Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tacun Kasser, Mengubah Batu Akik Menjadi Miniatur Cantik

image-gnews
Tacun Kasser, perajin batu akik di Pekanbaru, Riau. TEMPO/Riyan Nofitra.
Tacun Kasser, perajin batu akik di Pekanbaru, Riau. TEMPO/Riyan Nofitra.
Iklan

TEMPO.CO, Pekanbaru - Pekikan mesin gerinda mendesir dari balik rumah papan sederhana di Jalan Tugu Pembangunan, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Seorang pria paruh baya tampak cekatan mengikis sebongkah batu akik menggunakan alat dalam genggamannya itu. Tidak berselang lama bongkahan batu mulai berbentuk benda seperti gelas.

"Ini cangkir, tapi belum sempurna," kata Tacun Kasser, lelaki itu, kepada Tempo yang menemuinya beberapa waktu lalu. Tangannya lalu melicinkan benda itu menggunakan kertas amplas.

Kejayaan batu akik memang meredup akhir-akhir ini. Namun di tangan Tacun Kasser, nilai seni bongkahan batu alam yang pernah menjadi primadona masyarakat Indonesia itu tiada habisnya. Pria 48 tahun ini mampu mempertahankan eksistensi batu akik menjadi karya yang bernilai. Bukan sekedar dijadikan batu cincin, tetapi ia isulap menjadi sebuah karya seni rupa yang menairk.

Tacun menyulap batu-batu akik menjadi miniatur cantik seperti kapal lancang kuning, patung naga dan pesawat tempur. Buah tangan Tacun saat paling digemari para kolektor saat ini adalah pisau sangkur dan tongkat komando. Keduanya terbuat dari akik jenis Giok Aceh.

Kata Tacun, peminatnya kebanyakan dari kalangan militer. Sejauh ini dia sudah menjual empat pisau komando dengan harga satuannya Rp 2,5 juta.

Sementara miniatur kapal lancang kuning di banderol Rp 80 juta. "Tapi ini masih harga pembuka, masih bisa nego sesuai kesepakatan," tuturnya.

Bakat seni rupa sebenarnya sudah terpendam pada dirinya sejak masih kecil. Namun saat itu Tacun lebih senang menjadi pengasah batu cincin sebagai mata pencariannya. Pada tahun 2015, eksitensi batu akik redup, permintaan menurun. "Bahkan sempat menganggur."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi sulit memaksanya untuk berpikir kreatif. Berbekal kemampuan seni rupa di masa kecil, Tacun mulai berinovasi. Dia mencoba membentuk batu akik menjadi berbagai macam miniatur. "Ternyata hasilnya sangat bagus," ujarnya.

Meski demikian, hasil kerajinan tangannya ini belum mampu sepenuhnya membantu perekonomian keluarga. Sebagai pengrajin tradisional, Tacun masih kesulitan memasarkan hasil karyanya. Sejauh ini, jual beli masih mengandalkan informasi dari mulut ke mulut para kolektor.

Keterbatasan modal juga masih menjadi kendala bagi Tacun. Cita-cita memiliki sebuah outlet terpaksa ia pendam. Akibatnya, karya-karyanya yang bernilai seni itu banyak yang tersimpan rapi di sebuah rumah kayu yang ia tempati.

Tacun sangat berharap uluran tangan pemerintah untuk mengembangkan usahanya. "Jika nanti pemerintah mau membantu saya, saya siap menularkan kepandaian ini kepada masyarakat lainnya," tuturnya.

RIYAN NOFITRA (Pekanbaru)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

11 Agustus 2023

Menkop UKM Teten Masduki menyampaikan paparan saat kopi darat bersama pedagang dan pemangku kepentingan, termasuk pejabat terkait, di Pasar Sememi Surabaya, Minggu, 9 Juli 2023. ANTARA/Hanif Nashrullah
Entrepreneur Baru Perlu Inovasi Teknologi, Teten: Tidak Lagi Keripik, Batik, Akik, Kosmetik

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan entrepreneur baru harus lebih inovatif dan melahirkan sesuatu baru.


Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

18 Juli 2023

Komunitas batu Akik Pandan memperlihatkan koleksinya saat memberi dukungan terhadap Mandra di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 23 November 2015. Komunitas Pandan yang dibina oleh Mandra beranggotakan sekitar 8700 orang diseluruh Indonesia. Komunitas ini berdiri pada tahun 2012. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Meski Sudah Tak Tren Lagi, 3 Sentra Batu Akik di Indonesia Masih Hidup

Batu akik sempat menjadi tren di Indonesia pada 2015. Berikut beberapa sentra batu akik yang masih berjualan hingga saat ini.


Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

25 Januari 2023

Ilustrasi lato-lato. Shutterstock
Sebelum Lato-lato, Indonesia Pernah Demam Gelombang Cinta, Batu Akik hingga Janda Bolong

Hari ini, Indonesia sedang mengalami demam lato-lato, sebelumnya pernah dilanda demam gelombang cinta, batu akik hingga janda bolong.


Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

30 Agustus 2022

Dua jenis batu akik
Ingat Zaman Demam Batu Akik, Ini 5 Jenis Batu Cincin yang Masih Dicari

Demam batu akik pernah melanda Indonesia pada 2015 silam. Ada banyak ragam batu akik, yaitu Bacan, Zamrud, Topas, Kalimaya, dan lainnya.


Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

10 Mei 2021

Tersangka dari pihak swasta Harry Sidabuke (kiri) menyerahkan sepeda Brompton kepada perantara anggota Komisi II DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus, Agustri Yogasmara saat rekonstruksi perkara dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial Kementerian Sosial untuk penanganan COVID-19 di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021. Dua sepeda tersebut diduga terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Corona. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Sidang Bansos Covid-19: Pejabat Kemensos Akui Terima Sepeda Brompton

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial membantah menerima Rp 1 miliar dari terdakwa kasus suap bansos Covid-19.


Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

17 Januari 2020

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu Dedy S Musashi (kanan) saat menunjukkan fosil gajah purba yang ditemukan di Desa Cikawung, Kabupaten Indramayu, Kamis 16 Januari 2020. (ANTARA/Ho TACB)
Fosil Gajah Purba Hampir Digosok Dijadikan Batu Akik

Warga tidak menyadari batuan yang mereka temukan adalah fosil gajah purba. Ada fosil tulang dijadikan tungku buat memasak.


Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

25 Januari 2019

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kanan) berfoto dengan putra sulungnya, Nicholas Sean, pascabebas dari penjara di Jakarta, Kamis, 24 Januari 2019. Ahok berkumpul dengan keluarga dan kerabatnya pasca bebas dari penjara. Instagram/@Nachosean
Vlog Perdana Ahok: Akik Menyala Temani di Bui

Ahok mengunggah video blog atau Vlog pertamanya di YouTube.


Tertipu Batu Akik Bertuah, Sepeda Motor Amblas Dibawa Pencuri

2 Maret 2018

Ilustrasi pencurian motor. geton.co.uk
Tertipu Batu Akik Bertuah, Sepeda Motor Amblas Dibawa Pencuri

Polres Metro Jakarta Selatan menangkap satu orang pelaku pencurian motor dengan modus penipuan menggunakan batu akik.


Suvenir Asian Games 2018, Fadli Zon Usulkan Batu Akik Garut

28 Februari 2018

Sejumlah kalung batu akik yang dijadikan suvenir untuk para delegasi KAA di Bandung, Jawa Barat, 22 Apri 2015. Deskranasda Provinsi Jabar telah menyiapkan cenderamata berupa liontin batu akik berasal dari Garut, Sukabumi dan Tasikmalaya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Suvenir Asian Games 2018, Fadli Zon Usulkan Batu Akik Garut

Batu akik Garut yang mempunyai beraneka ragam motif pernah diusulkan Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menjadi suvenir Asian Games 2018.


Sebab-sebab Merosotnya Kejayaan Batu Akik  

14 Juni 2016

Batu Akik Wijaya Kusuma. (padepokancokrobumi.com)
Sebab-sebab Merosotnya Kejayaan Batu Akik  

Tahun lalu, omzet per bulan mencapai puluhan juta rupiah, sekarang menurun drastis hingga hanya Rp 1 juta.