Kini jembatan sudah digratiskan. Peluang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat kian besar. Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr H Muh Syarif MSi meminta empat kepala daerah di Pulau Madura, segera melakukan konsolidasi demi percepatan pengembangan ekonomi Madura setelah berubahnya status Suramadu.
"Saya kira pembebasan tarif tol Jembatan Surabaya-Madura atau Suramadu ini awal yang baik untuk segera menggerakkan ekonomi di Pulau Madura," katanya.
Syarif meyakini, setelah Jembatan Suramadu digratiskan untuk seluruh jenis kendaraan, kemiskinan dua daerah tertinggal di Madura itu bisa segera diatasi. "Saya yakin Madura bisa cepat membangun," ucapnya.
Dalam pantauan di lapangan, saat ini lahan kosong yang cukup luas masih terhampar di sisi jembatan (Bangkalan). Mestinya ini sangat strategis untuk digarap sebagai destniasi wisata. Misalnya, dimanfaatkan bagi pembangunan hotel atau tempat wisata lain dengan pemandangan langsung kejembatan yang diresmikan Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, tentu maish banyak hal lain yang bisa dilakukan. Ikatan Keluarga Madura (Ikama) optmistis para investor akan berdatangan ke Pulau Madura untuk menanamkan investasinya. "Efek dari pembebesan tarif adalah investor akan mudah masuk ke Madura," ujar Ketua DPW Ikama Jatim, Buchori Imron, kepada wartawan.
Hal senada dikatakan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam. Ia menyatakan pembebasan tarif tol Jembatan Suramadu berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat di empat kabupaten di Pulau Madura itu.
ANTARA