Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sisa Bangunan Kayu Situs Liyangan Awet Ribuan Tahun, Ini Sebabnya

image-gnews
Pekerja menggali tanah di petak ekskavasi situs Liyangan, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, 25 November 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Pekerja menggali tanah di petak ekskavasi situs Liyangan, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, 25 November 2014. TEMPO/Suryo Wibowo.
Iklan

Lantaran kayu, bambu, ijuk yang terbakar material panas itu tidak mendapatkan oksigen, kemudian berubah menjadi arang. Material-material organik itu pun terkonservasi secara alami. Meskipun bagian yang ditemukan tidak utuh, tetapi bentuknya masih bisa dilihat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kalau setelah terbakar pasir, bahan organik itu tidak tertutup abu, pasti habis jadi abu. Itu keuntungannya,” kata Sugeng yang juga Kepala Balai Arkeologi DIY.

Ada dua proses yang memungkinkan benda atau bangunan dari material organik pada peradaban lampau sulit ditemukan, kecuali yang berbahan batu dan logam. Pertama, kayu biasa yang tidak terbakar akan habis karena terurai. Kedua, kayu yang terbakar dan masih mendapat oksigen sehingga akan habis menjadi abu.

“Jadi proses konservasi alami material organik itu seperti membuat arang. Kan mineral pada kayu enggak ada. Lalu jadi arang yang sulit diurai,” kata Sugeng. Meskipun arang itu awet, sisa bangunan kayu yang ditemukan itu tak serta merta dibongkar untuk melihat struktur bangunannya secara utuh. Banyak bagian bangunan itu yang belum dibuka. “Kami tak berani bongkar. Karena lapuk.”

Teknik konservasi yang dilakukan untuk melindungi temuan itu ada dua strategi. Pertama, perlindungan situs dari pengunjung dengan memberi pagar agar kawasan steril serta menempatkan satpam dan juru pelihara situs untuk mengawasi lokasi. Pengunjung pun diimbau tidak masuk ke area ekskavasi karena rawan dan masih dalam proses penelitian.

Kedua, perlindungan situs secara fisik dan kimia. Perlindungan fisik dengan memasang paranet atau jaring plastic untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang masuk dan menjaga kelembapan agar kayu tetap awet. Juga akan dipasang atap semi permanen pada sisi atas area ekskavasi. Sedangkan secara kimia akan menjalin kerja sama dengan Balai Konservasi Borobudur yang mempunyai pengalaman mengawetkan material organik.

“Kami juga ambil contoh arangnya untuk dibawa ke Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional). Biar diketahui umur kayunya,” kata Sugeng yang hasilnya kelak memperkuat dan memperjelas data umur situs tersebut.

PITO AGUSTIN RUDIANA (Yogyakarta)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Situs Liyangan di Temanggung Disiapkan jadi Cagar Budaya Nasional

2 Agustus 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan di Temanggung Disiapkan jadi Cagar Budaya Nasional

Situs Liyangan memiliki informasi yang berharga tentang peradaban masyarakat di Jawa abad VII-IX.


Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

19 Juni 2023

Patirtan atau tempat membasuh kaki dan tangan di Situs Liyangan. Tempo/Arimbihp
Situs Liyangan, Sisa Permukiman Kuno yang Hilang di Lereng Gunung Sindoro

Situs Liyangan adalah bukti nyata bahwa ada sebuah peradaban yang hilang akibat bencana meletusnya Gunung Sindoro di masa lampau.


Mengunjungi Kolam Cinta, Kesegaran Alami dari Lereng Gunung Sindoro

18 Juni 2023

Kolam Cinta di Lereng Gunung Sindoro (Tempo.co/Arimbihp)
Mengunjungi Kolam Cinta, Kesegaran Alami dari Lereng Gunung Sindoro

Salah satu kolam yang menarik untuk dikunjungi karena berasal dari mata air alami dan langsung dari sumbernya adalah Kolam Cinta.


Sandiaga Mau Buat Peta Perjalanan Wisata Situs Liyangan Temanggung dan Borobudur

8 Oktober 2021

Kompleks SItus Liyangan di Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, diduga dari abad ke-9. (ANTARA).
Sandiaga Mau Buat Peta Perjalanan Wisata Situs Liyangan Temanggung dan Borobudur

Destinasi di Temanggung bisa menjadi daerah tujuan wisata penyangga kawasan Borobudur yang masuk destinasi wisata super prioritas.


Arkeolog Temukan Arang Gabah di Situs Liyangan, Lumbung Padi?

4 September 2019

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah menunjukkan temuan tumpukan arang gabah di Situs Liyangan, yang diduga merupakan lumbung padi. (ANTARA/Heru Suyitno)
Arkeolog Temukan Arang Gabah di Situs Liyangan, Lumbung Padi?

Arkeolog menemukan tumpukan arang gabah dalam penggalian di Situs Liyangan, diduga bekas lumbung padi.


Arkeolog: Tingkat Mitigasi Bencana Penduduk Liyangan Kuno Tinggi

2 September 2019

Satu unit bangunan dari kayu yang ditemukan Tim Penelitian Situs Liyangan sejak 18 Oktober 2018 lalu di luar area Candi Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dokumentasi Balai Arkeologi DIY
Arkeolog: Tingkat Mitigasi Bencana Penduduk Liyangan Kuno Tinggi

Arkeolog menemukan bukti tingkat mitigasi bencana masyarakat Liyangan kuno di lereng Gunung Sindoro cukup tinggi.


Arkeolog Lanjutkan Ekskavasi Situs Liyangan, Membuka Petirtaan

28 Agustus 2019

Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah melakukan ekskavasi lanjutan di Situs Liyangan, di Desa Purbosari, lereng Gunung Sindoro di Kabupaten Temanggung. (Antara/Heru Suyitno)
Arkeolog Lanjutkan Ekskavasi Situs Liyangan, Membuka Petirtaan

Tim arkeolog melakukan ekskavasi lanjutan Situs Liyangan, di lereng Gunung Sindoro, Temanggung, untuk menyingkap petirtaan.


Pemugaran Talud Situs Liyangan Sebagian dengan Batu dari Merapi

22 November 2018

Warga melintas di situs purba di Liyangan, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah, 25 November 2014.  TEMPO/Suryo Wibowo.
Pemugaran Talud Situs Liyangan Sebagian dengan Batu dari Merapi

Pemugaran talud situs Liyangan dengan batu dari Merpai itu mencapai 30 persen.


Situs Liyangan Merekam Kehidupan Peradaban Kuno Abad 2-11 Masehi

6 November 2018

Sejumlah pekerja membersihkan bangunan kuno berupa pagar batu di situs Liyangan, Purbosari, Temanggung. ANTARA/Anis Efizudin
Situs Liyangan Merekam Kehidupan Peradaban Kuno Abad 2-11 Masehi

Ssitus Liyangan dan peradaban manusianya diperkirakan telah ada sejak abad 2 Masehi dan berakhir pada 11 Masehi karena letusan Gunung Sindoro.


Tim Arkeologi Temukan Sisa Bangunan Kayu di Situs Liyangan

3 November 2018

Satu unit bangunan dari kayu yang ditemukan Tim Penelitian Situs Liyangan sejak 18 Oktober 2018 lalu di luar area Candi Liyangan di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dokumentasi Balai Arkeologi DIY
Tim Arkeologi Temukan Sisa Bangunan Kayu di Situs Liyangan

Tim Penelitian Situs Liyangan Balai Arkeologi DI Yogyakarta menemukan beberpa sisa bangunan dari kayu di situs Liyangan, Temanggung, dalam kurun penel