Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Erupsi, Berikut 6 Fakta Menarik Gunung Salak

Reporter

image-gnews
Seorang wisatawan memasuki kawasan Bumi Perkemahan Citalahab di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa barat, (11/10). Kawasan yang berubah menjadi Taman Nasional semenjak 1992 ini memiliki luas sekitar 40.000 ha. Taman Tempo/Fardi Bestari
Seorang wisatawan memasuki kawasan Bumi Perkemahan Citalahab di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa barat, (11/10). Kawasan yang berubah menjadi Taman Nasional semenjak 1992 ini memiliki luas sekitar 40.000 ha. Taman Tempo/Fardi Bestari
Iklan

3. Taman Nasional Gunung Halimun-SalakCanopy Trail di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Canopy Trail yang mempunyai panjang 120 meter dan tinggi 25 meter ini dibangun pada tahun 1998 oleh Japan International Corporation Agency (JICA). Tempo/Fardi Bestari

Kawasan konservasi ini merupakan hutan hujan tropis pegunungan terluas di Pulau Jawa. Dengan luas 113.357 hektare, taman nasional ini terletak di tiga wilayah kabupaten: Lebak, Sukabumi, dan Bogor, di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Kawasan hutan Gunung Halimun dan Salak dihubungkan oleh hutan koridor yang membentang sejauh 11 kilometer dari barat ke timur. Secara administratif, hutan koridor terletak di wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi.

Di Bogor, wilayah koridor meliputi dua desa dalam dua kecamatan, yakni Desa Purasari di Kecamatan Leuwiliang dan Desa Purwabakti di Kecamatan Pamijahan. Sementara itu, wilayah koridor yang ada di Sukabumi terletak di Desa Cihamerang, Cipeuteuy, dan Kabandungan, ketiganya di Kecamatan Kabandungan.

Berdasar data pada 2012, hutan Hutan koridor, yang terdiri atas hutan primer seluas 268,56 hektare dan hutan sekunder seluas 759,06 hektare, punya peran sangat penting sebagai tempat hidup 14 spesies mamalia dan 66 spesies burung (15 spesies di antaranya dilindungi, seperti elang Jawa). Beberapa jenis primata tinggal di kawasan ini, seperti owa Jawa, surili, lutung Jawa, dan monyet ekor panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hutan koridor ini juga amat menentukan kelangsungan hidup satwa di kedua gunung, terutama owa Jawa (Hylobates moloch) dan macan tutul (Panthera pardus melas). Satwa endemik itu merupakan spesies yang terancam punah dengan status dilindungi karena populasinya yang terus menyusut.

4. Kursus alam bebas dan perkemahan

Di lereng Gunung Salak terdapat beberapa lokasi yang bisa digunakan kegiatan khas alam bebas, yakni berkemah dan untuk praktik bertahan di alam bebas.

Di kawasan Cagar Alam Sukamantri terdapat arena pelatihan survival yang dihelat perusahaan wisata alam bebas. Dalam paket ini diajarkan bagaimana bertahan hidup dan bergerak di dalam hutan hujan tropis, melakukan pertolongan pertama, navigasi daratan, dan bagaimana menemukan air minum dan membuat tempat berteduh selama tersesat di hutan.

Tingkat tantangan untuk aktivitas ini adalah antara mudah dan sedang. Peserta, misalnya, akan diaajak menjelajah hutan pegunungan. Selama penjelajahan ini, instruktur akan mengajarkan praktek bertahan hidup di hutan. Misalnya, bagaimana bergerak dengan aman di dalam hutan, mengidentifikasi tanaman yang bisa dimakan dan yang beracun, menghasilkan air minum dari tetumbuhan, dan membuat api.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Swarm Bogor-Sukabumi Tercatat 122 Kali, BMKG: Semakin Berdampak ke Bangunan

28 Desember 2023

Dampak gempa magnitudo 4,6 yang mengguncang Kabupaten Bogor, Kamis, 14 Desember 2023, pukul 06:35:12 WIB. (BMKG)
Gempa Swarm Bogor-Sukabumi Tercatat 122 Kali, BMKG: Semakin Berdampak ke Bangunan

BMKG mencatat gempa swarm telah terjadi 122 kali di Bogor-Sukabumi dalam kurun waktu 6-28 Desember 2023.


