Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Erupsi, Berikut 6 Fakta Menarik Gunung Salak

Reporter

image-gnews
Seorang wisatawan memasuki kawasan Bumi Perkemahan Citalahab di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa barat, (11/10). Kawasan yang berubah menjadi Taman Nasional semenjak 1992 ini memiliki luas sekitar 40.000 ha. Taman Tempo/Fardi Bestari
Seorang wisatawan memasuki kawasan Bumi Perkemahan Citalahab di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa barat, (11/10). Kawasan yang berubah menjadi Taman Nasional semenjak 1992 ini memiliki luas sekitar 40.000 ha. Taman Tempo/Fardi Bestari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Salak, Kabupaten Bogor,  tiba-tiba menjadi pusat perhatian setelah beredar kabar bahwa gunung berapi itu mengalami erupsi. Tetapi informasi ini segera dibantah oleh Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral yang memastikan tidak terjadi erupsi di sana.

Info bahwa Gunung SalaK erupsi ITU sebelumnya dilansir oleh Darwin Volcanic Ash Advisory Center Darwin (VAAC, pada Rabu, 10 Oktober 2018.  “Hingga saat ini Gunung Salak tidak mengalami erupsi. Gunung Salak saat ini masih berada pada tingkat aktivitas Level I (Normal),” dikutip dari keterangan tertulis Kepala PVMBG Kasbani, Rabu, 10 Oktober 1018.

Berikut beberapa fakta yang menarik seputar Gunung Salak.

1. Gunung berapi aktif .

Laman Wikipedia menulis Gunung Salak merupakan kompleks gunung berpai yang terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sejak 2003 kawasan ini ditangani oleh Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak, yang tertinggi adalah Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.).  Nama Salak diambil dari bahasa Sansekerta salaka yang berarti perak.

Terdapat sejumlah kawah aktif, antara lain, kawah Ratu, Cikuluwung Putri, dan kawah Hirup yang merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik.yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.

Meskipun tergolong sebagai gunung rendah, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi saat didaki--baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya.  Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur. Puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak II dan Salak I.

Jalur yang paling ramai adalah melalui Curugnangka, dari sisi utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada Puncak Salak II. Jalur lain adalah "jalan belakang" lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder.

2. Rawan bagi penerbangan pesawat kecil

Pengamat penerbangan sekaligus pilot pesawat nonkomersial, Alvin Lie, pernah mengatakan kepada Koran Tempo (2012), bahwa di kawasan Gunung Salak sering terjadi kabut. Cuaca buruk ini bisa menyebabkan turbulensi sehingga pesawat tidak stabil. Menurut dia, gunung di perbatasan Bogor-Sukabumi ini rawan untuk pesawat ukuran kecil.

Ia menyatakan kerap melakukan penerbangan sebagai pilot di sekitar Gunung Salak. Namun, jika sedang mengemudikan pesawat ukuran kecil, ia memilih menghindari daerah itu.

Di kawasan ini tercatat pernah terjadi sembilan kecelakaan pesawat, termasuk insiden Sukhoi 2012 silam.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Swarm Bogor-Sukabumi Tercatat 122 Kali, BMKG: Semakin Berdampak ke Bangunan

28 Desember 2023

Dampak gempa magnitudo 4,6 yang mengguncang Kabupaten Bogor, Kamis, 14 Desember 2023, pukul 06:35:12 WIB. (BMKG)
Gempa Swarm Bogor-Sukabumi Tercatat 122 Kali, BMKG: Semakin Berdampak ke Bangunan

BMKG mencatat gempa swarm telah terjadi 122 kali di Bogor-Sukabumi dalam kurun waktu 6-28 Desember 2023.


