Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayo Lihat Lenggok Sapi di Kemilau Madura 2018

Reporter

image-gnews
Sejumlah warga menunggu waktu buka puasa sambil menyaksikan sepasang sapi sonok (hias) saat dilatih keserasian dalam berjalan, di Desa Tlonto Ares, Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur (17/8). ANTARA/Saiful Bahri
Sejumlah warga menunggu waktu buka puasa sambil menyaksikan sepasang sapi sonok (hias) saat dilatih keserasian dalam berjalan, di Desa Tlonto Ares, Waru, Pamekasan, Madura, Jawa Timur (17/8). ANTARA/Saiful Bahri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedang berada di Surabaya atau di daerah Jawa Timur? Ayo berakhir pekan di Madura, karena mulai hari ini, 19 Oktober di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep digelar Kemilau Madura 2018.

Dari ibukota Jawa Timur, perlu waktu sekitar 2,5 jam untuk menginjakkan kaki di Pamekasan. Selain bisa belanja aneka batik Pamekasan dalam warna-warni menarik serta mencicipi kuliner khasnya, ada atraksi budaya menarik selama festival yang berlangsung tiga hari ini.

Acara yang awalnya merupakan perayaan ulang tahun Pamekasan itu yang tahun ini menginjak usia 488 tahun, tapi kini menjadi acara yang lebih luas dan beragam. Lokasi festival pun di dua kota, yakni Pamekasan dan Sumenep. Namun pesertanya berasal dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura.

Jadi, dalam tiga hari ini atraksi budaya yang ada di empat kabupaten tersebut bisa dinikmati wisatawan. Di hari pertama ini diadakan Madura Eksotik Carnival. Karnaval dengan berbagai busana unik.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nase Ramoy, Kuliner Usus Sapi ala Pamekasan 

Wah, Rujak Khas Sumenep Berembel-embel Selingkuh

Di hari kedua, 20 Oktober 2018, digelar Sape Sono Festival. Inilah keunikan dari sapi-sapi yang ada di Madura. Tak diadu tapi menjadi ajak kontes “kecantikan”. Para sapi betina, tak hanya harus sehat, badan bagus dan kulit mengkilat, tapi juga diberi aksesoris sehingga tampil meriah. Lantas, sapi pun melenggok dengan iringan musik tradisional. Nah, sebuah tontonan menarik bukan. Selain di hari kedua ini juga digelar panggung Malam Kemilau Madura.

Di hari terakhir, 21 Oktober saatnya melihat para sapi beradu cepat dalam acara Kerapan Sape Gubeng, serta juga Madura Music Daul Festival. Daul merupakan musik tradisional Madura, terdiri dari gong, kenong, rebana dan biasanya tampil di panggung tapi bergerak sehingga ada sejenis kereta atau gerobak  dengan dekorasi yang juga tak kalah menariknya. Tentunya, harus ada juga yang mendorongnya sehingga kemeriahan pun hadir di mana-mana. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AHY Klaim Komitmen Berantas Mafia Tanah Usai Satgas Ungkap Dua Kasus di Jawa Timur

2 hari lalu

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (tengah) menunjukkan barang bukti yang disita dari tersangka mafia tanah saat merilis kasus itu di Mapolda Jatim, Surabaya, Sabtu, 16 maret 2024. Foto: ANTARA/HO-Bidhumas Polda Jatim
AHY Klaim Komitmen Berantas Mafia Tanah Usai Satgas Ungkap Dua Kasus di Jawa Timur

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut Satgas Anti Mafia Tanah mengungkap dua kasus dengan tiga tersangka di Jawa Timur


Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

4 hari lalu

Festival SXSW. Foto :  SXSW
Grup Musik Indonesia Tampil di SXSW, Simak Asal-usul Festival Ini

Grup musik Indonesia asal Majalengka LAIR ikut mengisi festival South by Southwest atau SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat


Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

5 hari lalu

Momen Gus Miftah membagikan uang. Foto: Istimewa
Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.


Hujan Lebat Berkepanjangan, Tiga Kabupaten di Pulau Madura Terendam Banjir

6 hari lalu

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Kesehatan mengevakuasi warga menggunakan perahu karet saat banjir di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu, 10 Maret 2024. Banjir yang disebabkan hujan deras dan jebolnya tanggul Sungai Jerowan tersebut merendam ratusan rumah warga di sejumlah desa dan ratusan hektare sawah yang sebagian siap panen, serta menyebabkan puluhan warga terpaksa mengungsi.  ANTARA FOTO/Siswowidodo
Hujan Lebat Berkepanjangan, Tiga Kabupaten di Pulau Madura Terendam Banjir

Banjir akibat hujan deras selama dua hari menelan tiga kabupaten di Pulau Madura. Salah satu akses jalan nasional terputus.


Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

16 hari lalu

Festival Diwali di Varanasi, Uttar Pradesh. Unsplash.com/Tanusree Mitra
Traveling ke India, 5 Destinasi India ini Tawarkan Ritual dan Festival Unik

Lima kota di India ini terkenal dengan ritual dan festival menarik di India


Pegadaian Gelar Festival Ramadan

16 hari lalu

Pegadaian Gelar Festival Ramadan

PT Pegadaian mengadakan Festival Ramadan untuk nasabah dan masyarakat umum dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H.


Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

22 hari lalu

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyatakan kabar ulat bulu mematian adalah berita hoaks di Polres Pamekasan, Sabtu, 24 Februari 2024. ANTARA/HO-Polres Pamekasan.
Video Viral Ulat Bulu Mematikan dari Amerika, Polisi Pastikan Hoaks

Wakapolres Pamekasan mengatakan, semua jenis ulat bulu mematikan atau tidak bergantung pada tingkat alergi pada manusia


Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

24 hari lalu

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyampaikan rilis tentang penangkapan tersangka pelaku pengeboman di rumah Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Jumat, 23 Februari 2024. Foto: ANTARA/ HO-Polres Pamekasan
Pengeboman Rumah Ketua KPPS di Pamekasan karena Pelaku Curiga Anak Korban jadi Cepu

Polisi bantah ada motif politik di balik pengeboman rumah ketua KPPS di salah satu desa di Pamekasan


Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

24 hari lalu

Wakapolres Pamekasan Kompol Andy Purnomo menyampaikan rilis tentang penangkapan tersangka pelaku pengeboman di rumah Ketua Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Jumat, 23 Februari 2024. Foto: ANTARA/ HO-Polres Pamekasan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengeboman Rumah Ketua KPPS Pamekasan

Polisi mengungkap motif pengeboman di rumah Ketua KPPS Pamekasan


Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

26 hari lalu

Festival Somin-sai atau Naked Man yang sudah lebih dari 1.000 tahun terakhir kali diselenggarakan pada Sabtu, 17 Februari 2024 di Kuil Kokusekiji, Kota Oushu, Prefektur Iwate, Jepang (visitiwate.com
Naked Man Festival di Jepang Dihentikan setelah Lebih dari 1.000 Tahun Gegara Krisis Populasi

Dihentikannya festival ini karena Jepang mengalami krisis populasi. Para pria sudah lanjut usia dan tak ada regenerasi.