TEMPO.CO, Jakarta - Sedang berada di Surabaya atau di daerah Jawa Timur? Ayo berakhir pekan di Madura, karena mulai hari ini, 19 Oktober di Kabupaten Pamekasan dan Sumenep digelar Kemilau Madura 2018.
Dari ibukota Jawa Timur, perlu waktu sekitar 2,5 jam untuk menginjakkan kaki di Pamekasan. Selain bisa belanja aneka batik Pamekasan dalam warna-warni menarik serta mencicipi kuliner khasnya, ada atraksi budaya menarik selama festival yang berlangsung tiga hari ini.
Acara yang awalnya merupakan perayaan ulang tahun Pamekasan itu yang tahun ini menginjak usia 488 tahun, tapi kini menjadi acara yang lebih luas dan beragam. Lokasi festival pun di dua kota, yakni Pamekasan dan Sumenep. Namun pesertanya berasal dari empat kabupaten yang ada di Pulau Madura.
Jadi, dalam tiga hari ini atraksi budaya yang ada di empat kabupaten tersebut bisa dinikmati wisatawan. Di hari pertama ini diadakan Madura Eksotik Carnival. Karnaval dengan berbagai busana unik.
Baca Juga:
Nase Ramoy, Kuliner Usus Sapi ala Pamekasan
Wah, Rujak Khas Sumenep Berembel-embel Selingkuh
Di hari kedua, 20 Oktober 2018, digelar Sape Sono Festival. Inilah keunikan dari sapi-sapi yang ada di Madura. Tak diadu tapi menjadi ajak kontes “kecantikan”. Para sapi betina, tak hanya harus sehat, badan bagus dan kulit mengkilat, tapi juga diberi aksesoris sehingga tampil meriah. Lantas, sapi pun melenggok dengan iringan musik tradisional. Nah, sebuah tontonan menarik bukan. Selain di hari kedua ini juga digelar panggung Malam Kemilau Madura.
Di hari terakhir, 21 Oktober saatnya melihat para sapi beradu cepat dalam acara Kerapan Sape Gubeng, serta juga Madura Music Daul Festival. Daul merupakan musik tradisional Madura, terdiri dari gong, kenong, rebana dan biasanya tampil di panggung tapi bergerak sehingga ada sejenis kereta atau gerobak dengan dekorasi yang juga tak kalah menariknya. Tentunya, harus ada juga yang mendorongnya sehingga kemeriahan pun hadir di mana-mana.