Ular selenceng memilihi logo V berwarna emas di kepalanya. “Terakhir ular itu muncul pada 1992 dan disaksikan banyak orang,” katanya. Ular selenceng yang menampakkan diri itu ukurannya sangat besar. Kepala dan ekornya berada di ujung danau yang terpisah. “Kepalnya di sini, ekornya di sana,” kata Aak sambil menunjung jauh lokasi dilihatnya ekor ular.
Di luar alkisah yang penuh misteri, Ranu Klakah menjadi sumber hidup bagi warga setempat. Airnya yang berkubik-kubik banyaknya dimanfaatkan untuk mengairi 620 hektare sawah. Sedangkan ikannya dipancing setiap hari untuk makan dan dijual.
Perjalanan kedua pada ekspedisi segitiga ranu ialah bertandang ke Ranu Pakis. Ranu Pakis terletak tak jauh dari Ranu Klakah. Lokasinya masih berada di Kecamatan Klakah, 18 kilometer dari Stasiun Lumajang. Sama seperti Ranu Klakah, Ranu Pakis merupakan danau maar yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik Gunung Lemongan. Air danau itu berwarna biru tosca, yang tentu menjadi daya tarik utama. Warna air danau itu berbeda dengan danau-danau lainnya.
Disekitar Ranu Pakis tumbuh pepohonan pakis. Diberi nama Ranu Pakis karena sesuai dengan keadaan alamnya. Di Ranu Pakis, pengunjung bisa menikmati danau yang dikelilingi dua gunung sekaligus, yaitu Gunung Lemongan dan Gunung Semeru. Matahari pagi akan muncul di antara pegunungan itu, membuat air tampak berkilau.
Ranu Pakis terletak di ketinggian 600 mdpl dengan luas sekitar 50 hektare. Wisatawan bisa menikmati danau ini dengan memancing. Sebab, masyarakat sekitar telah membudidayakan ikan mujair dan nila. Pengunjung juga dapat menikmati pandangan nelayan menjaring ikan di atas getek di tengah danau.
Tearakhir, kami menyambangi Ranu Bedali. Ranu Bedali seperti rangkaian terakhir dalam segitiga ranu di kaki Gunung Lemongan. Ranu yang satu ini berlokasi di Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, atau 7 kilometer dari Ranu Pakis. Ranu Bedali berada di keinggian 700 mdpl dengan luas mencapai 25 hektare. Adapun kedalamannya berkisar 28 meter.
Berbeda dengan ranu-ranu lainnya, Ranu Bedali memiliki air terjun di salah satu sisinya. Namun bila ingin menuju danau dan air terjun, pengunjung harus turun melewati tangga. Jika enggan menapak jalur yang naik turun, pengunjung bisa menikmati Ranu Bedali dari atas gardu pandang yang terletak di tepi jalan raya. Dari situ pula wisatawan dapat berfoto karena ada spot wisata digital yang Instagenic.
Perjalanan menjelajhi lima ranu ini kami akhiri dengan sebuah pesan: apa yang kami potret sarat memuat kisah tentang eksotisme lokal. Keindahan yang kami dapat tak sebatas konten visual. Sebab, alam itu indah karena harmonisasinya dengan peradaban dan cerita masyarakat setempat.