Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oleh-oleh Khas Pamekasan, Batik Manis Berwarna Ngejreng

Reporter

image-gnews
Batik Pamekasan mempunyai ciri penggunaan warna-warna yang terang dengan corak yang tidak terlalu rumit. Tempo/Rita Nariswari
Batik Pamekasan mempunyai ciri penggunaan warna-warna yang terang dengan corak yang tidak terlalu rumit. Tempo/Rita Nariswari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap kota di Madura memiliki batik khas, tak hanya Bangkalan yang mempunyai batik spesial. Tapi ketiga kota lain di pulau ini pun memiliki ciri khas, termasuk Pamekasan. Jadi ketika mengunjungi kota yang berjarak sekitar 112 kilometer dari Surabaya ini, jangan lewatkan kesempatan untuk berbelanja batik. 

Warna-warna ngejreng menjadi ciri khas dari batik Pamekasan. Nah untuk berburu batik di kota ini, bisa ke pasar khusus batik. Namanya Kompleks Pasar 17 Agustus. Lokasinya terletak di Jalan Pintu Gerbang. Hampir semua kios menjual batik serupa, tapi kebanyakan batik Pamekasan.

Ingin langsung mendatangi para pengrajin pun tak sulit di sini. Karena kampung-kampung batik tidak jauh dari pusat kota. Adalah Kecamatan Proppo yang memiliki beberapa kampung batik, di antaranya Desa Rangperang Daya dan Desa Klampar. Untuk menuju ke sana, hanya memerlukan waktu 10-15 menit dari pusat kota.

Menyusuri jalan-jalan di Dusun Banyumas, Desa Klampar, pasti akan menemukan para perempuan tengah membatik. Atau paling tidak, melihat gerai yang menjual batik. Karena ibu-ibu tak sepanjang hari membatik. Saat menyusuri desa ini, akhirnya  saya temukan juga seorang ibu tengah membatik di depan rumahnya. Khatimah, 31 tahun, yang langsung tersenyum ketika saya dekati.

Beraninya Batik Madura

Ibu dua anak ini sudah membatik sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kini kegiatan itu ia lakukan hampir setiap hari setelah mengurus anak dan memasak. “Kadang sambil ngerumpi juga,” ujarnya sembari tertawa. Ia membatik di atas kain samporis, motif sederhana yang dengan cepat diselesaikannya. “Motifnya di sini besar-besar dan gablak (warna-warni),” katanya.

Baca Juga: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nasi Ramoy Kuliner Sapi ala Pamekasan, Berani Coba? 

Sate Lalat Kuliner Pamekasan, Kecil-kecil Tetap Terasa Ayamnya

Menurut Khatimah, batik yang sedang tren adalah pancawarna. “Cirinya berwarna terang dan tabrakan,” ucapnya. Warna kinclong itu tentunya dari pewarna kimiawi. Warna batik Pamekasan memang ke luar dari pakem batik umumnya. Batik ini memunculkan warna menyala, terutama oranye, ungu, kuning, juga hijau. Sedangkan untuk motif,  yang tengah naik daun adalah motif sekar jagad. “Maksudnya, segala corak masuk, pokoknya sejagad. Rumput, daun, dan garis-garis,” tuturnya.

Soal harga, batik Pamekasan tergolong miring. Tergantung kain yang digunakan, corak, serta warna. Coraknya pun cenderung tak memenuhi lembaran kain. Harga terendah berkisar Rp 50-75 ribu. Rupanya harga tersebut justru yang paling banyak dibeli. Untuk batik yang menggunakan katun super, harga terendah Rp 100 ribu. Tapi kisaran harga umumnya antara Rp 65-350 ribu. 

