TEMPO.CO, Banda Aceh - Sabang, Nangroe Aceh Darussalam, mempunyai agenda besar awal bulan ini, yakni Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 yang akan berakhir pada 8 November 2018. SIFC 2018 merupakan lanjutan Sail Sabang 2017 yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegera ke Aceh. Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari 23 negara dan dipusatkan di Pelabuhan Balohan Sabang sejak 3-8 November 2018.
"Sabang sangat mendukung kegiatan internasional," ujar Amiruddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang, memberikan sambutan di upacara pembukaan SIFC 2018, Jumat 2 November 2018.
Amiruddin mengatakan Sabang tidak hanya dikenal luas sebagai destinasi wisata bahari, khususnya kegiatan wisata kapal pesiar (cruise) dan kapal layar (yacht), tapi juga memiliki spot terbaik untuk atraksi wisata freediving. Dia optimistis jika Sabang akan menjadi spot terbaik dunia untuk kegiatan freediving.
Ada beberapa faktor pendukung yang membuat Sabang mampu menjadi spot terbaik freediving. Pertama, Sabang memiliki Teluk Balohan yang kedalamannya mencapai 143 meter. "Sangat layak untuk kegiatan pelatihan freediving," ungkap Amiruddin.
Teluk Balohan tidak hanya memiliki kedalaman yang bagus untuk aktivitas freediving, tetapi perairannya juga tenang, dan aman dari tekanan arus kuat (blue holes). Faktor menentukan lainnya adalah sikap warga Sabang yang menyambut dengan ramah wisatawan.
Selain itu, Sabang juga memiliki sejumlah spot menarik lain yang menjadi sasaran para pecinta menyelam mancanegara. Adapun spot yang dimaksud adalah Batee Gla, The Canyon, Batee Tokong, Pante Peunatong, Seulako Drift, Arus Balee, Taman Rubiah, Batee Meuronron, Wreck Sophie Rickmers, Batee Dua Gapang, Limbo Gapang, Vulcano Under Water, Lhong Angen, Batee Meuduro, Anoi Itam, Bak Kopra dan Wreck Tug Boat.
Sabang International Freediving Competition (SIFC) 2018 mendapat animo tinggi dari para atlet menyelam mancanegara. Hal inilah yang membuat panitia terpaksa membatasi jumlah peserta untuk memaksimalkan kegiatan tersebut. Ada 40 peserta yang terdaftar dalam SIFC 2018 ini. Mereka berasal dari 23 negara, yaitu Austria, Cina, Jerman, Indonesia, Makau, Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Hong Kong, Hungaria, Korea Selatan, Belanda, dan Filipina. Selain itu, adapula dari Singapura, Swiss, Thailand, Rusia, Afrika Selatan, Taiwan, Ukraina, Swedia, Inggris dan Amerika Serikat.
Para peserta akan mengikuti 3 jenis perlombaan. Ketiga jenis tersebut adalah Constant Weight yang diselenggarakan 3-4 November, Free Immersion 5-6 November, dan Constant Weight No Fins pada 7-8 November. Mereka juga akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 100 juta atau sekitar $13.333.
Baca Juga:
3 Hal Ini Membuat Gayo Aceh Mendunia
Kunjungan Ke Aceh Tinggi, Turis Asing Ingin Mengenang Tsunami
Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar RI, Ratna Suranti dalam kesempatan yang sama turut mengajak semua peserta freediving untuk turut mempromosikan Sabang ke mancanegara, baik melalui media sosial, kepada keluarga, dan teman dekat para atlet. "Mari mengeksplor Sabang lewat media sosial," katanya.
Ratna mengatakan freediving merupakan olahraga yang dilakukan di bawah laut. Hal ini turut membatasi publik menyaksikan secara langsung aktivitas para atlet saat kompetisi berlangsung. Namun, Ratna meyakinkan warga tetap dapat menikmati perhelatan internasional ini.
Ratna mengharapkan Balohan menjadi spot tetap freediving di masa mendatang untuk mencari bibit-bibit unggul atlet freedive dari Indonesia. Dia mengatakan kompetisi ini adalah awal untuk mewujudkan misi tersebut.
Wakil Walikota Sabang, Suradji Junus sepakat menjadikan Balohan sebagai spot menyelam permanen di Indonesia. Selain itu, Suradji juga sepakat jika Balohan dijadikan tempat untuk para atlet freedive Indonesia mengambil sertifikat atau lisensi. Ini termasuk menjadikan SIFC sebagai kegiatan tahunan di Sabang. Namun, dia mengatakan Pemerintah Kota Sabang memerlukan kerjasama dengan semua pihak baik level kementerian, pemerintah daerah dan juga Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).
"Dengan adanya freediving akan berdampak positif bagi pariwisata Aceh, terutama Sabang. Ini merupakan modal kita untuk membangun ekonomi daerah. Kalau bisa kita berharap setiap bulan ada event skala internasional di Sabang," kata Suradji.
Adi Warsidi