Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sabang Gelar Kompetisi Freediving, Animo Atlet Asing Tinggi

image-gnews
Wisatawan melakukan snorkeling di pantai Iboih, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 17 April 2016. Pantai memiliki genangan air laut yang tenang dan keindahan bawah laut yang menakjubkan, membuat Iboih selalu dikunjungi wisatawan untuk berlibur dan snorkeling. ANTARA FOTO
Wisatawan melakukan snorkeling di pantai Iboih, Sabang, Pulau Weh, Aceh, 17 April 2016. Pantai memiliki genangan air laut yang tenang dan keindahan bawah laut yang menakjubkan, membuat Iboih selalu dikunjungi wisatawan untuk berlibur dan snorkeling. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, mempunyai agenda besar awal bulan ini, yakni  Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 yang akan berakhir pada 8 November 2018. SIFC 2018 merupakan lanjutan Sail Sabang 2017 yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegera ke Aceh. Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari 23 negara dan dipusatkan di Pelabuhan Balohan Sabang sejak 3-8 November 2018.

"Sabang sangat mendukung kegiatan internasional," ujar Amiruddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang, memberikan sambutan di upacara pembukaan SIFC 2018, Jumat 2 November 2018.

Amiruddin mengatakan Sabang tidak hanya dikenal luas sebagai destinasi wisata bahari, khususnya kegiatan wisata kapal pesiar (cruise) dan kapal layar (yacht), tapi juga memiliki spot terbaik untuk atraksi wisata freediving. Dia optimistis jika Sabang akan menjadi spot terbaik dunia untuk kegiatan freediving.

Ada beberapa faktor pendukung yang membuat Sabang mampu menjadi spot terbaik freediving. Pertama, Sabang memiliki Teluk Balohan yang kedalamannya mencapai 143 meter. "Sangat layak untuk kegiatan pelatihan freediving," ungkap Amiruddin.

Teluk Balohan tidak hanya memiliki kedalaman yang bagus untuk aktivitas freediving, tetapi perairannya juga tenang, dan aman dari tekanan arus kuat (blue holes). Faktor menentukan lainnya adalah sikap warga Sabang yang menyambut dengan ramah wisatawan.

Selain itu, Sabang juga memiliki sejumlah spot menarik lain yang menjadi sasaran para pecinta menyelam mancanegara. Adapun spot yang dimaksud adalah Batee Gla, The Canyon, Batee Tokong, Pante Peunatong, Seulako Drift, Arus Balee, Taman Rubiah, Batee Meuronron, Wreck Sophie Rickmers, Batee Dua Gapang, Limbo Gapang, Vulcano Under Water, Lhong Angen, Batee Meuduro, Anoi Itam, Bak Kopra dan Wreck Tug Boat.

Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 mendapat animo tinggi dari para atlet menyelam mancanegara. Hal inilah yang membuat panitia terpaksa membatasi jumlah peserta untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Ada 40 peserta yang terdaftar dalam SIFC 2018 ini. Mereka berasal dari 23 negara, yaitu Austria, Cina, Jerman, Indonesia, Makau, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hong Kong, Hungaria, Korea Selatan,  Belanda, dan Filipina. Selain itu, adapula dari Singapura, Swiss, Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Taiwan, Ukraina, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat.

Para peserta akan mengikuti 3 jenis perlombaan. Ketiga jenis tersebut adalah Constant Weight yang diselenggarakan 3-4 November, Free Immersion 5-6 November, dan Constant Weight No Fins pada 7-8 November. Mereka juga akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 100 juta atau sekitar $13.333.

Baca Juga: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3 Hal Ini Membuat Gayo Aceh Mendunia

Kunjungan Ke Aceh Tinggi, Turis Asing Ingin Mengenang Tsunami

Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar RI, Ratna Suranti dalam kesempatan yang sama turut mengajak semua peserta freediving untuk turut mempromosikan Sabang ke mancanegara, baik melalui media sosial, kepada keluarga, dan teman dekat para atlet. "Mari mengeksplor Sabang lewat media sosial," katanya.

Ratna mengatakan freediving merupakan olahraga yang dilakukan di bawah laut. Hal ini turut membatasi publik menyaksikan secara langsung aktivitas para atlet saat kompetisi berlangsung. Namun, Ratna meyakinkan warga tetap dapat menikmati perhelatan internasional ini.

Ratna mengharapkan Balohan menjadi spot tetap freediving di masa mendatang untuk mencari bibit-bibit unggul atlet freedive dari Indonesia. Dia mengatakan kompetisi ini adalah awal untuk mewujudkan misi tersebut.

Wakil Walikota Sabang, Suradji Junus sepakat menjadikan Balohan sebagai spot menyelam permanen di Indonesia. Selain itu, Suradji juga sepakat jika Balohan dijadikan tempat untuk para atlet freedive Indonesia mengambil sertifikat atau lisensi. Ini termasuk menjadikan SIFC sebagai kegiatan tahunan di Sabang. Namun, dia mengatakan Pemerintah Kota Sabang memerlukan kerjasama dengan semua pihak baik level kementerian, pemerintah daerah dan juga Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

"Dengan adanya freediving akan berdampak positif bagi pariwisata Aceh, terutama Sabang. Ini merupakan modal kita untuk membangun ekonomi daerah. Kalau bisa kita berharap setiap bulan ada event skala internasional di Sabang," kata Suradji. 

