Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terserang Badai, Lima Pendaki Korea Selatan Hilang di Himalaya

Reporter

image-gnews
Evakuasi di Desa Leddar (4200mdpl), Pegunungan Himalaya, Nepal, 16 Oktober 2014. Foto: Rahardjo untuk Tempo
Evakuasi di Desa Leddar (4200mdpl), Pegunungan Himalaya, Nepal, 16 Oktober 2014. Foto: Rahardjo untuk Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Nepal - Sebanyak lima orang pendaki gunung asal Korea Selatan, serta empat pendaki lain dan seorang porter Nelap dilaporkan hilang di kawasan Himalaya. Peristiwa itu terjadi saat badai menghantam kamp mereka di sisi barat Nepal.

Pejabat dari Departemen Pariwisata Nepal Rameshwar Niraula mengatakan, badai menghantam kelompok di base camp Gunung Gurja di ketinggian 7.913 meter pada Sabtu, 13/10. Pejabat itu mengatakan kamp tersebut saat ini sudah porak poranda.

Wangchu Sherpa, kepala Trekking Camp Nepal yang memberikan dukungan lokal kepada tim Korea Selatan  mengatakan bahwa kamp tersebut dalam kondisi hancur. Hal itu dia ketahui dari pilot helikopter yang melakukan pencarian,

Niraula tidak mengungkapkan nama para pendaki atau porter yang hilang, dan tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden itu. Ini adalah kelompok terbesar yang mengalami kecelakaan pendakian di Nepal dalam dua tahun terakhir.

Daerah ini terletak sekitar 216 km (130 mil) barat laut dari Kathmandu, yang merupakan tempat Dhaulagiri, gunung tertinggi ketujuh di dunia berada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wangchu Sherpa  mengatakan helikopter penyelamat yang dikirim untuk mencari pendaki tidak bisa mendarat karena jarak pandang yang buruk. "Operasi penyelamatan terus berlanjut dan kami berusaha untuk menemukan korban," kata dia.

Nepal adalah lokasi delapan dari 14 gunung tertinggi di dunia, termasuk Gunung Everest. Saat ini adalah puncak musim pendakian di Himalaya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

33 hari lalu

Pokhara, Nepal (Pixabay)
Mengenal Pokhara, Ibu Kota Pariwisata Nepal yang Baru Diresmikan

Pokhara dikenal sebagai pusat wisata Nepal yang terkenal karena keindahan alam, kekayaan budaya, dan beragam kegiatan rekreasi.


Tips Mendaki Himalaya, Mulai dari Waktu yang Tepat hingga Memilih Pemandu

28 Januari 2024

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
Tips Mendaki Himalaya, Mulai dari Waktu yang Tepat hingga Memilih Pemandu

Perjalanan ke Pegunungan Himalaya butuh persiapan matang karena medan yang berat, suhu yang bervariasi, dan sensitivitas budaya.


7 Destinasi di Bhutan yang Disebut Negara Paling Bahagia di Dunia

18 Januari 2024

Pangeran William dan Kate Middleton, berfoto di depan Biara Paro Taktsang, Bhutan, 15 April 2016. Keduanya sedang dalam kunjungan selama sepekan ke India dan Bhutan.  REUTERS/Cathal McNaughton
7 Destinasi di Bhutan yang Disebut Negara Paling Bahagia di Dunia

Terletak di jantung pegunungan Himalaya bagian timur, Bhutan terkenal karena bentang alamnya yang memesona.


Mengenal Buah Jujube, Apel India yang Juga Disebut Kurma Cina

11 Januari 2024

Ilustrasi jujube. Freepik.com/Evening_tao
Mengenal Buah Jujube, Apel India yang Juga Disebut Kurma Cina

Buah jujube merupakan buah yang punya banyak julukan mulai dari apel bahkan disebut kurma.


Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

26 Desember 2023

Danau Birendra di wilayah Manaslu, Nepal. AP/SNV Nepal, Samir Thapa
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Nepal dan Mendaki Himalaya

Mau mendaki ke puncak Himalaya atau mencari liburan yang paling murah ke Nepal, cari tahu waktu terbaiknya di sini.


Yoga Mengubah 5 Destinasi di India Ini Menjadi Tempat Wisata

14 Desember 2023

Tapovan Rishikesh, India. Unsplash.com/Praveen Kumar
Yoga Mengubah 5 Destinasi di India Ini Menjadi Tempat Wisata

Beberapa tempat di India berikut ini tidak hanya memiliki warisan budaya tapi juga menawarkan pengalaman yoga


Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

5 Desember 2023

Tentara dari Brigade Gurkha berbaris di Parade Ground saat upacara pingsan di Catterick Garrison dekat Richmond, Inggris, 23 November 2023. REUTERS/Phil Noble
Nepal Minta Rusia Tidak Lagi Rekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Menurut media lokal yang mengutip Milan Raj Tuladhar, duta besar Nepal di Moskow, 150-200 warga Nepal bekerja sebagai tentara bayaran di Rusia.


Terjebak di Terowongan Himalaya selama 17 Hari, 41 Pekerja Akhirnya Selamat

29 November 2023

Pushkar Singh Dhami, Ketua Menteri negara bagian utara Uttarakhand, menyapa seorang pekerja setelah dia diselamatkan dari lokasi terowongan yang runtuh di Uttarakashi, Uttarakhand, India, 28 November 2023. Uttarkashi District Information Officer/Handout via REUTERS
Terjebak di Terowongan Himalaya selama 17 Hari, 41 Pekerja Akhirnya Selamat

Tim penyelamat 41 pekerja yang terperangkap selama 17 hari di dalam terowongan yang runtuh di Himalaya setelah mengebor puing-puing batu.


Della Dartyan Taklukan Puncak Lobuche East di Himalaya

8 November 2023

Della Dartyan mencapai puncak Lobuche East, Himalaya, Nepal. Foto: Instagram/@delladartyan
Della Dartyan Taklukan Puncak Lobuche East di Himalaya

Della Dartyan berhasil mewujudkan mimpinya mendaki Lobuche East di Pegunungan Himalaya yang ketinggiannya mencapai 6110 mdpl.


Lee Si Young Cerita Sulitnya Mendaki Pegunungan Himalaya: Tak Seindah di Foto

3 November 2023

Lee Si Young. Foto: Instagram/@leesiyoung38
Lee Si Young Cerita Sulitnya Mendaki Pegunungan Himalaya: Tak Seindah di Foto

Lee Si Young bercerita bahwa tiga anggota timnya tidak dapat melanjutkan pendakian sampai akhir karena saturasi oksigen menurun.