Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Simalungun, Ada Kembaran Monumen Pancasila Sakti

image-gnews
Tugu Letda Sujono berada di  Afdeling 35 Kebun Bandar Betsy, Nagori (Desa) Bandar Betsy II, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tempo/Abdi Purmono
Tugu Letda Sujono berada di Afdeling 35 Kebun Bandar Betsy, Nagori (Desa) Bandar Betsy II, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tempo/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, SIMALUNGUN - Jika di Jakarta ada Monumen Pancasila Sakti dengan patung tujuh Pahlawan Revolusi yang mengingatkan orang akan G30S/PKI pada 1965, maka di Simalungun, Sumatera Utara perjuangan pahlawan yang serupa bisa disimak di Tugu Letda Sudjono yang berada diAfdeling 35 Kebun Bandar Betsy, Nagori (Desa) Bandar Betsy II, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Tampilan Tugu Letda Sudjono pun sekilas mirip dengan Tugu Pahlawan Revolusi. Di monumen yang berjarak sekitar 150 kilometer dari pusat Kota Medan atau ditempuh dalam 3,5 jam itu, terlihat paling depan adalah Letda Sudjono. Di belakangnya berjajar ketujuh Pahlawan Revolusi. Total, jadi ada delapan patung di Tugu Letda Sudjono. Di latar dipasang ornamen Garuda Pancasila. 

Tugu Letda Sudjono dibangun pada 1970-an. Pada 1997 dibuat  tambahan patung 7 Pahlawan Revolusi. Berdasarkan catatan sejarah, Sudjono adalah nama prajurit TNI Angkatan Darat berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu) yang tewas dalam upaya mempertahankan areal perkebunan Bandar Betsy dari perebutan paksa sekitar 200 orang anggota Barisan Tani Indonesia (BTI), organisasi sayap Partai Komunis Indonesia, pada 14 Mei 1965.

Saat itu Sudjono bertugas sebagai petugas pengamanan PNP Karet IX Bandar Betsy (sekarang PT Perkebunan Nasional III). Massa BTI mengeroyok Sudjono dengan menggunakan peralatan tani seperti cangkul, golok, dan arit. Sudjono tewas di tempat dengan bersimbah darah. Peristiwa tersebut kemudian dikenal sebagai Peristiwa Bandar Betsy.

Baca Juga: 

4 Lokasi Belajar Sejarah Batak Toba di Pulau Samosir

Mi Balap, Gurihnya Sarapan ala Medan yang Dibuat Secepat Kilat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah menganugerahkan penghargaan berupa kenaikan pangkat dari sebutan Peltu Sudjono menjadi Letnan Dua (Anumerta) Sudjono dan menggelari Sudjono sebagai Pahlawan Pembangunan. Pemerintah juga membuatkan monumen perjuangan yang menyerupai Monumen Pancasila Sakti  di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Hanya memang sebagai jejak sejarah, tugu ini hanya diperhatikan menjelang Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Tak hanya tugu bahkan juga aksesnya. Paiman, warga setempat mengungkapkan bahwa Tugu Letda Sudjono baru diperhatikan dan ramai dikunjungi saat diadakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. Pembersihan dilakukan seminggu atau3-4 hari sebelum upacara. "Halaman luas tugu dibersihkan dan dirapikan. Lingkungan toilet yang biasanya kotor dibersihkan. Toilet dicat lagi," kata Paiman. 

Biasanya, selain  upacara yang biasanya dipimpin Gubernur Sumatera Utara, kegiatan dilanjutkan dengan penampilan drama tentang Peristiwa Bandar Betsy. Drama ini melibatkan sejumlah seniman dan warga setempat. Keramaian hanya terjadi satu hari itu. Setelah acara usai, kembali tugu sepi dan tak terurus. 

Memang tidak ada pula kantor maupun pos khusus bagi pengelola maupun penjaga monumen yang mengingatkan orang pada G30S/PKI. Beberapa warga mengatakan, yang paling sering mengunjungi adalah rombongan pelajar dan mahasiswa yang ingin mengenal sejarah. Tanpa mereka, Tugu Letda Sudjono pun benar-benar terlupakan. 

