindahan peninggalan Kesultanan Banten di kawasan Banten lama.

JONIANSYAH HARDJONO (Banten)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Khazanah Ramadan: Sejarah Masjid Agung Banten dengan Warna Lokal, Cina dan Belanda

5 April 2023

Halaman Masjid Agung Banten di Desa Banten Lama, Serang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Khazanah Ramadan: Sejarah Masjid Agung Banten dengan Warna Lokal, Cina dan Belanda

Masjid Agung ini terletak di Banten Lama, Kota Serang, Provinsi Banten yang pembangunannya melibatkan 3 arsitek, yakni Indonesia, Cina dan Belanda.


Kawasan Banten Lama Kebanjiran, Gubernur Wahidin Perintahkan Sedot Air

1 Maret 2022

Personel SAR dibantu anggota Polisi menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Perumahan Widya Asri, Kota Serang, Banten, Selasa 1 Maret 2022. Banjir terjadi di puluhan titik di Serang akibat guyuran hujan lebat dan saluran drainase yang rusak. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Kawasan Banten Lama Kebanjiran, Gubernur Wahidin Perintahkan Sedot Air

Gubernur Banten Wahidin Halim meminta anak buahnya segera mengatasi banjir di Kota Serang dan kawasan Banten Lama.


Kawasan Banten Lama akan Diurus Badan Pengelola Khusus

14 November 2018

Sejumlah personil TNI-Polri membersihkan halaman Mesjid Atsauroh saat Apel Baksos Sinergi TNI-Polri di Serang, Banten, 12 Mei 2018. Bulan puasa atau Ramadan di Indonesia akan dimulai pada pertengahan Mei 2018. ANTARA/Asep Fathulrahman
Kawasan Banten Lama akan Diurus Badan Pengelola Khusus

Pemerintah Provinsi Banten tengah menyiapkan Badan Pengelola Kawasan Wisata Banten Lama yang mengatur manajemen terpadu kawasan wisata tertua itu.


6 Objek Wisata yang Bisa Disinggahi saat Napak Tilas Banten Lama

11 November 2018

Warga berfoto di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah
6 Objek Wisata yang Bisa Disinggahi saat Napak Tilas Banten Lama

Di akhir pekan, seru juga jalan-jalan ke kawasan Banten Lama yang akan menjadi ikon Provinsi Banten. Apalagi penataan kembali kini telah dilakukan.