TEMPO.CO, Jakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta tim kesenian dari Keraton Yogyakarta akan melawat ke Amerika Serikat 5-12 November 2018. Kunjungan Sultan beserta rombongan ini memenuhi undangan dari Wesleyan University yang terletak di Negara bagian Connecticut, Amerika Serikat dan sejumlah institusi lain negeri Paman Sam.
Saat berada di Wesleyan University, tepatnya tanggal 9 November 2018, tim kesenian Keraton Yogyakarta akan membawakan tiga tarian sakral diantaranya Fragment Tari Wayang Topeng-Klana Sewandana Gandrung, Tari Golek Menak Umarmaya-Umarmadi, dan Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi ciptaan Sultan HB X.
"Dua dari sembilan orang penari yang membawakan tari Bedhaya ini adalah puteri pertama dan keempat SultaN, yaitu GKR (Gusti Kanjeng Ratu) Mangkubumi dan GKR Hayu," ujar Kanjeng Pangeran Hario Notonegoro, selaku pimpinan tim kesenian keraton atau Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhamardaw saat ditemui di Keraton Yogya Jumat sore, 2 November 2018.
Notonegoro menuturkan Universitas Wesleyan merupakan kampus yang telah membuka program musik dan tari Jawa sejak pertengahan tahun 1960-an. Banyak mahasiswanya yang belajar di Yogyakarta, begitu pula banyak seniman dari Yogyakarta yang pernah tinggal di sana.Penari menampilkan tarian Bedhaya dalam acara Tingalan Adeging Bedhaya Ketawang, Surakarta, Jawa Tengah, 14 Mei 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
"Wesleyan University juga memiliki perangkat gamelan gaya Yogyakarta buatan Kota Gede yang masih aktif dimainkan hingga saat ini," ujarnya.
Notonegoro mengatakan tarian sakral Bedhaya Sang Amurwabhumi ini untuk kali pertama ditampilkan kepada publik Amerika. Sebelumnya tari yang menceritakan tentang pernikahan antara Sang Amurwabumi dengan Sang Dyah Prajnyaparamita itu baru sempat ditampilkan sekali di Jepang.
Sehari setelah pertunjukan tari di Wesleyan University, tepatnya pada tanggal 10 November 2018, tim keraton akan bergerak menggelar pertunjukan Wayang Golek Menak dengan lakon Bedhah Kebar.