Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalan-jalan Sore ke Kinderdijk, Desa Kincir Angin Tua di Belanda

Reporter

image-gnews
Seorang wisatawan menaiki sepeda menyusuri desa kincir angin Kinderdijk yang berada di kota Lekkerland. TEMPO/Rita Nariswari
Seorang wisatawan menaiki sepeda menyusuri desa kincir angin Kinderdijk yang berada di kota Lekkerland. TEMPO/Rita Nariswari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah Stasiun Rotterdam Centraal yang ramai, saya tiba di Stasiun Rotterdam Lombardijen yang sepi. Bahkan ketika ke luar dari stasiun pun, saya hanya menemukan penjual kembang yang menjadi tempat bertanya. Bus 154 yang menuju Kinderdijk ternyata berada di seberang jalan. Kinderdijk tak lain dari desa kincir angin yang didirikan pada 1740 dan telah dicatat sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO pada 1997. Rasanya belum afdol kalau ke Belanda belum singgah ke desa unik ini. 

Saya menunggu cukup lama, hingga bus yang menuju desa kincir angin pun tiba. Bukan hanya saya sendiri yang penasaran dengan Kinderdijk. Di depan saya, duduk pemuda berwajah Asia juga menjadi pelancong solo dengan tujuan sama. Sesama orang Asia, kami hanya melempar senyum.

Seharusnya saya turun di halte Molenkade, tapi rumah-rumah dengan hiasan kincir angin dari besi menarik untuk dicermati. Saya pun memilih turun satu halte sebelumnya dan berjalan menikmati siang yang hangat. Di sisi-kanan berderet rumah asri dengan latar belakang kincir angin, sedangkan di sisi kiri ada sungai lebar yang sesekali dilewati kapal berukuran besar. Akhirnya tiba juga saya di gerbang memasuki Desa Kinderdijk.

Kinderdijk, desa kincir angin tua yang berada di Kota Lekkerland, Belanda. TEMPO/Rita Nariswari

Sebuah papan biru bertulisan Kinderdijk membuat saya bernapas lega. Tidak lama kemudian ada papan menggambarkan pengelolaan air di kawasan tersebut. Di sisi kiri berdiri bangunan yang menjadi pusat informasi. Terlihat tulisan Land Wind Water Kinderdijk Kaartverkoop. Label tersebut menunjukkan kincir angin yang mempunyai peran besar, tidak hanya menyuguhkan keindahan tapi juga mengatur air sehingga lahan pertanian tetap subur dan air tidak menjadi bencana. Kincir angin pun menjadi tempat tinggal.

Kincir angin memang menjadi salah satu jalan keluar bagi negeri yang dikelilingi kanal ini dalam mengelola air di masa silam. Dengan adanya kincir, banjir tidak menggenang dan lahan tidak pernah kekeringan.

Di sisi kiri, selain ucapan selamat datang, tertera bahwa kincir angin bisa dikunjungi pukul 9.30 hingga pukul 17.30. Tiket per orang dibanderol 8 Euro. Saya benar-benar merasa tenang karena memiliki waktu cukup panjang. Gundukan jerami dengan hiasan kambing dari besi menjadi pemandangan yang saya lihat. Sebuah perahu tampak tertambat di sisi sungai yang lain. Selain dengan berjalan kaki, bersepeda, turis bisa mengelilingi sungai di sekeliling kincir angin dengan perahu. Saya memilih berjalan kaki. Jalan cukup panjang, tapi siang menjelang sore dan cukup  teduh membuat saya bisa menikmati langkah demi langkah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca Juga: 

Asyiknya Belanja di Great Market Hall Budapest 

Trdelnik, Camilan yang Diburu Turis di Praha

Setelah melewati beberapa kincir angin, saya akhirnya singgah di sebuah kincir angin yang terbuka untuk pengunjung. Sebanyak 18 kincir angin lainnya masih dijadikan tempat tinggal seperti zaman dulu. Kincir angin yang menjadi museum ini satu-satunya yang tanpa penghuni. Total memang berjumlah 19 kincir angin. Di bagian bawah, ada kamar, ruang keluarga, atau ruang makan dan dapur. Di atas, masih ada kamar. Suara derak kincir berputar menjadi musik yang menemani penghuni setiap hari. Bagian bawah menggunakan batu bata merah. Selebihnya, bangunan menggunakan kayu.

