TEMPO.CO, Mataram - Sekitar 6.000 orang akan ambil bagian dalam TNI Marathon International pada 4 November di kawasan wisata Mandalika, Lombok. Kegiatan yang merupakan puncak peringatan TNI yang ke-73 ini merupakan bagian dari pemulihan Lombok. Selain pelari dari Indonesia, acara ini juga diikuti oleh peserta dari 22 negara.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Moh Faozal, lomba maraton ini merupakan bagian dari pemulihan keadaan setelah terjadinya bencana gempa yang melanda Lombok dan Sumbawa selama sebulan, sejak 29 Juli 2018. ''Walaupun kawasan wisata di Lombok Tengah bukan merupakan daerah terdampak gempa,'' katanya, Rabu sore, 31 Oktober 2018.
Sejumlah peserta tersebut tidak hanya menginap di hotel dan homestay yang berada di pinggir pantai Kuta Mandalika. Tetapi juga setelah dikordinasikan, ditempatkan menginap di rumah penduduk. Sebanyak 87 persen menginap di kawasan Mandalika dan selebihnya di kota Praya maupun Mataram sesuai minat peserta sendiri. ''Ini sport tourism yang low cost,'' ujar Lalu Moh Faozal.
Pepadu (petarung) saling memukul saat acara Presean (atraksi pertarungan menggunakan senjata tradisional) suku Sasak di Pantai Kuta, Lombok, Nusa Tenggara Barat (11/2). Acara tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari festival Bao Nyale yang akan di selenggarakan pada 12-13 Februari 2012. TEMPO/Zulkarnain
Selain diramaikan Kartika Orchestra oleh TNI, Dinas Pariwisata NTB akan menghadirkan panggung hiburan, bazar, dan juga atraksi adu ketangkasan peresean atau presean khas Lombok setiap sore. Barisan delapan kelompok musik tradisional gendang beliq juga akan menyemangati peserta lari maraton ini.
Bahkan atraksi spesial yang akan ditampilkan TNI AU adalah akrobatik Jupiter yang terdiri dari empat pesawat yang melakukan 23 manuver. Selain itu, juga adanya aksi terjun payung oleh 73 anggota TNI dan Polri.
Baca Juga:
Gili Layar, Pulau Pertama Tujuan Liburan Wulan Guritno di Lombok
Turis Sudah Lupakan Gempa, Kunjungan Wisata ke Lombok Meningkat
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian sempat datang menjajaki pilihan Mandalika Lombok sebagai tempat penyelenggaraannya. Hanya, menurut Kepala Dinas Jasmani TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Moch Hasan selaku kordinator TNI Marathon ini, akibat terjadinya musibah gempa maka jadwal semula pada 23 September lalu dimundurkan menjadi 4 November. Hingga saat ini, peserta yang mendaftar berasal dari 22 negara. Ada sebanyak 238 orang asing, terbanyak dari Kenya 149 orang. Di antara ribuan peserta itu, di antaranya 1.800 prajurit TNI dari Komando Daerah Militer (Kodam) se-Indonesia.
SUPRIYANTHO KHAFID