TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan akan mengembangkan wisata religi melalui berbagai program yang dikemas dengan lebih menarik dan disesuaikan dengan rangkaian kegiatan lainnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Abdul Haris di Banjarmasin, mengatakan, Kalsel memiliki berbagai potensi destinasi wisata yang belum maksimal digali. Khususnya untuk wisata religi, jenis wisata yang cukup sering dilakukan wisatawan baik yang dari Kalsel maupun luar provinsi.
Abdul Haris menyebutkan jumlah kunjungan wisata masyarakat yang melakukan wisata religi di Kalsel setiap harinya semakin bertambah. Karena itu, ia mengharapkan Dinas Pariwisata mampu menjabarkan dengan baik dan detail wisata religi di provinsi ini. Bagaimana pun, wisata religi dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan. "Sehingga road map mengenai wisata religi ini harus betul-betul dirancang dengan baik," katanya.
Haris juga mengingatkan dalam pengembangan pariwisata agar memperhatikan peningkatan kenyamanan wisatawan, karena pariwisata adalah sektor yang menawarkan jasa. Pelayanan terhadap wisatawan pun menjadi unsur penting untuk selalu dijaga dan dikembangkan secara terus menerus.
"Jangan sampai di tempat wisata religi yang dipaketkan, fasilitasnya tidak mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang berkunjung," ucapnya. Ia menegaskan Dinas Pariwisata harus mampu menjual wisata religi yang berkualitas dan dapat dijual kepada wisatawan lokal, nusantara maupun mancanegara.
Baca Juga:
Menarik Turis, Setiap Kelurahan Banjarmasin Membangun Ciri Khas
Sate Tulang Khas Banjar, Si Manis yang Bikin Nagih
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Dahnial Kifli, mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengadakan workshop tentang pola perjalanan (travel pattern) dengan tema Dengan Paket Perjalanan Wisata Dapat Memberikan Kemudahan Pelayanan Bagi Wisatawan.
Dahnial menyebutkan agar penyelenggaraan kepariwisataan berhasil, diperlukan langkah-langkah serasi antarsemua pihak, baik pemda, pengusaha pariwisata maupun masyarakat, sehingga terwujud keterpaduan lintas sektor.
"Peran penting pemda memberikan arahan agar pelaksanaan usaha jasa perjalanan wisata dapat saling mengisi, berkaitan dan saling menunjang satu dengan lainnya," kata Dahnial. Sementara itu objek wisata religi di Kalimantan Selatan, di antaranya Masjid Sultas Suriansyah atau masyarakat lebih mengenalnya sebagai Masjid Kuin. Masjid bersejarah yang berada di Kota Banjarmasin ini juga merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Ada juga Makam Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary (Datu Kelampaian), yang merupakan pengarang kitab Sabilal Muhtadin.
ANTARA