BMKG: Gempa Swarm sedang Aktif di Kabupaten Bogor Saat Ini

15 Desember 2023

Peta pusat gempa yang mengguncang Bogor pada 14 Desember 2023. BMKG
BMKG: Gempa Swarm sedang Aktif di Kabupaten Bogor Saat Ini

BMKG mengungkap sebab getaran gempa yang belakangan dirasakan di wilayah Bogor. Gempa merusak kemarin bukan yang pertama yang bisa dirasakan.


Gunung Salak Dilaporkan Tetap Normal Meski Bogor Diguncang Gempa

15 Desember 2023

Suasana Gunung Salak yang tertutup oleh awan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempo/Aditia Noviansyah
Gunung Salak Dilaporkan Tetap Normal Meski Bogor Diguncang Gempa

Meski begitu warga diminta tetap waspada dan cek berkala status Gunung Salak. Simak penjelasan PVMBG selengkapnya pasca-gempa Kamis pagi.


4 Resep Olahan Buah Salak yang Lezat

15 Oktober 2023

Asinan salak. Cookpad
4 Resep Olahan Buah Salak yang Lezat

Selain dimakan langsung, ada berbagai cara enak untuk menikmati buah salak. Simak resepnya di bawah ini.


Rekomendasi 8 Gunung untuk Pendaki Pemula di Jawa Barat

6 Agustus 2023

Suasana Gunung Salak yang tertutup oleh awan di kawasan Bogor, Jawa Barat. Tempo/Aditia Noviansyah
Rekomendasi 8 Gunung untuk Pendaki Pemula di Jawa Barat

Beberapa gunung di Jawa Barat dapat menjadi rekomendasi untuk pendaki pemula. Gunung apa saja?


Keseruan di Curug Luhur, Lokasi dan Harga Tiket Masuk

4 Februari 2023

Curug Luhur, Bogor. Wikipedia
Keseruan di Curug Luhur, Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Jika Anda ingin berlibur ke Curug Luhur, berikut penjelasan mengenai fasilitas yang ada, lokasi, harga tiket masuk dan jam bukanya


5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun Salak

14 November 2022

Curug Macan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Air terjun indah ini merupakan salah satu dari sejumlah air terjun yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tempo/Fardi Bestari
5 Fakta Menarik Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGS) menjadi tempat favorit bagi wisatawan berkunjung. Apa saja hal menarik di taman nasional ini?


4 Cerita Misteri Selimuti Gunung Salak

12 November 2022

Seekor burung Elang Ular Bido (Spilornis cheela) berada didalam kandang edukasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis 20 Januari 2022. PSSEJ Loji yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut memiliki 29 ekor elang yang sedang direhabilitasi dan membutuhkan waktu sekitar enam hingga sembilan bulan untuk kembali dilepasliarkan ke habitat aslinya. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
4 Cerita Misteri Selimuti Gunung Salak

Ada beragam cerita misteri yang melingkupi Gunung Salak, mulai dari sejumlah pesawat jatuh sampai pantangan memetik bunga anggrek secara sembarangan.


5 Gunung Favorit di Pulau Jawa Buat Pendaki Gunung Pemula

12 November 2022

Wisatawan menikmati matahari terbit di Gunung Telomoyo, Desa Sepakung, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Ahad, 10 November 2019. Sejumlah gunung yang dapat dilihat di antaranya Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran. ANTARA/Aji Styawan
5 Gunung Favorit di Pulau Jawa Buat Pendaki Gunung Pemula

Di pulau Jawa ada sekitar 40 lebih gunung yang bisa untuk didaki dan beberapa gunung tersebut sangat ramah untuk Anda sebagai pendaki gunung pemula.


3 Fakta Kawah Ratu Gunung Salak

11 November 2022

Pemandangan Kawah Ratu di jalur pendakian Pasir Reungit, Bogor, 19 April 2015. Kawah Ratu berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jalur pendakian umumnya basah dan bahkan harus melintasi sungai kecil. TEMPO/Frannoto
3 Fakta Kawah Ratu Gunung Salak

Kawah Ratu terbentuk dari erupsi freatik yang terjadi di Gunung Salak pada 1938.