Tak jauh dari Desa Klampar, ada Desa Rangperang Daya. “Di Rangperang Daya, batiknya lebih halus,” kata Kholili dari Batik Podhek Al-Barokah di Rangperang Daya. Selain itu, ada kampung batik di Desa Kowel yang lebih banyak menggunakan warna dasar putih. Jadi, tetap banyak pilihan bila berburu batik di Pamekasan. Tertarik? 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

1 hari lalu

Sejumlah remaja perwakilan dari berbagai daerah berjalan dengan mengenakan busana kolaborasi kebaya, adat, dan batik saat mengikuti pagelaran fesyen Batik Specta Nusantara di Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 1 Oktober 2022.  Pagelaran fesyen yang menampilkan 1.000 busana batik nusantara itu sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang mendukung Gerakan Peningkatan Produk Dalam Negeri (P3DN) sekaligus dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.


8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

2 hari lalu

Sosis Solo. TEMPO | ASTARI SAROSA
8 Oleh-oleh Khas Solo yang Tahan Lama, Ada Karak hingga Intip

Jika Anda sedang liburan ke Solo, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Solo. Ada serabi, sosis Solo, hingga abon khas Solo.


8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

3 hari lalu

Saat melancong ke Purwokerto, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Purwokerto yang enak, seperti nopia, getuk goreng, hingga keripik tempe. Foto: Canva
8 Oleh-oleh Khas Purwokerto yang Cocok Diberikan untuk Keluarga

Saat melancong ke Purwokerto, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Purwokerto yang enak, seperti nopia, getuk goreng, hingga keripik tempe.


Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

3 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi


8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

4 hari lalu

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci. Foto: Canva
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Tegal yang Enak dan Murah

Berikut ini beberapa rekomendasi oleh-oleh khas Tegal yang bisa Anda beli. Salah satu yang cukup terkenal adalah teh poci.


Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

4 hari lalu

Tanjak, penutup kepala khas Sumatra Selatan, karya Heri Sutanto atau Cek Eri bisa dipesan secara custom order. TEMPO/Parliza Hendrawan
Oleh-oleh Kerajinan Khas Palembang, Ada Tanjak Karya Cek Eri yang Bisa Custom Order

Tanjak, bersama songket, dikenal sebagai bagian tak terlepas dari pakaian adat Palembang yang berfungsi sebagai penutup kepala pria.


8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Semarang yang Legendaris

5 hari lalu

Seorang karyawan sedang menata lumpia untuk disajikan sebagai menu buka puasa di Semarang, 14 Juli 2015. Makanan yang berisi rebung ini menjadi salah satu buruan pemudik saat melintas di Semarang. TEMPO/Budi Purwanto
8 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Semarang yang Legendaris

Jika Anda berkunjung ke Semarang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh khas Semarang. Selain wingko babat, berikut oleh-oleh khas Semarang lainnya.


Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

5 hari lalu

Keripik tempe (Dok. Dapur Umami)
Pilihan Oleh-oleh untuk Kerabat dari Kampung Halaman

Selain menjadi sarana untuk berbagi kebahagiaan, memberikan oleh-oleh juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan perhatian pada kerabat.


6 Tips Bawa Oleh-Oleh Lebaran dari Kampung

6 hari lalu

Sejumlah wisatawan memilih ragam mainan dari kayu saat mengunjungi pusat oleh-oleh khas Bali, Erlangga 2, pada hari terkahir masa libur panjang Tahun Baru 2016 di Denpasar, Bali, Minggu, 3 Januari 2016. Dok.TEMPO/STR/Johannes P. Christo
6 Tips Bawa Oleh-Oleh Lebaran dari Kampung

Siap membawa oleh-oleh untuk teman, tetangga dan keluarga? Simak 6 tips bawa oleh-oleh ini.


Toko Oleh-oleh Khas Cirebon Bersiap Sambut Pemudik

25 hari lalu

Warga luar daerah saat membeli kerupuk melarat di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022). (ANTARA/Khaerul Izan)
Toko Oleh-oleh Khas Cirebon Bersiap Sambut Pemudik

Pengelola toko oleh-oleh khas Cirebon telah memperbanyak stok oleh-oleh hingga tiga kali lipat.