Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Pusaka Cirebon Tampil Modern untuk Tarik Wisatawan Muda

Reporter

image-gnews
Rebana dan lonceng peninggalan Sunan Kalijaga di Musium Keraton Kasepuhan yang awalnya dibangun oleh Pangeran Cakrabuana sekitar tahun 1430 M dengan nama Pakungwati di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). TEMPO/Prima Mulia
Rebana dan lonceng peninggalan Sunan Kalijaga di Musium Keraton Kasepuhan yang awalnya dibangun oleh Pangeran Cakrabuana sekitar tahun 1430 M dengan nama Pakungwati di Cirebon, Jawa Barat, (26/1). TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keraton Kasepuhan Cirebon melakukan perubahan untuk menarik wisatawan. Salah satunya, dengan mengubah Museum Pusaka yang merupakan tempat penyimpanan keramat menjadi lebih modern. Kemudian tepat pada 12 Oktober 2018, bertepatan dengan Hari Museum Nasional ditawarkan juga diskon 50 persen tiket masuk bagi para siswa dan mahasiswa. 

Raja Kesultanan Kasepuhan Cirebon Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan untuk menarik minta wisatawannya, khususnya kalangan muda, Keraton Kasepuhan menyulap suasana Museum Pusaka layaknya tempat-tempat modern. Dengan menjadikannya lebih terang, segar, sejuk, bersih dan tertata rapi. “Anak muda sekarang senangnya ke pusat perbelanjaan. Karena itulah kita membuat suasana Museum Pusaka yang mirip pusat perbelanjaan yang rapi, bersih dan dingin,” kata Sultan Arief.

Ia menyatakan Museum Pusaka yang modern ditujukan untuk generasi muda untuk bisa meneladani masa lalu. Dengan suasana dan desain yang baru ini diharapkan kalangan muda tertarik untuk mempelajari masa lalu sebagai inspirasi ke depan. “Tujuannya, lahir generasi yang berkebudayaan Nusantara,” ucap Sultan Arief.

Tak hanya itu, Museum Pusaka Keraton Cirebon juga ditujukan untuk menarik minat wisatawan asing. Terlebih, menurut dia, Bandara International Kertajadi yang tengah dibangun memungkinkan sejumlah negara langsung terbang ke Cirebon.

Arief mengungkapkan penempatan pusaka berdasarkan periode waktu, dimulai dari koleksi terlama. Dengan cara demikian, pengunjung akan memasuki sejarah Keraton Cirebon dari Pangeran Cakrabuana pada masa Galuh Pajajaran, masa Sunan Gunung Jati, hingga Sultan Cirebon.

Baca Juga: 

5 Tempat Wisata Bernuansa Batik di Cirebon

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Empal Asem, Kuliner Segar Cirebon untuk Selingan Road Trip

Pangeran Cakrabuana yang hidup antara abad 13 hingga abad 14 bisa dikenali lewat peninggalan pusaka antara lain Keris Sempana, Keris Brojol, Keris Sempaner, Keris Pandita Tapa, Keris Santan dan Keris Bima Kuda.

Senjata khas Sunda seperti Kujang Wayang pada masa Galuh Pajajaran dengan bentuk yang begitu artistik juga ditampilkan. Badik, senjata yang selama ini identik dengan Sulawesi juga ternyata sudah ada sejak masa Prabu Siliwangi.

Masyarakat juga bisa mencermati senjata pusaka dari tokoh yang terkenal Kesultanan Cirebon, Sunan Gunung Jati. Tokoh utama penyebar agama Islam di daratan Jawa ini meninggalkan sejumlah pusaka yang dibuat pada masa 1479-1597 M. Di antaranya Keris Dholog dan Keris Tilam Upih.

Dalam museum juga dipamerkan peti Mesir yang dibawa Sunan Gunung Jati dan ibundanya dari Mesir ke Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah putra pasangan Raja Champa Sultan Syarif Abdullah dengan Nyai Rara Santang, putri Raja Siliwangi.

 ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

16 jam lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

18 jam lalu

Pantai Pulau Merah Banyuwangi, Jawa Timur (TEMPO/Lourentius EP)
126 Ribu Wisatawan Berkunjung ke Banyuwangi Selama Libur Lebaran

Destinasi yang paling banyak dikunjungi di Banyuwangi selama libur Lebaran salah satunya Pantai Marina Boom


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

20 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

21 jam lalu

Puluhan Gunungan Ketupat didoakan sebelum diperebutkan dalam Lebaran Ketupat di Bukit Sidoguro kawasan Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Klaten, 13 Juli 2016. TEMPO/Bram Selo Agung
Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

1 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

3 hari lalu

Wisatawan memadati pantai Pangandaran di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 16 April 2024. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran mencatat jumlah kunjungan ke destinasi wisata di Pangandaran selama hari libur lebaran mencapai 159.125 orang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Pengeluaran Wisatawan Capai Rp 2,73 Juta dan Picu Perputaran Rp 369,8 Triliun Selama Libur Lebaran

Wisatawan yang melakukan one day trip menghabiskan sekitar Rp 904 ribu.


Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

3 hari lalu

Pesantren Benda Kerep adalah salah satu pesantren tua di Cirebon yang masih berdiri hingga kini.
Lebaran Ketupat Digelar Esok di Cirebon, Salah Satunya di Pesantren Benda Kerep

Lebaran ketupat digelar setelah dilakukan puasa 6 hari di bulan Syawal


Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

4 hari lalu

Pengunjung berfoto di kawasan Aloha PIK, Tangerang, 6 Agustus 2023. Aloha Pasir Putih menawarkan menghadirkan nuansa khas Bali atau Hawaii dengan hamparan pasir putih. TEMPO/Fajar Januarta
Libur Lebaran 2024, Pengunjung Aloha PIK 2 Tembus 130 Ribu Orang

Aloha PIK 2 masih menjadi destinasi favorit pelancong dari Jakarta, Sumatera dan Pulau Jawa pada masa libur Lebaran tahun ini


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

4 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024