Ke luar dari museum, kaki melangkah lebih jauh. Lokasi kincir angin satu sama lain berjauhan. Bila ingin benar-benar mengitarinya memang lebih baik mengendarai sepeda.Ketika hari menjelang sore, meski belum menjejakkan kaki di ujung jalan, akhirnya saya memutuskan kembali ke gerbang utama. Sekali lagi saya menatap satu per satu bangunan kincir angin, ciri khas Negeri Belanda ini. Tiba di kantor informasi, petugas tengah bersiap-siap meninggalkan ruangan. Setelah membeli satu kenangan berupa hiasan kincir angin, saya pun kembali ke halte yang menaiki bus yang membawa ke stasiun metro di Rotterdam Lombardijen.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

6 hari lalu

(Tiga dari kiri) Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Dekan Universitas Leiden-Delft-Erasmus Wim van den Doel, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns dalam penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta pada Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Universitas Erasmus, Inilah Universitas Riset Terkemuka di Rotterdam Belanda

Universitas Erasmus Rotterdam, atau biasa dikenal sebagai Erasmus University Rotterdam (EUR), adalah universitas riset yang terletak di Rotterdam, Belanda.


Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

6 hari lalu

Maskapai Belanda KLM dan Universitas Delft mengembangkan pesawat berbentuk V yang dikenal sebagai Flying-V, yang menggabungkan kabin penumpang, tangki bahan bakar, dan ruang kargo pada sayap. Foto: KLM/CNN
Profil Universitas Delft, Tertua dan Terbesar di Belanda

Universitas Teknologi Delft (TU Delft) adalah universitas teknik terkemuka yang terletak di Delft, Belanda.


Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

7 hari lalu

Universitas Leiden. wikipedia.org
Profil Universitas Leiden, Salah Satu yang Terkemuka di Belanda

Universitas Leiden adalah salah satu universitas internasional tertua di Belanda.


Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

7 hari lalu

Kedutaan Besar Israel di Moskow. Wikipedia
Gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag Dilempar Benda Terbakar

Polisi Belanda telah meringkus seorang tersangka yang melemparkan benda terbakar ke gedung Kedutaan Besar Israel di Den Haag.


Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

8 hari lalu

Rumah adat Mbaru di Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO
Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.


DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

14 hari lalu

DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

DPR RI melalui Komisi X dan Komisi III menyetujui naturalisasi pesepakbola asal Belanda yakni Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Pae.


Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

15 hari lalu

Setelah 25 tahun berkecimpung dalam politik Belanda tanpa memegang jabatan, Wilders dapat memimpin pembicaraan pemerintahan koalisi dan memiliki peluang untuk menjadi perdana menteri Belanda. REUTERS
Kurang Dukungan, Geert Wilders Putus Asa Jadi Perdana Menteri Belanda

Politikus sayap kanan Geert Wilders mengaku tidak mendapatkan dukungan cukup dari koalisi untuk menjadi perdana menteri Belanda.


Geert Wilders Janji Belanda Akan Dukung Israel

18 hari lalu

Pandangan Wilders yang menghasut terhadap Islam telah memicu ancaman pembunuhan dan dia telah hidup di bawah perlindungan ketat polisi selama bertahun-tahun. Dia menyebut Nabi Muhammad sebagai
Geert Wilders Janji Belanda Akan Dukung Israel

Geert Wilders mengaku telah bertemu Presiden Israel dan menyampaikan janji Belanda akan terus mendukung Israel memerangi teror


Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

22 hari lalu

Ilustrasi menanam pohon (Pixabay)
Tradisi Unik di Desa Piplantri India, Tanam 111 Pohon setiap Anak Perempuan Lahir

Tradisi di Desa Piplantri India menjadi simbol perayaan kehidupan sekaligus ikrar untuk menjaga lingkungan.


Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

23 hari lalu

Fans Ajax Amsterdam memberikan salam perpisahan dengan membentangkan banner bertuliskan
Profil Simon Tahamata, Legenda Klub Ajax Amsterdam Keturunan Maluku

Fans Ajax Amsterdam melepas salah seorang legenda klubnya, Simon Tahamata yang keturunan Maluku. "Oom Simon Terima Kasih" tulisan di spanduk.