TEMPO.CO, Yogyakarta - Memperingati Hari Batik Nasional, 2 Oktober, para wisatawan dan pengguna jasa transportasi udara diberi kesempatan ikut membatik di Bandar Udara Adisutjipto, Yogyakarta. Mereka bisa menggoreskan canting di lembaran-lembaran kain putih ukuran 50x50 sentimeter yang disiapkan dengan peralatan yang juga sudah tersedia.
Gelaran kain dan kayu itu berada di selasar Terminal A bandara. Banyak calon penumpang yang tertarik, begitu pula anak-anak sekolah dasar yang diikut sertakan dalam kegiatan merayaakah Hari Batik ini.
“Para penumpang bisa ikut membatik. Anak-anak sekolah dasar juga ikut membatik supaya lebih mengenal budaya batik,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Adisutjipto, Selasa, 2 Oktober 2018.
Kegiatan ini digelar sebagai bentuk penghargaan pada batik sebagai warisan budaya pengelola Bandar Udara Internasional Adisutjipto yang berlokasi di Yogyakarta. Bentuk kegiatan workshop membatik dipilih agar warga bisa terlibat.
Acara ini diselenggarakan juga untuk mendukung potensi wisata budaya di Yogyakarta. “Tujuan ini selaras dengan komitmen PT Angkasa Pura I dalam sinergi Badan Usaha Milik Negara untuk mendongkrak potensi pariwisata di wilayah Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang),” kata dia.
Para wisatawan asal luar negeri dan lokal tampak tertarik untuk mencoba menggunakan canting dan mewarnai kain yang tersedia. “Saya belum pernah membatik. Adanya workshop membatik di bandara ini bisa untuk mengenalkan ke semua lapisan masyarakat. Ini bagus dan sangat menarik,” kaya Syamsul Hadi, salah satu pengguna jasa transportasi udara.
MUH SYAIFULLAH (Yogyakarta)