Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasib Masjid Apung Palu Setelah Terpapar Tsunami

image-gnews
Kondisi Masjid Apung Palu akibat terdampak tsunami Palu. Tiang penyangganya tampak roboh hingga bangunan itu menempel dengan karang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Kondisi Masjid Apung Palu akibat terdampak tsunami Palu. Tiang penyangganya tampak roboh hingga bangunan itu menempel dengan karang. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Palu - Masjid Apung Palu, Arkam Babu Rahman, ikut terimbas gempa dan tsunami saat bencana tersebut melanda Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Rumah ibadah yang juga menjadi ikon pariwisata kota tersebut hilang kekhasannya. Tiang penopangnya roboh hingga masjid itu tak lagi mengapung di atas laut.

Pantauan Tempo yang berkunjung ke masjid Apung Palu pada Minggu, 14 Oktober lalu, terlihat masjid yang membelakangi Pantai Talise itu masih utuh strukturnya. Namun, ruang-ruang dalam bangunan itu telah tergenang air laut. Gelombang yang pasang akan masuk melalui pintu belakang dan tembus sampai pintu depan.

“Blaar….” Suara ombak menggelegar saat menghantam dinding masjid Apung Palu. Air mengucur deras seperti pancuran air saat keluar dari sela-sela dinding jendela yang telah hilang kacanya.

Tampak depan, masjid ini masih berdiri. Namun, bangunannya miring ke kiri. Sedangkan kubahnya masih utuh dan pengeras suara azannya masih terpasang rapi, tanpa cacat.

Di tengah gerimis Kota Palu Minggu sore itu, Idha Badra, 43 tahun, berdiri diam memandang masjid itu. Pandangannya mengawang. “Saya cuma mau membandingkan keadaan masjid ini dulu dan sekarang,” katanya saat ditemui Tempo di Pantai Talise pada Minggu sore.Masjid Arqam Bab Al Rahman alias Masjid Apung di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. Tempo/Abdi Purmono

Baca Juga:

Idha datang dari Medan, Sumatera Utara. Ia sengaja ke Palu untuk memberi bantuan kepada warga Petobo sekaligus menyaksikan keadaan Palu terkini.

Idha memiliki kenangan khusus dengan kota itu. Ia mengaku kerap ke Palu untuk urusan pekerjaan. Salah satu tempat yang paling membuatnya terkesan adalah Masjid Apung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, masjid ini adalah tempat meneduh dan menyejukkan pikiran. Saat sembahyang di dalam bangunan itu, ada ketenangan yang didapatkan dari suara ombak, yang kerap bersahut-sahutan dengan darasan doa.

Idha bukan satu-satunya orang yang ingin mengenang kondisi Masjid Apung. Nunung, 32 tahun, juga mengaku demikian. Ia datang dari Parigi Moutong untuk melihat keadaan rumah ibadah itu. Dia mengatakan masjid tersebut merupakan tempat favoritnya untuk menyore ketika menyambangi Kota Palu. Nunung berharap masjid ini tak hilang, dan bisa dirawat lagi menjadi monumen pengingat.

Sore itu, baik Nunung maupun Idha, sama-sama tak mau kehilangan memori tentang Masjid Apung. Keduanya lantas menyempatkan berfoto di depan masjid untuk kenang-kenangan.

Masjid Apung Palu yang memiliki luas 121 meter persegi itu diresmikan pada 2011 lalu. Letaknya tepat menghadap di muka Teluk Palu di Pantai Talise. Masjid ini menjadi ikon Kota Palu. Saat malam hari, kubahnya bercahaya 7 warna.

 FRANCISCA CHRISTY ROSANA (Palu)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Keunikan Kota Palu yang Jarang Diketahui

22 Oktober 2022

Warga berswafoto dengan latar belakang Masjid Arkam Babu Rahman atau Masjid Apung pasca-gempa dan tsunami di Kampung Lere, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 7 Oktober 2018. Masjid ini tetap berdiri meski diguncang gempa dan diterjang tsunami. ANTARA/Wahyu Putro A
8 Keunikan Kota Palu yang Jarang Diketahui

Selain dikenal karena bencana tsunami yang menimpa Kota Palu, kota yang dijululi sebagai Kota Lima Dimensi ini memiliki keunikan jarang yang tahu.