TEMPO.CO, Sleman- Sleman akan menggelar kegiatan menarik selama pekan pertama bulan Oktober ini. Mulai malam ini hingga 7 hari ke depan akan digelar pertunjukan seni budaya secara bergantian di 7 candi yang ada di wilayah Kabupaten Sleman.
“Setiap malam ada pertunjukan seni budaya di kawasan candi yang berbeda selama seminggu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, Minggu, 30 September 2018. Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman menggelar program dengan biaya dari dana keistimewaan. Ada pun candi yang akan menjadi lokasi penyelenggaraan ada di wilayah Kecamatan Berbah, Prambanan dan Kalasan.
Baca juga: Balai Arkeologi Yogyakarta Promosikan Situs Liyangan
Pada tanggal 1 Oktober di kawasan Candi Abang, Jogotirto Berbah akan ditampilkan parade tari tradisional gaya Yogyakarta oleh Sanggar Putu Kerto Sendangtirto, Berbah.
Pada Selasa, 2 Oktober 2018 di kawasan Tebing Breksi, Sambirejo Prambanan tampil materi Pergelaran Ramayana full story oleh Sanggar Ngrayung Bokoharjo, Prambanan.
Lalu pada Rabu, 3 Oktober 2018 di kawasan Candi Banyunibo, Bokoharjo, Prambanan ditampilkan legenda Bandung Bondowoso oleh Sanggar Puri Prambanan.
Pada Kamis, 4 Oktober 2018 di kawasan Candisari, Tirtomartani Kalasan digelar Sendratari Brojonoto Sayemboro oleh Sanggar Wayang Topeng Pedhalangan Kalasan.
Di hari berikutnya, Jum’at, 5 Oktober 2018 di kawasan Candi Sambisari, Purwomartani, Kalasan ditampilkan Sendratari Sayemprobo Paeko oleh Sanggar Magada Kalasan.
Pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018 di kawasan Candi Kalasan, Tirtomartani Kalasan ditampilkan Sendratari Babad Kalasan oleh Sanggar Tharah Bhawana Tirtomartani Kalasan.
Dn di hari terakhir, Minggu, 7 Oktober 2018 di kawasan Candi Ijo, Sambirejo, Prambanan ditampilkan tari Menak Kokarib oleh Sanggar Cikrak Kina dari Prambanan.
Menurut Aji pergelaran seni di kawasan candi itu ditujukan sebagai wahana menumbuhkan aktualisasi dan apresiasi seniman dan budayawan di kawasan candi. Di sisi lain juga untuk meningkatkan kualitas potensi kawasan candi dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Jika wisatawan biasanya hanya bisa menikmati keindahan candi di pagi hingga sore hari, acara di malam hari mempunyai nilai tambah. “Sleman kan terkenal dengan seribu candi. Kalau ada pertunjukan seni budaya di malam hari akan menambah daya tarik bagi wisatawan,” kata Faisal, salah satu pelaku wisata di bidang transportasi.
MUH SYAIFULLAH (Yogyakarta)