Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Gerobak Bersolek di Festival Gerobak Sapi

image-gnews
Lebih dari 150 gerobak sapi ikut serta dalam Festival Gerobak Sapi 2018 di Lapangan Pokoh,  Wedomartani, Ngemplak, Sleman,  DIY,  Minggu, 21 Oktober 2018. Festival tahunan ini sudah digelar  enam kali. Tempo/Muh Syaifullah
Lebih dari 150 gerobak sapi ikut serta dalam Festival Gerobak Sapi 2018 di Lapangan Pokoh, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY, Minggu, 21 Oktober 2018. Festival tahunan ini sudah digelar enam kali. Tempo/Muh Syaifullah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Lebih dari 150 gerobak sapi ikut serta dalam Festival Gerobak Sapi 2018 di Lapangan Pokoh,  Wedomartani, Ngemplak, Sleman,  Daerah Istimewa Yogyakarta,  Minggu, 21 Oktober 2018. Gerobak sapi yang dulu menjadi alat transportasi tradisional, kini menjadi ikon budaya dan pariwisata. Festival tahunan ini sudah digelar  enam kali.

"Tema festival kali ini adalah Lentera Peradaban, meski keberadaan kami sangat kecil, namun mampu menjadi penopang perjalanan hasil budi daya manusia yakni kebudayaan,” kata Nuryanto, Ketua Panitia Festival Gerobak Sapi 2018, Ahad, 21 Oktober 2018.

Pergelaran budaya ini menjadi ajang berkumpulnya pemilik gerobak sapi dari berbagai kawasan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga beberapa dari Jawa Tengah.  Salah satu tujuannya untuk melestarikan gerobak sapi sebagai kendaraan tradisional yang unik, memiliki nilai sejarah dan budaya. Event ini juga dimaksudkan untuk menjadi salah satu destinasi wisata,” ujar dia.

Ribuan warga datang ke lapangan untuk melihat gerobak sapi yang memang bentuknya unik. Banyak yang dihias dengan berbagai ornamen. Gerobak-gerobak itu juga ikut pawai sepanjang jalan utama di beberapa desa di sekitar lokasi acara. Selain itu, ada balapan gerobak sapi yang sangat menarik menjadi tontonan para warga dan wisatawan.  

Baca Juga: 

Nostalgia, Ini 4 Jajanan Pasar Legi Kota Gede Jogja

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Malam Penuh Cahaya di Bukit Bintang Yogyakarta

Kegiatan lainnya adalah pameran potensi ekonomi warga desa.  Produk-produk unggulan mulai dari batik hingga makanan ringan disajikan di lapangan.  “Alat angkut tradisional yang penuh filosofi ini pun berbenah, meningkatkan performa, dari sekadar kendaraan untuk pengangkut hasil pertanian, menuju gerobak sapi wisata, yang nilai ekonominya pun meningkat,” papar Nuryanto.

Gusti Kanjeng Ratu Hemas, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia yang hadir saat itu menyatakan gerobak sapi ini menjadi salah satu ikon wisata Daerah Istimewa Yogyakarta.  Dulu memang untuk angkutan hasil pertanian dan barang. Namun kini sudah menjadi barang klangenan dan menjadi alat transportasi wisata. “Sejak kecil saya sering dengar suara klunthung sapi kalau gerobak lewat di dekat rumah saya di Gondolayu Yogya. Sekarang sudah menjadi ikon pariwisata,” katanya.

MUH SYAIFULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

13 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

17 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.