TEMPO.CO, Kuningan - Kebakaran yang melanda kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dilaporkan terus meluas. Sejauh ini si jao merah telah melalap 355,25 hektare hutan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin mengatakan api yang membakar hutan Gunung Ciremai belum bisa dipadamkan. “Saat ini kami berupaya melakukan pemetaan dan penyisiran di beberapa daerah, seperti di daerah Batu Arca ke Gunung Dulang,” kata dia di Kuningan, Rabu, 3/10.
Penyisiran juga dilakukan di daerah Cileutik dan Karangdinding dengan akses dari Cileutik Pasawahan. Selanjutnya ke daerah Gunung Dulang ke arah Barat. "Kita fokuskan di daerah itu, karena memang api terus meluas."
Relawan, petugas TNGC, dan ranger, total berjumlah 20 orang, tengah berjuang memadamkan api di ujung Karangdinding melalui akses Cileutik Pasawahan.
Lokasi kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. TEMPO/Deffan Purnama
Kebakaran di kawasan hutan TNGC ini terjadi sejak Ahad, 30/9. Menurut Agus, kendala yang dialami tim penanggulangan kebakaran adalah medan berbukit yang dominasi alang-alang dan perdu mengering. "Begitu juga kondisi lahan berbatu dan luasnya area kebakaran, jadi kendala tim.”
Hingga kemarin, Rabu, 3/10, seluruh jalur pendakian Gunung Ciremai yang berada di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dinyatakan masih terbuka. "Karena memang kawasan yang terbakar itu jauh dari jalur," kata Kepala Seksi Wilayah I Kuningan TNGC San Andre Jatmiko di Kuningan, Rabu.
Untuk kawasan TNGC yang terbakar lokasinya dibawah sebelah Utara dan Timur, serta tidak mengancam para pendaki. Akan tetapi kalau kebakaran bisa membahayakan para pendaki, jalur jelas akan ditutup.
Andre mengimbau kepada pendaki untuk tidak meninggalkan api unggun dalam keadaan masih menyala, atau membuat api sembarangan yang bisa menyebabkan kebakaran Gunung Ciremai.
ANTARA