Adi Warsidi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigrasi Kota Sabang Tahan WNA Maladewa, Proses Hukum Sesuai KUHAP

41 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang menindaklanjuti dugaan pelanggaran tindak pidana keimigrasian oleh orang asing yang tidak memiliki dokumen perjalanan dan visa yang sah dan masih berlaku. Terduga berinisial AS, laki-laki dengan usia sekitar 50 tahun berkewarganegaraan Maladewa. Tempo/Mutia Yuantisya
Imigrasi Kota Sabang Tahan WNA Maladewa, Proses Hukum Sesuai KUHAP

Kantor Imigrasi Sabang menangkap seorang warga Maladewa karena tidak memiliki dokumen perjalanan dan visa yang sah dan masih berlaku.


Kantor Imigrasi Kelas II Sabang Tangkap WNA Maladewa, Tak Miliki Dokumen Perjalanan dan Visa yang Sah

43 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sabang menindaklanjuti dugaan pelanggaran  keimigrasian oleh orang asing yang tidak memiliki dokumen perjalanan dan visa yang sah dan masih berlaku, Kamis, 8 Agustus 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Kantor Imigrasi Kelas II Sabang Tangkap WNA Maladewa, Tak Miliki Dokumen Perjalanan dan Visa yang Sah

WNA tersangka pelanggaran imigrasi itu ditahan selama 20 hari terhitung sejak 31 Juli-19 Agustus 2024 di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sabang.


Menengok Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia di Pulau Rubiah yang Terlupakan

44 hari lalu

Kondisi bangunan pusat karantina jemaah haji pertama di Indonesia yang terbangkalai di Pulau Rubiah, Kota Sabang, Aceh, Rabu, 7 Agustus 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Menengok Pusat Karantina Haji Pertama di Indonesia di Pulau Rubiah yang Terlupakan

Pulau Rubiah yang berada di Kota Sabang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) memiliki nilai sejarah bagi umat Islam.


Kembalikan Kejayaan Jalur Rempah Masa Lalu, KRI Dewaruci Lanjutkan Pelayaran ke Malaka

26 Juni 2024

Para Laskar Rempah melambaikan tangan kepada masyarakat yang ikut melepas pelayaran KRI Dewaruci dalam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 dari Sabang menuju Malaka pada Rabu (26/6). TEMPO/Dian Yuliastuti
Kembalikan Kejayaan Jalur Rempah Masa Lalu, KRI Dewaruci Lanjutkan Pelayaran ke Malaka

KRI Dewaruci bertolak dari Sabang menuju ke Malaka untuk meneruskan pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024.


Mengunjungi Tugu Kilometer Nol di Sabang, Titik Paling Ujung Barat Indonesia

26 Juni 2024

Tugu Kilometer Nol Sabang, Aceh. TEMPO/Dian Yuliastuti
Mengunjungi Tugu Kilometer Nol di Sabang, Titik Paling Ujung Barat Indonesia

Tugu Kilometer Nol diresmikan pada 9 September 1997 sebagai simbol perekat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.


Bersandar di Sabang Aceh, KRI Dewaruci Jadi Magnet Masyarakat

26 Juni 2024

Masyarakat Sabang mengunjungi KRI Dewaruci yang masih bersandar di Pelabuhan CT1 Sabang, Aceh, 25 Juni 2024. TEMPO/Dian Yuliastuti
Bersandar di Sabang Aceh, KRI Dewaruci Jadi Magnet Masyarakat

KRI Dewaruci sedang singgah di Sabang, Pulau Weh, Aceh, dalam perjalanan pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024.


Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Tiba di Sabang

24 Juni 2024

KRI Dewaruci berlayar menuju Sabang membawa Laskar Rempah Batch II MBJR 2024 dari Pelabuhan Dumai, Riau, Rabu, 19 Juni 2024. Sebelumnya KRI Dewaruci membawa Laskar Rempah rombongan Batch I Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024 yang telah menempuh pelayaran sejak (7/6) lalu dari Jakarta, Belitung Timur, Dumai dan Siak, berikutnya rombongan Batch II dari Dumai berlayar dengan rute Sabang, Malaka dan akan berakhir di Tanjung Uban pada (7/7) mendatang dengan misi memperkenalkan kepada generasi muda tentang sejarah peradaban rempah yang melahirkan keragaman budaya bangsa Indonesia. ANTARA/Aswaddy Hamid
Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Tiba di Sabang

Setelah singgah di Dumai, pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah tiba di Sabang pada Minggu 23 Juni 2024


KRI Dewaruci Lanjutkan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah ke Sabang

19 Juni 2024

Laskar Rempah Batch 2 Kayu Manis Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024 melanjutkan perjalanan dengan KRI Dewaruci dari Dumai, Rabu, 19 Juni 2024. (Ist)
KRI Dewaruci Lanjutkan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah ke Sabang

Pelayaran Batch 2 Muhibah Budaya Jalur Rempah ini akan menuju Sabang, Aceh, Malaka - Malaysia, dan berakhir di Tanjung Uban.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Sabang dan Samudra Hindia

22 Mei 2024

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Perairan Sabang dan Samudra Hindia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Rumah Nemo, Spot Diving Baru untuk Melihat Ikan Badut di Pulau Weh Sabang

3 Maret 2024

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi saat peluncuran Rumah Nemo sebagai destinasi wisata baru di Gampong Krueng Raya, Kota Sabang, Sabtu (2/3/2024). (ANTARA/HO-MC Sabang Marine Festival)
Rumah Nemo, Spot Diving Baru untuk Melihat Ikan Badut di Pulau Weh Sabang

Spot diving baru Rumah Nemo diresmikan dalam rangkaian Sabang Marine Festival 2024