BMKG: Gempa Swarm sedang Aktif di Kabupaten Bogor Saat Ini

15 Desember 2023

Peta pusat gempa yang mengguncang Bogor pada 14 Desember 2023. BMKG
BMKG: Gempa Swarm sedang Aktif di Kabupaten Bogor Saat Ini

BMKG mengungkap sebab getaran gempa yang belakangan dirasakan di wilayah Bogor. Gempa merusak kemarin bukan yang pertama yang bisa dirasakan.


Gunung Salak Dilaporkan Tetap Normal Meski Bogor Diguncang Gempa

15 Desember 2023

Suasana Gunung Salak yang tertutup oleh awan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempo/Aditia Noviansyah
Gunung Salak Dilaporkan Tetap Normal Meski Bogor Diguncang Gempa

Meski begitu warga diminta tetap waspada dan cek berkala status Gunung Salak. Simak penjelasan PVMBG selengkapnya pasca-gempa Kamis pagi.


4 Resep Olahan Buah Salak yang Lezat

15 Oktober 2023

Asinan salak. Cookpad
4 Resep Olahan Buah Salak yang Lezat

Selain dimakan langsung, ada berbagai cara enak untuk menikmati buah salak. Simak resepnya di bawah ini.


Rekomendasi 8 Gunung untuk Pendaki Pemula di Jawa Barat

6 Agustus 2023

Suasana Gunung Salak yang tertutup oleh awan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempo/Aditia Noviansyah
Rekomendasi 8 Gunung untuk Pendaki Pemula di Jawa Barat

Beberapa gunung di Jawa Barat dapat menjadi rekomendasi untuk pendaki pemula. Gunung apa saja?


Keseruan di Curug Luhur, Lokasi dan Harga Tiket Masuk

4 Februari 2023

Curug Luhur, Bogor. Wikipedia
Keseruan di Curug Luhur, Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Jika Anda ingin berlibur ke Curug Luhur, berikut penjelasan mengenai fasilitas yang ada, lokasi, harga tiket masuk dan jam bukanya


5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun Salak

14 November 2022

Curug Macan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Air terjun indah ini merupakan salah satu dari sejumlah air terjun yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tempo/Fardi Bestari
5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGS) menjadi tempat favorit bagi wisatawan berkunjung. Apa saja hal menarik di taman nasional ini?


4 Cerita Misteri Selimuti Gunung Salak

12 November 2022

Seekor burung Elang Ular Bido (Spilornis cheela) berada didalam kandang edukasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 20 Januari 2022. PSSEJ Loji yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut memiliki 29 ekor elang yang sedang direhabilitasi dan membutuhkan waktu sekitar enam hingga sembilan bulan untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
4 Cerita Misteri Selimuti Gunung Salak

Ada beragam cerita misteri yang melingkupi Gunung Salak, mulai dari sejumlah pesawat jatuh sampai pantangan memetik bunga anggrek secara sembarangan.


5 Gunung Favorit di Pulau Jawa Buat Pendaki Gunung Pemula

12 November 2022

Wisatawan menikmati matahari terbit di Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahad, 10 November 2019. Sejumlah gunung yang dapat dilihat di antaranya Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran. ANTARA/Aji Styawan
5 Gunung Favorit di Pulau Jawa Buat Pendaki Gunung Pemula

Di pulau Jawa ada sekitar 40 lebih gunung yang bisa untuk didaki dan beberapa gunung tersebut sangat ramah untuk Anda sebagai pendaki gunung pemula.


3 Fakta Kawah Ratu Gunung Salak

11 November 2022

Pemandangan Kawah Ratu di jalur pendakian Pasir Reungit, Bogor, 19 April 2015. Kawah Ratu berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jalur pendakian umumnya basah dan bahkan harus melintasi sungai kecil. TEMPO/Frannoto
3 Fakta Kawah Ratu Gunung Salak

Kawah Ratu terbentuk dari erupsi freatik yang terjadi di Gunung Salak pada 1938.