TEMPO.CO, Semarang - Balai Taman Nasional Gunung Merbabu memperkirakan kebakaran yang terjadi di area gunung itu sejak Minggu, 14/10, telah menghanguskan setidaknya 400 hektare lahan. Dikhawatirkan keganasan si jago merah makin meluas jika tak diantisipasi.
"Dari gambar peta, kami memperkirakan kebakaran telah menghanguskan hampir 400 ha lahan," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu Edy Sutiyarto saat dihubungi dari Semarang, Selasa malam, 16/10.
Kebakaran lahan itu sudah mencapai bagian atas, yakni hampir sampai pos 2 pendakian Gunung Merbabu. Hal itu makin menyulitkan upaya pemadaman api.
Apalagi, kata dia, tiupan angin yang kencang akan membuat api semakin cepat membesar dan menyebar. “Tetapi berbagai upaya terus dilakukan untuk memadamkan kobaran api,” kata Edy. Kami bersyukur ada bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mengirimkan helikopter pengebom air.”
Upaya pemadaman saat ini dilakukan BPBD dan SAR berbagai daerah, utamanya dari Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. Delapan SAR Unit (SRU) sudah diberangkatkan dari basecamp Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang untuk membantu memadamkan api.
Kobaran api memang berawal dari wilayah Kabupaten Semarang, yakni wilayah Getasan, kemudian meluas ke arah kanan, yakni Magelang dan kiri ke Boyolali.
Saat ini upaya pemadaman dilakukan dari berbagai sisi untuk mencegah api meluas, misalnya, kea rah kawasan Ampel. Caranya, dibuat sekat-sekat pencegah. "Tetapi, kalau angin kencang seperti ini sekat dengan ketinggian 4-6 meter pun tetap lewat. Kalau yang ke arah Magelang sepertinya sudah berhenti, tinggal yang Boyolali dan Kabupaten Semarang," kata Edy.
Gunung Merbabu merupakan salah satu favorit pendakian dengan ketinggian 3.145 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berada di perbatasan tiga daerah, yakni Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang.
ANTARA