Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mantra-mantra Alam 5 Ranu Pemikat Hati dari Lumajang

image-gnews
Pemandangan kawasan Ranukumbolo yang dipenuhi tenda para pendaki, selain berkemah tidak sedikit dari pendaki yang memanfaatkan danau Ranukumbolo untuk memancing ikan. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, 16 Mei 2015. Tempo/Fajar Januarta
Pemandangan kawasan Ranukumbolo yang dipenuhi tenda para pendaki, selain berkemah tidak sedikit dari pendaki yang memanfaatkan danau Ranukumbolo untuk memancing ikan. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, 16 Mei 2015. Tempo/Fajar Januarta
Iklan
 

Memotret Kisah Lain Ranu Regulo Suasana pagi hari di Ranu Regulo, Gunung Semeru, Desa Ranu Pane, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 7 April 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Penjelajahan tak berhenti di Ranu Kumbolo. Hari berikutnya, selepas menjelajahi Ranu Kumbolo, rombongan kami menjamah Ranu Regulo. Catatan perjalan itu tertuang dalam sebuah notes kecil yang basah terkena embun Semeru. 

Sabtu, 7 April 2018. 

Kabut tebal menutupi seluruh bagian permukaan Danau Ranu Regulo pagi itu. Bulan setengah purnama di atas danau belum bergerak dan cakrawala masih tak tampak. Ini membuat danau yang berlokasi di desa terakhir jalur pendakian Semeru, yakni Desa Ranu Pane, Lumajang, Jawa Timur, itu benar-benar nyenyat.

Selepas subuh pukul 05.00, Ranu Regulo nihil pengunjung. Tempo dan rombongan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Pariwisata berkesempatan menjadi wisatawan pertama yang datang kala itu.

Pada amatan pertama kami, Ranu Regulo yang berada di ujung lorong-lorong cemara. Udara terasa berkali lipat lebih dingin dan angin lebih banyak berembus. Sementara itu, suara serangga hutan nyaring terdengar, memecah sunyi. Beberapa kali, sayup-sayup terdengar suara benda jatuh di air, menimbulkan bunyi plung-plung!

Mendekat ke tepi danau, ada sebuah gazebo kayu. Tampak seorang nenek berusia 60-an tahun duduk-duduk di sana. Kain berlipat-lipat terlihat membungkus badannya. Ia seperti orang kedinginan lantaran selalu menggosok-gosokkan kedua telapak tangan.

Si nenek membuat api kecil dari reranting pohon di depan gazebo. Ketika Tempo melintas, ia tak acuh. Suara riuh rombongan yang datang tak membuat ia menengok sedikit pun. Tatapannya selalu ke bawah dengan badan merunduk. Si nenek tampak seperti sedang mencari sesuatu yang tak kunjung ketemu. Kadang-kadang, ia tertawa dan berbicara sendiri.  

“Dia (nenek) tak bakal mengganggu,” kata anggota rombongan, Sendy. Sendy berkisah pernah mendirikan tenda dan bermalam di Ranu Regulo. Ia, yang ditemani penduduk lokal, memperoleh pengalaman supernatural ketika tidur di lambung tenda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Si nenek ngomong sendiri sepanjang malam,” ucapnya. Sayup-sayup, nenek itu mengatakan “matur nuwun” berkali-kali. Matur nuwun berarti terima kasih.

Warga setempat, Fitri Hutami, yang ditemui di tengah ladang perkebunan kentang pada hari yang sama, berkisah sedikit tentang keberadaan nenek ini. Konon, tutur Fitri, nenek penunggu Ranu Regulo adalah warga desa itu. Ia diasingkan oleh keluarganya lantaran mengalami gangguan jiwa.

Pengunjung yang datang tak disarankan mengobrol dengan si nenek. Juga tak direkomendasikan memotretnya. “Jangan ngobrol,” tutur Fitri, yang tak disertai dengan alasan.

Di luar kisah si nenek, Ranu Regulo memiliki magnet bagi wisatawan yang menyukai aksi potret-memotret. Danau ini menjadi spot favorit untuk berswafoto. Sebuah anjungan di tepi danau memberi kesan eksotis. Pada waktu-waktu tertentu, ketika pagi dan sore menjelang matahari terbenam, pepohonan di danau itu akan memantulkan bayangan di dalam air.

Embun yang turun diterpa suhu hampir minus juga membikin danau ini memiliki citra berbeda. Penduduk lokal mengatakan Ranu Regulo mirip dengan danau-danau di Eropa. 

Sedangkan sosok si nenek acap lekat menjadi cerita yang diselipkan dalam keterangan foto yang diambil oleh para wisatawan. Di luar kemolekannya sebagai lokasi foto, Ranu Regolo gembung akan kisah-kisah lokalnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

4 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

4 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

5 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

5 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

7 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

7 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

19 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.