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahfud MD Kunjungi Simalungun, Berikut 5 Destinasi Wisata Kabupaten Simalungun Ada Rumah Pesanggrahan Soekarno

30 Januari 2024

Rumah Pesanggrahan Soekarno di Simalungun, Sumut. Facebook
Mahfud MD Kunjungi Simalungun, Berikut 5 Destinasi Wisata Kabupaten Simalungun Ada Rumah Pesanggrahan Soekarno

Mahfud MD kampanye di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Terdapat Rumah Pesanggrahan Soekarno sebagai destinasi wisata sejarah di sana.


4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

29 November 2023

Logo Kostrad. kostrad.mil.id
4 Prajurit Kostrad Gugur di Distrik Paro Nduga Papua, Ini Profil Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Kostrad merupakan salah satu pasukan elit yang dimiliki TNI AD. Begini sejarah pasukan ini.


Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

20 November 2023

Beberapa waktu lalu, kabar duka datang dari keluarga Ratna Sari Dewi. Menantu Dewi Soekarno dan Bung Karno atau suami Kartika, meninggal dunia di Bali pada 3 Februari 2021. Instagram/@dewisukarnoofficial
Surat Cinta Bung Karno untuk Ratna Sari Dewi, Berikut Profil Istri Sukarno Bernama Asli Naoko Nemoto

ANRI kumpulkan 300 arsip Sukarno, di antaranya surat cinta untuk Naoko Nemoto atau Ratna Sari Dewi. Ini profilnya.


Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hari Lahir Pancasila

2 Oktober 2023

Patung 7 pahlawan di Monumen Lubang Buaya. Shutterstock
Hari Kesaktian Pancasila Bukan Hari Lahir Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila tidak sama, simak perbedaan keduanya


Cerita Cak Imin dan Segelas Cincau di Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2023

Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan istrinya Rustini Murtadho, berjalan dalam Parade Nusantara yang digelar DPP PKB, menuju Tugu Proklamasi untuk memimpin Apel Pancasila Sakti, pada Ahad, 1 Oktober 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
Cerita Cak Imin dan Segelas Cincau di Hari Kesaktian Pancasila

Mengerek suara Anies-Cak Imin, PKB harus bergelut ke sana ke mari. Sowan dari para kiai hingga masyarakat. Cerita yang diselingi segelas cincau.


Presiden Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya Hari Ini

1 Oktober 2023

Presiden RI Joko Widodo saat berpidato dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional IV/2023 PDIP di JiExpo Kemayoran, diikuti dari Youtube PDIP Jakarta, Jumat, 29 September 2023. ANTARA/Andi Firdaus
Presiden Jokowi Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya Hari Ini

Presiden Jokowi memimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu 1 Oktober 2023.


Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

30 September 2023

Film Pengkhianatan G 30S PKI dan Rumah Kades
Sejak Kapan Film Pengkhianatan G30S/PKI Tak Lagi Wajib Tayang dan Tonton?

Film Pengkhianatan G30S/PKI pernah menjadi film wajib tayang dan tonton bagi siswa seluruh Indonesia. Sejak kapan tak lagi diwajibkan?


Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

30 September 2023

Menkopolhukam Mahfud MD berbincang dengan seorang eksil seusai pertemuan rombongan pemerintah dengan para eksil Indonesia di Diemen, Belanda, pada hari Minggu, 27 Agustus, 2023. Foto: Linawati Sidarto
Berikut Sikap Pemerintah Terhadap Korban Pasca G30S 1965

Begini sikap pemerintah terhadap korban pasca G30S 1965. Mahfud Md dan Menkumham Yasonna Laoly memberikan peluang repatriasi.


Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

29 September 2023

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au
Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Berbagai versi muncul menjadi latar terjadinya peristiwa G30S yang masa orde disebut G30S/PKI. Salah satunya adanya dokumen Gilchrist. Apa isinya?


Kapolda Sumut Optimalkan Restorative Justice dalam Penyelesaian Perkara

5 September 2023

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi. Foto: Istimewa
Kapolda Sumut Optimalkan Restorative Justice dalam Penyelesaian Perkara

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya sebut instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, penyelesaian perkara dengan restorative justice harus tepat sasaran.