TEMPO.CO, Mataram - Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah Nusa Tenggara Barat (BPPD NTB) Fauzan Zakaria mengatakan Kementerian Pariwisata menyiapkan dana Rp 20 miliar untuk mendorong pemulihan wisata Lombok dan Sumbawa. Dana itu disiapkan untuk pembiayaan hingga Desember 2018.
“Hampir 90 persen program pemulihan diakomodasi oleh Kemenpar,” kata Fauzan dalam media gathering di Dapoer Sasak, Sabtu, 13 Oktober 2018.
Pariwisata Lombok hampir lumpuh setelah diguncang gempa bumi berkekuatan 7,0 magnitudo pada 5 Agustus. Gempa susulan berlangsung hingga sebulan sesudahnya. Jumlah gempa susulan itu berkekuatan di atas 6,2 magnitudo dan terjadi lebih dari 2.000 kali.
Salah satu kegiatan yang digelar adalah fam-trip tiap akhir pekan mengunjungi destinasi wisata di Lombok. Dalam kegiatan ini juga diundang public figure.
Kini arus kunjungan wisatawan tampak mulai ramai kembali. Penerbangan dari Jakarta dan kota besar lain, seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar, dipadati penumpang hingga mencapai 85 persen dari seat yang tersedia.
Turis kembali terlihat di Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air). Fauzan menargetkan situasi sudah normal pada akhir 2018. Saat ini, ia mengatakan, “Setidak-tidaknya 50 persen sudah datang kembali berlibur ke Lombok.”
Masih dalam rangkaian menarik turis, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan menyelenggarakan Mekaki Marathon pada 28 Oktober mendatang. Selain itu, Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu menyelenggarakan TNI Marathon, yang ditargetkan diikuti 10 ribu peserta.
SUPRIYANTHO KHAFID (Mataram)