Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantra-mantra Alam 5 Ranu Pemikat Hati dari Lumajang

image-gnews
Pemandangan kawasan Ranukumbolo yang dipenuhi tenda para pendaki, selain berkemah tidak sedikit dari pendaki yang memanfaatkan danau Ranukumbolo untuk memancing ikan. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, 16 Mei 2015. Tempo/Fajar Januarta
Pemandangan kawasan Ranukumbolo yang dipenuhi tenda para pendaki, selain berkemah tidak sedikit dari pendaki yang memanfaatkan danau Ranukumbolo untuk memancing ikan. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, 16 Mei 2015. Tempo/Fajar Januarta
Iklan
 

Segitiga Ranu yang Instagramable Pemandangan pagi di Ranu Klakah, Lumajang, Jawa Timur. TEMPO | Francisca Christy Rosana

Minggu, 8 April 2018, perjalanan kami berlanjut. Kali ini, tujuan kami ialah segitiga ranu yang masuk wilayah Lumajang. Suhu sejuk mengawali penjelajahan mencapai satu per satu ranu tersebut. Pertama, kami menyemukai Ranu Klakah. Air Ranu Klakah di Kecamatan Klakah, Lumajang, Jawa Timur, tak beriak sedikit pun pagi itu. Permukaannya anteng dan warna airnya bening membentuk refleksi.

Di ekor ranu alias danau itu, bayangan Gunung Lemongan yang membuntutinya terlihat nyata. Refleksi gunung dalam air tampak seperti dua segitiga sama kaki yang bertaut.

Pemandangan pagi di Ranu Klakah dengan latar gunung berketinggian 1.651 mdpl ini makin komplet dengan munculnya aktivitas seorang warga lokal pencari ikan. Ia menunggang getek, lalu menebar jaring insang atau gillnet dari tepi hingga lambung danau.

Sejumlah fotografer, yang juga merupakan wisatawan dari Jakarta, memotret panorama pagi itu. Pemandangan seperti ini konon langka bagi orang-orang yang hidup di daerah urban. “Banyak wisatawan ke sini pagi-pagi. Pemandangan pagi di sini langka karena ini satu-satunya danau yang berhadapan langsung, lurus, dan simetris dengan Gunung Lemongan,” kata seorang budayawan lokal, Abdullah AL-Kudus alias Aak.

Ranu Klakah membentang seluas lebih dari 20 hektare. Danau itu merupakan danau maar yang terbentuk karena letusan gunung berapi. Di sekitar Ranu Klakah terdapat danau maar lainnya. Ada 13 jumlahnya. Seluruhnya ialah maar yang terisi air dan terbentuk karena aktivitas vulkanis Gunung Lemongan.

Kedalaman Ranu Klakah mencapai 28 meter. Di dalamnya hidup beragam jenis ikan, seperti mujair, gabus, dan wader. Pada Juli hingga Agustus, pada waktu tertentu, ikan-ikan di Ranu Klakah akan mabuk dan pingsan. Kata Aak, peristiwa ini dikenal dengan musim koyok. “Kandungan belerang naik, dan ikan teler,” katanya. 

Bagi penduduk setempat, musim koyok adalah peristiwa yang cukup misterius. Datangnya tak bisa dikira-kira jauh-jauh hari. Namun dapat diprediksi semalam sebelum musim itu tiba. “Malam sebelum musim koyok, suhu di sekitar Ranu Klakah dingin sekali. Lalu air di danau ini bau belerang,” tutur Aak.

Di balik panoramanya yang menyedot perhatian, Ranu Klakah menyimpan misteri lain yang hingga kini ramai menjadi buah bibir. Selain musim koyok, ada sejumlah ular bernama selanceng yang dipercaya hidup di dasar ranu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 jam lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

6 jam lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

6 jam lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

19 jam lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

22 jam lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

1 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

1 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

3 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

3 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

15 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.