TEMPO.CO, Jakarta - Berwisata di Kota Yogya tidak sekedar bisa dinikmati dengan cara mengunjungi Keraton atau belanja oleh-oleh bakpia di Patuk Ngampilan. Kelak, anda bisa menjelajahi kampung Ngampilan (sentra bakpia) dan Kratonan yang ada di wilayah keraton Yogyakarta yang dikemas dalam wisata edukasi.
Saat ini Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya tengah mempersiapkan para pemuda dari kampung Kecamatan Keraton dan Ngampilan untuk membuat jenis wisata yang berbeda. Konsep diferensiasi pariwisata yang digagas bersama pemuda kampung itu adalah wisata edukasi lewat jelajah kampung di dua kawasan wisata Kota Yogya tersebut.
“Karena selama ini hanya mengunjungi Keraton atau beli bakpia saja, belum banyak mengeksplorasi potensi kampungnya, seperti pembuatan bakpia atau wisata heritage Njeron Beteng,” ujar dosen Sekolah Vokasi UGM Ghifari Yuristiadhi disela pelatihan pada pemuda di kampung Keraton dan Ngampilan Ahad, 28/10.Pekerja memanggang adonan bakpia phatok di pabrik pembuatan Bakpia Phatok 25 di Yogyakarta, 14 Februari 2016. Bank Indonesia (BI) menyambut baik dukungan pemerintah kepada industri perbankan dalam memberikan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program subsidi kredit usaha rakyat (KUR). TEMPO/Subekti
Menurut Ghifari dengan konsep wisata edukasi jelajah kampung, wisatawan akan diajak merasakan suasana di kampung.
Seperti di Patuk, karena terdiri dari gang sempit paket wisata yang disiapkan berupa walking and crafting tour, yaitu wisatawan diajak untuk menyusuri perkampungan bakpia di Patuk Ngampilan serta langsung mencoba membuat bakpia.
Menurut dia itu yang selama ini luput dari perhatian industri besar bakpia. “Bagaimana industri kecil bakpia masih bertahan di tengah pabrik besar serta penamaan bakpia sesuai nomor rumah, itu contoh menarik bagi wisatawan,” tuturnya.
Begitu pula wisata di Keraton yang selama ini hanya fokus kunjungan ke Keraton, Taman Sari atau Alun-alun Kidul. Padahal, lanjut Ghifari, ada potensi wisata lain yang bisa dieksplorasi yaitu jelajah kampung abdi dalem.
Nama kampung-kampung di dalam Njeron Beteng Keraton Yogya dinamai sesuai dengan job desk atau bidang para abdi dalem di Keraton Yogya.
Karena cakupannya yang lebih luas, jelajah kampung di Keraton dikonsep dengan biking tour atau bersepeda.
“Dengan bersepeda kita ajak untuk melihat beteng Keraton yang masih terlihat di sisi timur serta mengunjugi kampung yang toponim sesuai dengan pekerjaan abdi dalem Keraton yang tinggal di sana,” tuturnya.
Untuk mewujudkannya, para pemuda kampung dilatih menjadi tour guide dan mengenalkan potensi yang ada di wilayahnya. Ghifari juga mengatakan pihaknya akan menggandeng perhotelan yang ada di dua kampung itu. Sehingga tamu yang menginap di hotel akan diajak paket wisata jelajah kampung Njeron Beteng maupun Patuk Ngampilan.
Diakuinya yang masih menjadi tantangan yakni mengajak warga setempat agar bersedia ikut serta dalam program wisata edukasi tersebut. Diantaranya dengan mempersiapkan paket wisata membuat bakpia atau membatik yang bisa dipraktekan oleh wisatawan saat berkunjung. “Sehingga warga juga akan mendapat tambahan penghasilan,” katanya.
Ghifari menambahkan saat ini kampung-kampung di Kota Yogya sudah harus dipersiapkan untuk menjadi kampung wisata yang berkelanjutan. Selama ini kampung wisata itu gagal membangun sustainable tourist. “Kampung itu harus diperkuat dan diberdayakan warganya sendiri,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)